Yu Suwarsih Walla Kepribadian Tokoh Perempuan dalam Novel Tabularasa

394 bersejarah .Galih tidak diperbolehkan antri biar ayahnya saja. Galih diajak ibunya ke tempat lain yang tidak perlu antri. “ Lih Galih Suara bunda memangil sambil melambaikan tangan. “ Sini aja, gak usah ikutan antre. “Ayah bias sendiri.” Dari kejauhan aku bias melihat Bunda dan Dian nyengir. Dian lalu lari menghampiriku, menarikku keluar antrean. “Ayo ikut, lihat prajurit saja.” Setiap satu jam selama 24 jam sehari. 7 hari seminggu, prajurit Rusia bergantian menjagai pintu masukTabularasa.2004.hal: 6. Sifat terlalu melindungi pada diri ibunda Galih sangat terlihat manakala Ayah Galih menelpon istrinya menyampaika berita bahwa ia telah menerima instruksi dari presiden, semua pegawai kedutaan dan diplomat Indonesia di Sovyet herus kembali ke Indonesia secepatnya. “ Ooh…and, you and your sister can’t go out today. It’s too dangerous out there. I don’t want you two make me worried Kalian berdua tidak boleh keluar ke mana pun hari ini karena di luar terlalu berbahaya. Bisa-bisa aku jantungan menunggu kalian pulang kalau kalian kelur,” samnung Bunda. Y a a a …,”keluhan spontan panjangku dan adikku berbarengan tidak digubris, protes atas’dikurungnya’ kami di rumah. “ Tapi kuliahku gimana? Sambungku. “ Kamu lebih mementingkan kuliah daripada keselamatanmu sendiri?” Tabularasa.2004.hal:43

f. Yu Suwarsih

Kelembutan pribadi Yu Suwarsih dan pribadi yang berorientasi pada orang lain mendukung kedudukannya sebagai pembantu. Pekerjaan rumah tangga diselesaikan termasuk merawat Raras sejak kecil. Setelah dewasa pun tetap memiliki kewajiban merawat Raras ditunjukan dengan menyisir rambutnya yang sudah memanjang. Pengabdian Yu Suwarsih kepada keluarga Raras bukan hanya sampai pada melayani dan merawat keluarga tetapi juga memberi nasehat pada Raras. Yu Suwarsih menasehati Raras agar mau menikah. Sebagai seorang 395 perempuan perlu mengenl calon suaminya dan tidak harus berpacaran terlebih dahulu. Jika sudah mengenal dengan sendirinya akan timbul rasa sayang. Menikah dianggapnya sebagai kodrat manusia. Setelah punya suami harus mau mengabdikan dirinya kepada suami. Secara tidak langsung Yu Suwarsih telah menasehati Raras melalui “Dandang Gula” yang di kumandangkan saat menyisir rambutnya. “ Mulutnya berlagu tanpa syair dengan nada tertentu. Bermaksud nembang ‘Dandang Gula”tembang yang biasa dilagukan sinden-sinden saat resepsi pernikahan sekaligus nasehat untuk mempelai… Tabularasa.2004.hal:108. “ Karena kau perempuan, nduk. Cah ayu yo kudune menikah, punya suami lantas mengabdi, Kuwi kodrate wong wedok.” Itulah kodratnya perempuanTabularasa.2004.hal:108.

g. Walla

Fisiknya yang gemuk sekali tidak mempengaruhi Kepribadian yang penuh percaya diri dan sifat merawat dengan memijat pada pasiennya. Walla memilih pekerjaan sebagai ahli fisioterapi karena selain tidak terlalu menguras pikiran dan membebani pikiran, juga dapat menjalin hubungan dengan orang lain melalui jasanya. Memijat merupakan pekerjaan yang disenangi tidak berat sekaligus menolong orang lain. Hal itu sudah menjadi kebiasaan Walla sebagai pemijat yang dilakukan kepada orang-orang di kedutaan. Ternyata, menurut bunda, pijatan Walla enak sekali. Walla tahu bagian mana yang harus dipijat dan frekuensi tekanan pijatannya. Walla lulusan Akademi Fisioterapi, spesialis keahlian memijat. Ia sudah biasa memijat orang-orang dari kedutaan Tabularasa.2004.hal: 19. 396

3. Hubungan Tokoh Perempuan dengan Tokoh Lain