Violet Tokoh dan Karakter Tokoh dalam Novel

382 sambil menyerahkan pena dan secarik kertas untukku. Aku menulis nomor telepon flatku. ”can I have yours?” Boleh aku minta nomor telepon mu? tanyaku. Ia lalu menuliskan nomor teleponnya ddan menyerahkannya padaku Tabularasa.2004.hal: 25 Dimensi fisiologis mengambarkan Krasnaya sebagai sosok perempuan menarik yang manis dan menyenangkan. Senyum tidak pernah ia tahan, Wajahnya yang manis selalu berhiaskan senyum menandakan keramahan yang sangat tulus. Kecantikan wajah Krasnaya bukan dari polesan make up tapi dari dalam diri Krasnaya sendiri, ramah, senyumnya manis, polos, cantik , dan menawan. Hari- hari luang disela-sela waktu bekerja ia sempatkan untuk pergi ke Kremlin tempat di mana orang-orang dengan tenangnya menuangkan inspirasi dalam jiwanya ke dalam bentuk lukisannya. Krasnaya dengan akrab sekali bergulat dengan lukisannya.

d. Violet

Violeta adalah seorang perempuan keturunan cina, kedudukannya dalam cerita novel Tabularasa bukan sebagai tokoh utama. Bahkan hadir hanya sebagai sisipan cerita, akan tetapi kehadirannya sangat mewarnai kehidupan pribadi tokoh utama perempuan. Sebagai kekasih gelap Raras, sebenarnya Violeta tidak mengetahui bahwa Raras sahabatnya memiliki rasa cinta padanya, layaknya cinta seorang laki-laki pada perempuan. Violet sebelumnya telah memiliki kekasih, Burhan namanya. Ia meninggalkannya untuk menikah dengan orang lain. Hal itu mengakibatkan adanya gonjangan dalam diri Violeta dan berakibat semakin akrabnya dengan dunia miorfin. 383 Dimensi psikologis menggambarkan bahwa Violeta adalah sosok perempuan sejati dengan keadaan jiwa yang rapuh sehingga ia lebih yang memilki rasa ketergantungan yang tinggi, mudah terpengaruh, dan mudah percaya pada orang lain dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain. Burhan laki-laki yang telah memperkenalkan dan mempengaruhi Violet pada Morfin sangat ia cintai dan percayai.Apapun ia turuti termasuk bergulat dengan obat-obat terlarang. Aku sudah tidak tahan lagi Seminggu sudah dia tidak telepon setelah dua minggu sebelumnya Burhan memperkenalkanku pada suntikan olahan candu mentah alias morfin yang merupakan alkaloid utama opium.Dia menusukkan tajamnya pada lenganku. Kini, aku gemetar, mulai dingin ada yang aneh pada tubuhku Tabularasa.2004.hal: 78. Kekasihnya adalah orang yang telah mengajak Violeta akrab dengan kehidupan narkoba hingga ia jadi pecandu. Setiap kali membutuhkan narkoba Burhanlah orang pertama yang ia cari dan membawakannya apa yang ia butuhkan. Tetapi pada saat dalam keadaan sakau Ratih dan kedua orang tua Violeta membawanya ketempat rehabilitasi bukan Burhan. Waktu itu satu minggu Violet masuk. Burhan datang menengoknya dan membawa oleh-oleh itu diam-diam ke kamar, dan hari itu seharian dia tidak keluar kamar, bergumul dengan bong ,oleh-oleh burhan.Tiba- tiba pintu kamarnya terbuka, lelaki kecil berkaca mata berdiri di sana. Violet tersentak kaget. ” Kalau ketahuan kamu bisa berhari-hari masuk penjara kecil di belakang sana. Lho...katannya di sana angker” Tabularasa.2004.hal: 88 Violet mulai tidak bisa mengendalikan diri apabila sakau sudah menguasai dirinya. Ia mulai lupa dengan janjinya kepada Raras untuk berhenti dari ketergantungan morfin. Apapun dilakukannya untuk mendapatkan morfin termasuk melukai kulit tangannya untuk mendapatkan darah yang telah bercampur dengan morfin. Kemudian dicucupnya untuk mengurangi rasa ketagihannya. 384 Setelah beberapa saat sebelum hari itu, yang aku ingat adalah bekas bebatan tali pergelangan tangan dan kakiku. Raras bilang, hari itu –malam- dia, Pak Man, dan Mbok Nah mengikatku saat aku melemparkan barang-barang di tengah-tengah tubuhku yang tak terkendali dan berusaha merusak jaringan kulit tanganku dengan mencucupkan mata pena yang tintanya sudah kering untuk mengisap hemoglobin yang telah mengandung racun yang kubutuhkan Tabularasa.2004.hal:90. Gale teman dekat di tempat rehabilitasi telah jatuh cinta pada Violet. Sebagai Perempuan normal Violet juga menaruh perhatian khusus pada Gale. Keduanya merasa cocok hingga akhirnya keduanya bersepakat untuk sembuh. Keingginan untuk segera sembuh dan bersih dari penggunaan morfin. Kemudian Violet keluar dari panti rehabilitasi terlebih dahulu sementara Burhan masih di dalam panti rehabilitasi. .... Tiba-tiba Violet menangis. ” Kenapa ?” tanya Gale.Violet menggeleng,” Kamu mau sembuh?” Violet mengangguk ”Ayo kita sembuh sama-sama. Kita bersih sama-sama ya?” Gale menggenggam tangan Violet, memandang dengan mata teduh di antara pandangan telernya. Violet menganggguk. Suatu percakapan yang aneh, justru ada palung kesungguhan yang dalam saat perilaku adalah puncak yang paling curam seumpama tebingTabularasa.2004.hal: 89. Dimensi fisiologis Violet digambarkan sebagai seorang perempuan yang cantik, warna kulitnya putih bersih, berambut lurus, ceria, dan menarik terbukti dari dua orang laki-laki, Gale dan Burhan serta Raras yang dengan diam-diam sangat mencintai violet. Daya tarik fisik Violet yang cantik, putih dengan warna pipi yang kemerah-merahan berubah manakala ia sudah bergumul dengan morfim. Kecantikan kulitnya sebagai perempuan keturunan Cina dengan rambut yang indah, penampilannya yang menawan serta perilakunya yang lembut akan cepat berubah manakala keadaan sakau sudah menguasai dirinya dari kebutuhan narkoba. 385 “Exorcismus-nya nggak berhasil,” lalu violet menangis, tak sampai satu menit dan dia tertidur lagi. Raras teringat hamper sebulan yang lalu; waktu itu Violet baru beberapa hari keluar dari pusat rehabilitasi. Wajahnya segar, sesegar tomat yang memerah. Kau cantik sekali, Vi . Tak ada cekung hitam di bawah matanya Tabularasa.2004.ha: 91. Vi, apa kamu merasa demikian? Badanmu kini hanya tulang pembungkus kulit. Cekung mata dan kantong di bawahnya yang seharusnya tidak muncul di usiamu. Aku selalu menganggap rambutmu elek, kaku seperti sapu ijuk. Rambut keriting yang kau luruskan dengan cara di papan demi kepemilikian seperti model iklan shampo. Tapi kau tak peduli, kini bahkan tak kau urusi. Percaya atau tudak, duku aku empat iri dengan rambut ijukmu, maka- ingatkah kamu- dulu aku membela diri dengan membanggakan bahwa rambut lurusku lebih bagus karena alamiah dan halus, tapi kelihatannnya rambutmu lebih bisa di atur daripada rambutku yang halus dan lemes. Kau hanya butuh sekali sisiran kemudian seharian sibuk, sedang aku, sedikit- sedikit harus mengatur kembali Tabularasa.2004.hal:96.

e. Gale