472
a. Tokoh-Tokoh Perempuan yang Bercitra Tradisional
Tokoh yang bercitra tradisional adalah tokoh yang digambarkan oleh pengarang sesuai dengan ciri-ciri dari perempuan yang bercitra tradisional.
”Karena kau perempuan, Nduk. Cah ayu yo kudune menikah, punya suami lantas mengabdi. Kuwi kodrate wong wedhok.” Itulah kodratnya
perempuanhalTabularasa.2004.hal: Ketidakadilan terhadap perempuan mengakibatkan tersosialisasikannya
citra posisi, kodrat, dan penerimaan nasib perempuan yang ada. Sosialisasi citra posisi, kodrat, dan penerimaan nasib perempuan tersebut menimbulkan anggapan
pada kaum perempuan itu sendiri bahwa posisi yang telah ada dan diterima merupakan sesuatu yang normal dan kodrati Fakih,1997:151.
Jadi penggambaran pengarang tentang perempuan yang bercitra tradisional adalah tokoh-tokoh yang memiliki ciri-ciri antara lain: 1.Setia kepada suami,
2.Pasrah, patuh, menurut pada kehendak suami, 3. Hidup bergantung kepada suami, 4. Statis atau tidak ingin maju, 5. Memegang tradisi adat yang kuat,
6.Tidak berpendidikan tinggi, 7.Terikat oleh keluarga.
b. Tokoh-Tokoh Perempuan yang Bercitra Modern
Tokoh yang bercitra modern adalah tokoh yang digambarkan penggarang sesuai dengan perempuan yang bercirta modern.
Gadis itu lalu membuka lagi halaman berikutnya-On Marriage-, ‘The Prophet’ tengah membawa pikirannya melayang jauh dalam tiap baris
kalimat tulisan Gibran. Kadang ia mengulang pada kalimat yang di anggapnya menarik dan memikirkan yang implisit da balik baris kalimatnya.
“ Lagi asyik ya?’ sedikit tersentak, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di belakangnya. Orang yang ia tahu. Dosennya, Pak Galih. Ia tidak mengajar di
kelas Raras, tapi Raras tahu Pak Galih Tabularasa.2004.hal:27.
473 Jadi penggambaran tentang perempuan bercitra modern adalah tokoh-tokoh
yang memiliki ciri-ciri antara lain: 1 hidup tidak bergantung pada orang lain; 2 berani bersikap; 3 memiliki pergaulan yang agak longgar antara pria dan
perempuan, 4 tidak terikat oleh keluarga, adat dan agama secara dogma; 5 berpendidikan tinggi, 6 tidak mudah putus asa.
c. Tokoh-Tokoh Perempuan yang Bercitra Transisi