Nilai pendidikan Moral Nilai Pendidikan dalam Novel

447 Malamnya aku mengirim doa sebagai penghantar damai. Shalat Lail pukul tiga pagi, Lalu membaca Yaa Siin detelah niat mendoakannya untuk Rimbang. Aku tak pintar membaca huruf hijaiah maka kubaca latinnya Tabularasa.2004.hal:75. Sejak kematian Violet, Raras mulai memperhatikan botol keramik yang kelak akan di isi abu kematian Violet, perempuan yang sangat dicintainya. Mayat Violet tidak di rawat seperti orang indonesia atau agama islam, Kristen pada umumnya tetapi memegang pada ajaran agama Kristen Konghucu. Pandanganku beralih pada botol keramik Cina yang kini terpajang di salah satu rak tumpuk. Kelak akan ada kamu di dalamnya. Aku mengeluarkan ’ english Sonnet’ dari dalam tasku. Dua hari sebelum kematianmu aku menemukan buku ini di toko dan entah kenapa aku membelinya.... Tak ada nisan. Kamu kembali polis, kembali jadi abu. Kremasi kelak mengantarkanmu ke bentuk asal manusia menurut agamamu. Debu. From ashes, from dust to dust Tabularasa.2004.hal:102.

b. Nilai pendidikan Moral

Norma-norma yang melandasi kehidupan manusia sebagai warga negara timur sangat dijunjung tinggi. Nilai moral disampaikan melalui novel tokoh Violet dan Gale berupa pesan-pesan moral kepada pembaca menjadi ukuran patut tidaknya ,benar, atau salah dalam kehidupan perbergaulan di masyarakat. Lelaki itu tergoda, tangannya meraih bong setelah sebelumnya menutup kamar. Beberapa saat kemudian keduanya tampak bergantian, saat yang satu mengisap maka yang lain membakar. Lalu terkekeh-kekeh. Mereka tinggi. “Kenapa kamu di sini Violet?” “Gara-gara ini, nih…,” jawabnya teler sambil menunjuk bong yang terbakar. “Kamu sendiri?” “Sama,” jawab Gale. Lalu ada jeda diam yang cukup panjang, tapi tak perlu menyebutkan waktu karena tidak ada yang peduli di situ. Tiba-tiba Violet menangis. “Kenapa?” Tanya Gale. Violet menggeleng. “Kamu mau sembuh?” Violet mengangguk. “Ayo kita sembuh sama-sama. Kita bersih sama-sama, ya?” Tabularasa.2004.hal:88. 448 Ratih Kumala menyampaikan gambaran moral tokoh utama perempuan ketika menghadapi peristiwa hilangnya keperawanan karena hubungannya dengan lelaki yang dipilihnya sebagai pasangan. Kemudian, berlanjut dengan datangnya peristiwa kehamilan diluar nikahnya. Tabularasa.2004.hal:154 ”Aku...hamil ?” katanya dalam bahasa Indonesia. Pertanyaan yang lebih kepada dirinya sendiri. ”Wah did you say?” tanya Argus tidak mengerti bahasa Indonesia. ”I’m pregnant...,” kata Raras lirih. Argus mendekatinya lalu duduk dipinggir kasur. ”Are you okay, Raras? Is it bad news?” Apa kehamilan berita buruk untukmu? ”Well... the problem is, all pregancy out of marriage is bad news for us, Indonesians,”Masalahnya, semua kehamilan diluar nikah untuk orang Indonesia berarti berita buruk katanya sambil mengangkat kecil bahunya Tabularasa.2004.hal:172. Novel Tabularasa ini menggambarkan tentang moral seseorang yang dengan mudah dapat dipengaruhi oleh orang lain ke arah perilaku moral yang buruk. Datangnya pengaruh buruk terhadap anak muda yang paling mudah melalui kehidupan sosialnya, dimana ia berkelompok dengan teman seusianya Tabularasa.2004.hal:172. Burhan memperkenalkanku pada suntikan olahan candu mentah alias morfin yang merupakan alkaloid utama opium. Dia menusukkan tajamnya pada lenganku. Kini, aku gemetar, mulai dingin, ada yang aneh pada tubuhku Tabularasa.2004.hal:78.

c. Nilai Pendidikan Sosial