377
b. Raras Tokoh utama perempuan Raras adalah perempuan yang mempunyai
pemikiran dan gaya hidup yang modern. Sebagai seorang perempuan yang memiliki intelektual yang cukup tinggi dengan status sebagai mahasiswa Satra
UGM Yogyakarta, Raras mampu menghadapi berbagai masalah hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Keingginan untuk memelihara, melindungi, dan
memperbaiki diri sendiri dan memperbaiki orang lain tumbuh dari dirinya sendiri hingga menjadi perempuan yang kuat. Pola hidupnya sangat modern cenderung
terlepas dari budaya tradisi. Raras memiliki kepedulian perhatian terutama pada penderitaan teman
dekatnya yang sangat berlebih yaitu kepada Violet. Kepeduliannya melebihi kepeduliannya kepada diri sendiri, rasa kekagumannya menumbuhkan perasaan
cinta yang dipaksa untuk tetap berada dalam hati dan pikirannya saja tak pernah diungkapkan kepada Violet. Orang pertama yang ia percaya akan segala yang ada
dalam pikiran dan benaknya adalah Galih, laki-laki pertama dalam hidupnya yang ia cintai setelah sekian lama hatinya hanya mampu mencintai Violet teman
sejenisnya. Namun
dalam perjalanan
hidupnya Galih
tidak mampu
mengembalikan dirinya sebagai perempuan sejati. Orang kedua adalah Argus yang tahu banyak tentang Raras bahkan di akhir cerita ia mampu mempengaruhi
dan menumbuhkan kembali kesadaran akan identitas dirinya sebagai lesbi atau heterosex.
Ditinjau dari dimensi psikologis Raras adalah perempuan yang menarik, lembut dan mandiri. Akan tetapi ia tidak memiliki keberanian untuk menyatakan
378 cinta pada Violet dan takut akan perasaan dirinya yang berbeda dengan
perempuan pada umumnya. ”How do tou feel about her now?”
”I... I’m sorry for my self for not being honest, I’m sorry Violet never knows that.” Aku... menyesal tidak memberitahunya dulu. Violet tidak pernah
tahu bahwa aku mencintainya Setitik menetes dari ujung matanya. Argus mendekati Raras dan membelai rambutnya Tabularasa.2004.hal:153
Cinta yang terpendam tanpa dapat dungkapkan akan dapat meledak- ledak dalam dada. Raras yang tidak dapat mengngkapkan cinta pada Violeta
secara langsung hanya dapat menyimpannya dalam hati dan membayangkan seseorang yang dicintai pada saat malam hari yang sepi mulai merasakan
kerinduan untuk bertemu. Obat rindunya hanyalah memandang foto Violet yang selalu menemani dengan setia untuk menyalurkan hasrat kerinduannya.
Pukul 23: 45 WIB Kututup pintu kamar, kuncinya berputar 2 kali. Kutanggalkan baju dari tubuhku satu-satu, dan ku lepas anting-anting kecil
serta gelang kaki di pergelangan kaki kiriku. Parfum ’Kenzo Flower’ ku semprotkan di pergelanggan tanganku, di belakang kuping dan diantara
kedua buah dadaku. Lalu ku usapkan sedikit ke kertas merah berbentuk hati, lilin, peniti. Aku tidak mengunakan cermin, sebuah foto Violet bersama ku
gunakan sebagai fokus. Tabularasa.2004.hal: 126 ”Ku panggil kau, kasih untuk mencintaiku melebihi siapapun. Ku
tusuk hatimu tujuh kali dengan panah gaib cubid”, dan satu peniti kutusukan kehati.
Lalu ku ucapkan lagi ” ku tusuk hatimu tujuh kali dengan panah gaib cubid” ,sambil satu peniti lagi kutusukan ke hati, begitu terus hingga tujuh
kali. ” Ku ikat hati dan jiwamu dengan diriku. Sampai ku putuskan untuk
melepasmu. Ku kirim mantra ini untuk menghubungimu. Dan kutaburi dengan kemaunanku” Tabularasa.2004.hal: 127
Kelembutan hati telah membuatnya mampu menyesuaikan diri dengan keadaan dan lingkungannya itu dengan respon emosi yang baik. Bahkan konflik
379 dengan orang lain mampu ia hindari. Menyadari keadaan dirinya yang tinggal
dengan Argus seorang Gay, tidak merasa terhina ketika tetangga mencibirnya dengan senyum sinis melarang anaknya dekat-dekat dengan kaum homoseksual.
Ia tidak membolehkan anaknya untuk tersenyum pada Raras, lalu dengan bahasa yang tidak ia mengerti mungkin bahasa India si Ibu menyuruh
anaknya untuk cepat masuk. Lho... kenapa? Did I say something wrong? Ah, ya sudah.... Tabularasa.2004.hal: 157.
Dilihat dari segi fisiologis Raras di gambarkan sebagai perempuan berambut panjang yang menarik, cantik, dan mengagumkan. Galih selalu merasa penasaran
melihat sosok Raras yang bisa membuat ia ingat Krasnaya. Perempuan itu menyerit rambut Raras yang panjang sepundak. Mulutnya
berlagu tanpa syair dengan nada tertentu, bermaksud nembang ‘Dandang Gula’, tembang yang biasa dilagukan sinden-sinden saat resepsi pernikahan
sebagai penghibur sekaligus nasihat untuk mempelai. Sudah lama Raras sebenarnya ingin memotong rambutnya, tetapi selalu ia kembali diingatkan
bahwa rambut adalah mahkota perempuan Tabularasa.2004.hal: 108.
Pesona diri Raras mampu membuat laki-laki bernama Galih luluh hatinya dan bertekuk lutut di hadapannya. Galih merasakan ada daya tarik yang mampu
menarik dirinya sehingga ia selalu tidak mengalami kesulitan untuk menemukan dan bertemu dengan Raras.
Kamu seperti menara. Selalu dapat kulihat walau jauh dan di kerumun orang. Ada sinergi di dalammu, karisma yang dulu sempat
kunikmati dari dekat dan dalam jarak. Adalah pesona yang membuat pria bertekuk dan mencium ujung-ujung jarimu. Hanya sanggup menunduk dan
memandang kukumu yang tidak berkuteks, mungkin juga hidungnya mencari odor tubuhmu yang akan selalu dikenang dan selalu dikenalnya di
kemudian hari pada setiap orang yang menyemprotkan parfum berbau sama denganmu ke tubuh-tubuh mereka Tabularasa.2004.hal: 3.
Hal pokok yang membuat menarik diri Raras di mata Galih adalah
kemiripan fisik dan psikis Raras dengan Krasnya. Rasa cinta Galih tumbuh setelah beberapa waktu memperhatikan Raras. Semakin tertarik dan akhirnya jatuh cinta
380 lagi. Sebagai laki-laki normal akan cepat merasa tertarik begitu melihat tipe gadis
yang di idam-idamkan. Tahukah kamu dari jauh selalu kunikmati gerakmu. Aku tak pernah
yakin dengan perasaan ini apakah aku pria yang sedang jatuh cinta?, atau aku hanya kembali terlena dengan adanya gambaran dirinya pada bahasa
tubuhmu, caramu berdandan, dan keras kepalamu. Belum pernah kuungkapkan, tapi aku tahu itu semua ada pada dirimu. Kamu
mengingatkanku akan kehilangan yang sangat mendalam. Sungguh aku minta maaf jika terlalu lancang berani mencoba menggapaimu seperti
bintang, mengangkatmu seperti dewi dan menjatuhkanmu kembali ke bumi nyata, terlempar di lautnya, cair pasrah pada benda bermolekul padat yang
menjadi wadah. Mengikuti bentuk. Bukan sebagai gas yang bebas beterbangan di ruang dan tak beruang sekalipun. Bahwa aku
menginginkanmu karena ada gambaran dirinya dalam dirimu. Tuhan mungkin tengah kehabisan ide saat menciptakanmu, pokokmu begitu mirip
orang yang pernah aku miliki. Bangunkan kelaki-lakianku hingga tumbuh hasrat bercampur deru Tabularasa.2004.hal: 4.
c. Krasnaya