Galih Tokoh dan Karakter Tokoh dalam Novel

372

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

A. Hasil Penelitian

1. Tokoh dan Karakter Tokoh dalam Novel

Sesuai dengan rumusan masalah, yaitu bagaimana karakter tokoh dalam novel Tabularasa karya Ratih Kumala diidentifikasikan penggunaan tokoh antara lain Galih, Raras, Krasnaya, Violeta, dan Gale. Meskipun masih ada beberapa tokoh lain dalam novel, tetapi yang dideskripsikan karakternya hanya tokoh- tokoh tersebut di atas.Tokoh utama dalam novel ini adalah Galih dan Raras sedangkan tokoh lain bukan sebagai tokoh utama tetapi tetap ditampilkan dengan pertimbangan bahwa tokoh lain tersebut memiliki volume pemunculannya sering dan turut mempertajam peran perwatakan tokoh utama.

a. Galih

Galih adalah tokoh utama laki-laki yang memiliki pemikiran dan pola hidup yang sangat maju. Sebagai pemuda yang memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas. Ia memanfaatkan banyak waktunya untuk berbagai kegiatan yang bersifat positif ilmiah. Galih adalah sosok pemuda yang tampan, cerdas, memiliki status ekonomi yang tinggi, dan ramah kepada siapapun. Sifat- sifat positif inilah yang menjadikan dia sangat dekat dan akrab dengan siapapun. Sebagai pemuda yang memiliki kecerdasan yang tinggi ia mampu mengikuti pendidikan di luar negri yaitu di Moskow State University tanpa kesulitan sedikitpun. Kebaikan sikapnya sangat menunjang Galih dalam pergaulan, setelah 373 masih kuliah di Mosko sampai menjadi dosen di UGM Yogyakarta. Kemantapan dan kesetiaan hatinya pada gadis Rusia yang dicintainya menggerakkan hatinya untuk kembali ke Rusia setelah meredanya keributan di pemerintahan Rusia akibat munculnya kembali paham komunisme pada awal dekade 90-an. Perbedaan Kultural, ideologi, dan agama tidak dapat menjadi penghalang kisah cintanya. Secara psikologis, Galih digambarkan sebagai seorang laki-laki yang hidup dan dewasa pada zaman yang sudah menerima adanya pemikiran modern. Ia memilki pribadi yang baik, jelas dan terarah. Saat itu pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden Suharto mulai membuka diri dengan negara lain, dengan menempatan kedutaan Indonesia di negara Rusia. Negara yang memiliki paham komunisme. Ayahnya sebagai salah satu pejabat dalam keduataan Indonesia di tuntut untuk mematuhi dimanapun surat tugas ditempatkan bersama keluarganya. Kecerdasan Galih sangat mendukung dalam penyelesaian studinya hingga mampu menjadi seorang dosen di UGM, meskipun dalam perjalanan menempuh pendidikannya harus sering berpindah-pindah negara uintuk mengikuti kemanapun ayahnya ditugaskan. Sebagai anggota keluarga dari orang kedutaan, maka dengan mudah aku bisa masuk ke Moscow State University. Hanya saja aku harus menyesuaikan kredit yang sempat aku tempuh di Universitas Indonesia Tabularasa.2004.hal: 5. Kemampuan penyesuaian diri membuat Galih memiliki banyak teman, bukan hanya ditempat perkuliahan atau ditempat ia bekerja tetapi juga mempu mengakrabkan diri dengan lingkungan dimana ia berada. Hal ini di dukung oleh sifat-sifatnya yang baik dan rasa tanggung jawab yang tinggi. 374 ”would you like to be my frend? maukah kamu berteman denganku? lanjutnya, Krasnaya melihat dengan curiga. Kelihatannya sifat tidak gampang percaya pada orang asing memang mendarah daging pada orang di negri ini. ”Please, I don’t mean anyting bad, I just want to make friend with you.” ku mohon, aku tidak bermaksud jahat. Aku hanya ingin berteman denganmu. Dia mendengarkan ragu. Please... ”Okay, you seem nice.” Baiklah kamu kelihatannya bukan orang jahat. Aku tersenyum memanggil Diaz dan berkenalan dengan krasnaya. Aku beruntung ternyata bahasa inggrisnya lumayan bagus. Tabularasa.2004.hal: 17 ...Usia Anatoli jauh lebih tua dari Walla,mungkin dia sekitar 50- an,sedangkan Walla baru sekitar 30-an. Mereka belum punya anak. Anatoli adalah seorang ahli kimia, tentu saja ia bekerja untuk pemerintah. Dia juga mengajar di Moscow State University. Saat dia tahu aku juga melanjutkan kuliah di universitas itu, kami jadi makin akrab. Karena dia seorang ilmuwan maka, katanya, dia beruntung sering diikutkan seminar ke luar negri. Menurutnya jarang orang Rusia yang berkesempatan ke luar negri kecuali kalau dia berada di kursi pemerintahan. Tabularasa.2004.hal: 21 Galih dan Anatoli bertemu di kolam es Gorky Park tanpa sengaja. Setelah beberapa lama mereka berpisah, mereka melepas rindu. Salah satu ingin sekali bercerita yang satunya ingin mendengarkan, kemudian bertanya tentang kabar, tentang Krasnaya tentang profesi Annatoli sebagai ilmuwan, tentang cita-cita dan pekerjaan, dan tentang Rusia yang semakin terpuruk. Keduanya memiliki perbedaan usia yang banyak tetapi keduanya bisa saling mengimbangi arah setiap pembicaraan. Bak teman lama, mereka lalu berbagi. Dua orang laki-laki berbeda usia mencoba menyamakan pendapat dalam pembicaraan. Keduanya menghilangkan topik Krasnaya dan perbincangan. Tetapi sebenarnya gambaran Krasnaya selalu ada dalam pikiran. Yang satu inggin bercerita yang lainnya inggin mendengar dan bertanya.... Tabularasa.2004.hal: 58 Galih pemuda yang terlahir dari keluarga yang memiliki status kehidupan sosial yang tinggi dan berpendidikan. Anak seorang diplomat kedutaan Indonesia yang ditempatkan di negara Rusia. Galih dengan latar belakang demikian lebih memilih tinggal bersama neneknya di Yogyakarta. Menurutnya merasa lebih 375 tenang tinggal dengan orang tua yang selalu memberi pengarahan dan nasehat- nasehat agar tetap dapat berjalan di jalan yang semestinya. ...Di sini aku tinggal di daerah Notoprajan bersama eyang putri yang masih kuat kemana-mana sendirian. Entah kenapa, kok rasanya aku lebih tenang di sini, bersama orang-orang tua yang benar-benar sepuh. Mungkin orang lain tidak akan tahan berada diposisiku, lebih memilih untuk tinggal dengan orang tua yang cerewet dan kebanyakan nasihat. Tabularasa.2004.hal: 24 Dari pandangan dimensi fisiologis Galih digambarkan sebagai laki-laki yang memiliki wajah tampan, raut wajah tenang, santai, dan cenderung nyentrik. Gadis itu sudah lama memperhatikan gaya dandan dosen yang satu ini, ia ingin memenuhi penasarannya. ’Bapak nggak pernah pake celana bahan, ya? perasaan pake jins terus. Eh sorry, saya usil tanya.” Lalu awanya terdengar renyah disambung tawa dosennya. Ia tidak keberatan. ”Ah, nggak pa-pa. Memang saya males pake celana bahan. Lebih nyaman pake celana jins. Mereka tertawa lagi. Dan, pada saat yang sama Raras berpikir bahwa Pak Galih adalah dosen yang paling nyentrik hal 28. Pandangan segi psikologis memandang Galih sebagai laki-laki yang memilki segi kehidupan yang jelas. Di tempat ia menyelesaikan kuliah bertemu dengan gadis bernama Krasnaya yang akhirnya jatuh cinta padanya. Kecintaannya yang sangat besar menjadikan dirinya tak akan pernah berpikir untuk membuka pintunya untuk orang lain. Ia beranggapan tak bisa menemukan cinta yang lain seperti cintanya pada Krasnaya. Kami semua menganggukkan kepala tanda setuju dan cari tempat yang tidak terlalu padat. Dari tempat ini kami melihat jam raksasa dengan jarak yang lebih jauh dari tempat tadi. Orang-orang yang berkerumun juga jadi lebih jelas, jumlahnya mirip semut. Eh...siapa itu, kok perasaan pernah lihat? Oh...itu kan gadis yang tempo hari melukis di Red Square. Dia nggak sendirian, seorang nenek dan lelaki setengah baya bersama dia, mungkin ayahnya. Berkali-kali aku coba untuk ke arah jam raksasa, berkali-kali pula mataku kearahnya lagi. ”Di.....Diaz...,” tanpa mengalihkan pandangan dari gadis itu, aku mencoba menarik perhatian Diaz tuh... 376 ” Apaan?” ” Lihat deh, itu tuh..” ”Lihat apaan?”. ”Cewek itu tuh keren ya...?”lalu aku lihat Diaz mencoba mencari gadis yang aku maksud. ” Eh, iya lho...kok kamu bisa nemu sih?.” ” Kalau kamu penasaran, biasanya yang suka ngelukis di sini pasti balik lagi kalau lukisannya belum selesai.” Spontan aku langsung nenggok ke Diaz. ”Ah beneran nih?” ” Iya ...,”kata Diaz sambil mangut-mangut. Ah kamu pasti mau nyari dia kan?” Tebak Diaz setengah mengoda. Aku Cuma nyengir tanda mengiyakan. Saat pesonanya seperti magnet, menuntun kepalaku untuk berputar melihat arahnya lagi, dia sudah tidak ada lagi disana. Hilang lagi. Ah...keluhku dalam hati Tabularasa.2004.hal:12 Gambaran kecemasan hati Galih ujud cinta dan rasa tanggung jawab cinta yang tinggi dan dalam kepada Krasnaya. Sejak peristiwa pergolakan pemerintahan Rusia, Galih kembali ke Jakarta bersama seluruh keluarga Krasnaya. Setelah kerusuhan di pemerintahan Rusia reda, Galih kembali menemui Krasnaya di Rusia. ”Krasnaya Krasnaya Open the door” Ada yang aneh, kenapa kalau aku teriak-teriak orang-orang di flat sebelah tidak protes, bahkan tidak membuka pintu. ”Galih....,” aku langsung menoleh sumber suara . Zdenka. ” Gje Krasnaya?” Dimana krasnaya? tanyaku setengah panik. Ku guncang- guncang tubuh Zdenka, tapi dia diam saja tidak marah. ”Where is she? Skazice mye pozaluista” Mana Krasnaya? Tolong katakan padaku ” Voijice pozaluista. ”Silahkan masuk, katanya sambil membuka lebar pintu flatnya agar aku masuk. Ruangan di dalamnya berbentuk hampir sama dengan bagian dalam flat Krasnaya, hanya barang-barangnya yang berbeda. Aku melihat lukisan Krasnaya di salah satu sofa. Lukisan Kremlin yang seharusnya untukku. ”Zdenka, skazice mye pozaluista. Agje Krasnaya? Skazal Krasnoj,cjo ya budu vosvrashatsya. Ona ne ponimayet?”Zdenka, tolong bilang, mana Krasnaya? Aku kan sudah berjanji bahwa aku akan kembali. Tidakkah dia mengerti?. ”Da ana skazalla mnye.”Ya. Dia telah mengatakannya padaku.Lalu zdenka diam, dari ujung matanya keluar setetes air. Membuat aku tambah panik. Bahasa inggris Zdenka tidak begitu bagus, tapi ia berusaha menjelaskan setelah menyuguhi segelas kopi. ”Zdenka, please...tell me What happened?” Tabularasa.2004.hal: 49. 377

b. Raras Tokoh utama perempuan Raras adalah perempuan yang mempunyai