Sumber dari Saksi Sejarah Tempat Peristiwa Sejarah

83 Bab 3 Metode-Metode Penelitian Sejarah jembatan, sungai, lapangan alun-alun, desa, kabupaten, atau kota. Gedung fisik di sini dapat berbentuk gedung kantor, rumah, hotel, gedung parlemen, teater, bioskop, sekolah, masjid, gereja, candi, atau istana keraton. Sebagian lokasi dan tempat tersebut memang sudah ada yang berubah dan rupanya tak lagi sama seperti waktu peristiwa sejarah berlangsung. Namun, tak sedikit pula tempat bersejarah biasanya bangunan fisik yang tak berbekas sama sekali, atau bila masih ada pun hanya puing-puingnya atau pondasi dasar bangunan. Bisa saja, bangunan tersebut dahulunya ditinggalkan penduduknya karena suatu hal, bisa banjir, letusan gunung, gempa, longsor, tsunami. Atau bisa saja tempat tersebut diserang oleh sekelompok musuh, lalu bangunan tersebut dihancurkannya hingga rata dengan tanah. Namun, ada kalanya para ahli tak dapat menentukan di mana letak peristiwa sejarah itu berlangsung. Ini terjadi karena tak ada benda atau artefak yang meninggalkan jejak untuk diteliti. Misalnya, sampai kini para ahli masih bingung di mana letak pastinya istana Kerajaan Tarumanagara, meskipun tahu bahwa letaknya di sekitar Jakarta-Tangerang-Bekasi. Namun, tetap saja letak pastinya tak berhasil diketemukan. Kita hanya tahu dari beberapa prasasti peninggalan zaman Tarumanagara bahwa kerajaan ini terletak di sekitar Jabotabek, tak lebih.

4. Latar Belakang Peristiwa Sejarah

Di samping sumber dan lokasi, kita harus mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa sejarah. Latar belakang ini termasuk hal terpenting dalam menelusuri jalannya Gambar 3.12 Puing atau reruntuhan keraton Surosoan Banten di Pandeglang, Banten, merupakan tempat yang menjadi saksi bisu kehidupan istana Banten zaman dulu Sumber: ENI 84 Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X peristiwa bersejarah. Ialah peletup dan penyebab peristiwa terjadi dan berlangsung. Tanpa adanya latar belakang tak mungkin sebuah persitiwa terjadi. Peristiwa sejarah dapat terjadi karena faktor sosial, politik, ekonomi, ideologi, atau kebudayaan. Peristiwa Revolusi Perancis 1789, misalnya, meletus akibat kebijakan Raja Perancis yang mengakibatkan rakyat jelata di Perancis tertekan. Kehidupan ekonomi mereka terpuruk, sementara kehidupan para abdi istana bermewah-mewahan. Faktor sosial dan ekonomi pun akhirnya sangat berpengaruh terhadap sebuah peristiwa. Contoh peristiwa sejarah yang disebabkan oleh faktor ideologi adalah pemberontakan partai komunis, baik di Rusia, Cina, maupun Indonesia. Karena yakin bahwa komunisme mampu meredam dan mengalahkan praktik kapitalisme dan liberalisme maka para simpatisan komunis bergerak untuk melakukan revolusi dan melawan pemerintahan atau kerajaan yang ada. Tak jarang, dalam peristiwa perlawanan ini banyak korban jiwa berjatuhan karena mempertahankan ideologi.

5. Pengaruh serta Akibat dari Peristiwa Sejarah

Peristiwa sejarah mau tidak mau meninggalkan akibat yang memengaruhi kehidupan masa berikutnya. Kita tak menginginkan, misalnya, terjadinya peristiwa tsunami di Aceh atau gempa di Yogyakarta, namun kita tak bisa menghindarinya, dan bencana alam tersebut telah memperlihatkan akibat serta pengaruhnya yang hebat kepada penduduk setempat dan masyarakat luas. Orang-orang yang tertimpa bencana tersebut harus menerima akibat yang terjadi, seperti kehilangan sanak- saudara, harta benda, pekerjaan, dan sebagainya. Sebagai akibat lain dari peristiwa alam tersebut, kita serta merta bergotong royong guna meringankan beban penduduk yang terkena musibah alam tersebut. Kejadian alam tersebut Gambar 3.13 Bencana alam memengaruhi kehidupan orang- orang setelah bencana itu berlalu; rasa senasib- sepenangungan membuat rasa persaudaraan mereka lebih erat. Sumber: Kompas