Pengaruh serta Akibat dari Peristiwa Sejarah

85 Bab 3 Metode-Metode Penelitian Sejarah berpengaruh besar atau kecil pula pada diri kita yang tidak terkena musibah. Kita menjadi dapat lebih bersyukur, lebih arif memandang arti kehidupan, dan menjadi dermawan. Sebuah peristiwa sejarah mampu menjadi penyebab yang melatarbelakangi peristiwa sejarah yang lain di kemudian hari. Jadi, seringkali sebuah peristiwa sejarah terjadi sebagai akibat dari peristiwa sejarah sebelumnya. Misalnya, pada kasus keruntuhan Singasari. Runtuhnya Kerajaan Singasari mengakibatkan munculnya kerajaan baru, yakni Majapahit. Akibat yang muncul dari sebuah peristiwa sejarah dapat bernilai positif dan negatif. Perang Dunia II banyak menimbulkan korban nyawa dan materi. Namun, di lain pihak perang dunia tersebut mampu menghentikan sepak terjang Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman yang terkenal anti Yahudi dan penyebab meletusnya Perang Dunia II. Begitu pula, dengan Jepang. Pengeboman terhadap kota Hiroshima dan Nagasaki merupakan langkah yang mau tak mau harus ditempuh oleh pasukan Sekutu Inggris-Amerika Serikat. Dalam sekejap, pasukan Jepang yang berada di Asia Tenggara menyerah tanpa syarat dan Perang Pasifik pun berhenti. Dengan menyerahnya Jepang, rakyat Indonesia pun bangkit dan segera memerdekakan diri pada 17 Agustus 1945. Namun, penduduk Hiroshima dan Nagasaki mengalami kehancuran yang begitu parah. Orang yang selamat nyawanya pun tetap mengalami cedera seumur hidup. Banyak di antara mereka yang mengalami gangguan jiwa dan tekanan mental akibat letusan bom yang dasyat. Dari uraian-uraian di atas tadi kita bisa mengambil simpulan bahwa mempelajari dan meneliti sejarah merupakan pekerjaan mulia. Dengan mengetahui seluk-beluk sejarah, kita akan lebih bijak dalam melihat dan menyikapi segala peristiwa yang telah dan sedang terjadi. Mempelajari sejarah bukan berarti kita mengharapkan kemegahan masa lalu untuk menjelma kembali, melainkan kita mesti menarik pelajaran yang berharga darinya. Di samping itu, melalui penelitian ilmiah ini, kebenaran sejarah akan terkuak tanpa campur tangan negara atau pihak- pihak tertentu. Dengan demikian, sejarah menjadi milik setiap orang, bukan milik orang-orang tertentu yang ingin memutarbalikkan fakta sejarah. KEGIATAN 3.4 Berkaitan dengan sejarah lisan ini, kamu ditugaskan untuk mewancarai tokoh-tokoh yang dianggap bisa menjadi saksi dalam peristiwa sejarah. Kamu bebas menentukan tema yang akan dibahas, tentunya peristiwa-peristiwa yang bisa dikategorikan sejarah. Buat kesimpulan dan kumpulkan kepada guru 86 Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X

E. MENEMUKAN DAN MENULIS KEMBALI JEJAK

MASA LAMPAU Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang panjang selama ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Di samping itu tiap-tiap wilayah di Nusantara memiliki sejarahnya sendiri. Perjalanan sejarah yang panjang di berbagai wilayah di Nusantara tersebut memberikan karakter pada kepribadian suatu masyarakat, suku bangsa maupun bangsa Indonesia sekarang. Proses sejarah pada masa lampau tersebut banyak meninggalkan jejak-jejaknya, baik berupa artefak, dokumen, maupun pelaku atau saksi-saksi sejarah. Di beberapa daerah banyak ditemukan berbagai peninggalan berupa fosil, berbagai jenis kapak batu, lukisan-lukisan pada dinding gua, alat-alat dan senjata dari batu dan tulang serta bangunan-bangunan megalithikum. Sampai saat ini banyak bangunan dan tradisi megalithik yang masih menjadi bagian dari masyarakat di Nias. Zaman pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara yang berlangsung selama abad ke-IV sampai dengan abad ke-XV Masehi banyak meninggalkan peninggalan berupa bangunan- bangunan candi sebagai sumber sejarah, seperti Komplek Candi Gedong Songo di Ungaran, Komplek Candi Dieng di Wonosobo, Candi Borobudur , Prambanan, Candi Plaosan, dan Candi Sambisari di Jawa Tengah. Di Jawa Timur juga tergolong kaya peninggalan- peninggalan dari zaman Hindu-Buddha seperti Candi Badut, Candi Singosari, Candi Surowono, Candi Prambanan , Candi Jabung, Pathirtan Jolotundo , dan Pathirtan Tikus. Selain itu, zaman pengaruh Hindu-Buddha juga banyak meninggalkan prasasti- prasasti yang sangat diperlukan oleh sejarawan untuk merekonstruksi masa lampau. Zaman penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia selain banyak meninggalkan bangunan-bangunan, juga banyak meninggalkan dokumen-dokumen arsip-arsip penting. Untuk memperingati semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaannya, banyak dibangun monumen-monumen peringatan, seperti Monumen Nasional di Jakarta untuk memperingati peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, di Surabaya untuk memperingati semangat juang arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan RI dibangun Tugu Pahlawan dan Monumen Tugu Muda di Semarang dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran Lima Hari di kota tersebut. Dalam upaya menulis kisah sejarah dari jejak-jejak di masa lampau dipilih topik untuk membatasi objek penulisan. Topik Kata Kunci Candi, peninggalan, arsip penting, dokumen, peristiwa proklamasi. Gambar 3.14 Candi Bima di komplek Candi Dieng, peninggalan Mataram Kuno Sumber: Indonesian Heritage: Sejarah Awal. 87 Bab 3 Metode-Metode Penelitian Sejarah yang dipilih hendaknya merupakan topik yang dapat dikerjakan dalam waktu dan biaya yang tersedia. Topik tersebut hendaknya sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Pemilihan topik hendaknya juga didasarkan pada kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Selain sebagai peristiwa, kisah, dan seni; sejarah dapat berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, tentu sejarah dapat dipelajari dan diteliti secara keilmuwan ilmiah. Melalui metodelogi ilmiah ini diharapkan penelitian terhadap suatu peristiwa sejarah dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Berikut ini metode historis yang harus dilakukan dalam penelitian sejarah, yaitu: 1 heuristik; 2 kritik; 3 interpretasi; 4 historiografi. Sedangkan dalam penelitian terhadap sejarah lisan, seorang peneliti harus memahami prinsip-prinsip dasarnya, yaitu: 1 sumber berita dari pelaku dan saksi sejarah, 2 mengetahui tempat atau lokasi peristiwa sejarah berlangsung, 3 memahami latar belakang peristiwa sejarah, 4 mengenal pengaruh serta akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa sejarah. Dengan adanya metode ilmiah ini, diharapkan mampu mengungkapkan peristiwa- peristiwa sejarah yang benar-benar ada dan terjadi, tanpa ada pengurangan atau penambahan. Melalui prinsip-prinsip ini, kebenaran sejarah akan terkuak tanpa campur tangan negara atau pihak-pihak tertentu. Dengan demikian, sejarah menjadi milik setiap orang, bukan milik orang-orang tertentu yang ingin memutarbalikkan fakta sejarah. RANGKUMAN KEGIATAN 3.5 Datanglah ke berbagai tempat bersejarah di kotamu, lalu telitilah sehingga kamu dapat menemukan jejak-jejak masa lampau sejarah, tuliskan laporanmu dalam sebuah karya tulis. Hasilnya kumpulkan kepada guru