164
Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X
2. Pemerintahan
a Kerajaan Sumeria Perkembangan Kota Ur sangat pesat dan menyebabkan timbulnya
sebuah tatanan sosial di masyarakatnya. Bangsa Sumeria yang telah berbaur dengan bangsa asli membuat sistem pemerintahan, makin
lama makin berkembang dan mengembangkan sebuah kerajaan. Kerajaan Sumeria diperintah oleh sebuah badan kerajaan yang
memperoleh hak tinggi dalam berbagai bidang, seperti politik, agama dan militer. Badan tersebut dipimpin oleh seseorang yang
dianggap menguasi daerah Sumeria, yang diberi gelar Lugal Lugal berarti raja. Patesi yang telah berkuasa di Kerajaan Sumeria antara
lain Patesi A-annipada, Patesi Umia, Patesi Urukagina dan Patesi Lunggal zagisi. Kekuasaan patesi sangat berpengaruh terhadap
dasar-dasar kehidupan masyarakat, oleh karenanya kekuasaanya bisa berlangsung di Sumeria selama dua abad.
b Kerajaan Akkadia Kerajaan Akkadia berdiri tahun 2500 SM setelah Raja Sargon bangsa
Semit setelah berhasil menaklukan bangsa Sumeria di Mesopotamia. Kemudian memindahkan ibukotanya dari Ur ke Agade.
Usaha bangsa Akkadia menaklukan kerajaan Sumeria berlangsung lama. Mereka datang dari derah gurun pasir dan
menaklukan Kerajaan Sumeria. Beberapa kebudayaan dan ilmu pengetahuan dari Sumeria diadopsi, diantaranya mengenai ilmu
kalender dan takaran. Bangsa Akkadia mengenal legenda-legenda kepahlawanan, yakni legenda Adapa, Etana dan Gilgamesh yang mirip
dengan cerita manusia pertama Adam dan Hawa. Mereka juga mengenal legenda air bah yang mirip dengan cerita Nabi Nuh namun
dalam versi yang berbeda. Dinasti Raja Sargon di Agade berkuasa 1 abad dan dihancurkan oleh Guti pada tahun 2200 SM. Kerajaan
Sumeria kembali berkuasa setelah Raja Ur-Nammu mengalahkan Kerajaan Akkadia dan mengembalikan ibukota ke Ur.
c Kerajaan Babylonia Lama Pada tahun 2000 SM, Sumeria akhirnya dikuasai oleh bangsa
Amoria. Pergantian ini berlangsung lama setelah kekuasaan Dinasti Ur-Nammu mulai melemah dan sering terjadi perebutan
kekuasaan. Dinasti Amorit dipimpin oleh Sumuabum, ia memindahkan ibukotanya ke Babylon. Raja Hammurabi adalah
salah satu keturunan dinasti Amorit yang terkenal dan menjadi raja besar setelah membentuk imperium hingga Turki, Suriah dan
Teluk Persia. Ia juga yang meletakkan hukum tatanan masyarakat untuk kehidupan yang aman dan tenteram yang dikenal dengan
Codex Hammurabi
. Hukum Hammurabi mengakomodasi kebudayaan bangsa Semit yang menggunakan hukum
pembalasan, seperti hilang nyawa diganti nyawa.
Gambar 6.17 Topeng Perunggu dari Raja Sargon,
pendiri Akkadia.
Sumber: Encyclopedia Americana 26.
Gambar 6.18 Relief Hammurabi
Sumber: Encyclopedia Americana 13
165
Bab 6 Peradaban Kuno di Asia, dan Afrika
Raja Babylonia runtuh setelah Raja Hammurabi wafat, lemahnya pengganti raja dan seiringnya serangan dari bangsa
Hittite. Kekuasaan bangsa Amoria digantikan oleh bangsa Assyiria.
d Kerajaan Assyria Bangsa Assyria termasuk bangsa nomaden bertempat di Arab bagian
Utara. Kondisi alam yang panas dan penuh tantangan menjadikan mereka bangsa yang kuat. Ibukotanya saat itu ada di kota Assur.
Kekuatan mereka digunakan untuk menguasai daerah lain termasuk Mesopotamia. Semula mereka diwajibkan membayar pajak dan
mengabdi kepada Kerajaan Babylonia dan Hittite. Pada tahun 1350 SM di bawah pimpinan Assuruballit, Assyria mampu melepaskan
kewajiban tersebut dan dapat menyaingi Babylonia. Ketika dipimpin oleh Tiglath Pletser I
, Assyria dapat menguasai Babylonia yang sudah dikuasai bangsa Hittite. Dengan kemenangan tersebut
tumbuhlah Kerajaan Assyria beribukota Niniveh. Salah satu rajanya yang termasyhur adalah raja Ashurbanipal yang mampu
mengembangkan wilayah kerajaannya meliputi Lembah Sungai Nil, Armenia, Damascus dan Yunani.
Kerajaan Assyria berkuasa selama dua abad, yaitu abad ke-9 – 7 SM, keruntuhannya terjadi oleh serbuan bangsa Chaldea
keturunan Babylonia.
e Kerajaan Babylonia Baru Kerajaan Babylonia Baru lahir setelah Nabopalassar memimpin
bangsa Chaldea menyerbu Kerajaan Assyria pada tahun 612 SM. Kerajaan Babylonia Baru mengalami kejayaan pada zaman Raja
Nebukadnezar karena: 1 Meredam pemberontakan Yahudi di Palestina, dan mengirim
ke pembuangan setelah kalah perang; 2 Membuat jembatan untuk lalu lintas kota;
3 Membangun taman gantung. Setelah Nebukanedzar wafat, Babylonia runtuh oleh bangsa
Medes dari Persia.
Gambar 6.19 Raja Ashurbanipal sedang
berada di istananya di Nereveh.
Sumber: Encyclopedia Americana 2.