Peradaban Awal PERADABAN YUNANI KUNO

178 Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X peradaban ini didapat pada cerita Yunani Kuno, Odysseus karangan Homerus . Di dalam ceritanya digambarkan bahwa Kreta sebagai Kerajaan sembilan puluh kota yang makmur . Sebagai negara maritim, masyarakat Pulau Kreta sudah melakukan perdagangan dengan negara-negara tetangga, seperti Mesir, Pulau Sicilia, Syria dan Asia Kecil. Nama pelabuhan yang terkenalnya adalah Phaestus. Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini dibuktikan dengan penemuan tiga manuskrip. Huruf yang terdapat pada manuskrip-manuskrip tersebut adalah pictograf, namun huruf tersebut masih sukar dibaca tetapi 88 simbol di antaranya sudah dapat diterjemahkan oleh Michael Ventris pada 1953. Keper- cayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah Poly- theisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung . Ibu Agung memiliki bawahan yang bernama Velhanos, ia digambarkan sebagai sosok seorang lelaki yang memiliki kekuatan luar biasa dan disamakan dengan kekuatan banteng. Sejarah peradaban Minos dibagi dalam tiga tahap, yaitu Minos Kuno 3500-2300 SM, Minos Tengah 2300-1600 SM dan Minos Akhir 1600-1100 SM. Puncak kejayaannya terjadi pada 1700-1400 SM, secara perlahan mengalami kemunduran akibat serbuan bangsa Achea ke Yunani dan sering terjadinya bencana alam. Kebudayaan Minos melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang sangat berpengaruh terhadap Yunani, tidak hanya itu ke- budayaannya pun berkembang hingga ke Eropa dan menjadi cikal-bakal peradaban selanjutnya. b Peradaban Pulau Mycenae Selain ditemukannya kebudayaan Minos, para ahli menemukan pula kebudayaan Pulau Mycenae. Penemuan kebudayaan tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan Mycenae mengalami kemajuan bersamaan dengan kebudayaan Minos yang sedang mengalami kemunduran. Awalnya Mycenae merupakan bagian dari kerajaan yang berada di Pulau Kreta, namun Mycenae mulai memainkan peranan dalam perdagangan dan kemudian bangkit menjadi besar. Walaupun hidup dalam zaman yang sama dengan Pulau Kreta, Mycenae memiliki kebudayaan yang berbeda, ini dapat dilihat pada bentuk bangunannya yang lebih kokoh. Pada tahun 1981 dilakukan penggalian bekas kebudayaan Mycenae dan dite- mukan sisa-sisa kota berlapis sembilan. Lapisan yang dimaksud adalah tingkatan-tingkatan tanah yang ditandai dengan bentuk sisa-sisa kota berbeda di setiap tingkatnya. Pada salah satu lapisan tersebut diperkirakan sebagai kota Troya seperti yang diceritakan Homerus dalam buku Illyas. Gambar 7.4 Topeng emas be- rasal dari peradaban Mycenae. Sumber: Encyclopedia Americana 13. 179 Bab 7 Peradaban Kuno di Eropa dan Amerika

4. Sparta

Secara geografis Yunani memiliki jajaran pegunungan yang mem- bentang ke segala penjuru. Dalam kondisi geografi seperti ini, orang-orang Yunani hidup secara berkelompok, karena sukarnya transportasi dan komunikasi maka setiap kelompok memperkuat daerahnya dan hidup secara mandiri membangun sebuah negara kota yang mereka namakan polis. Polis Sparta terlahir sejak ke- datangan bangsa Doria yang jago berperang datang ke Yunani di Lacottia, Peloponessos bagian Timur. Tahun 736-716 SM terjadi perang Messenia I, pada saat itu Sparta menyerang orang Messania yang tinggal di sebelah Barat Peloponessos dan berhasil dikuasai. Orang Messania dijadikan helot petani yang mengerjakan tanah negera. Tahun 650-630 terjadi Perang Messenia II, kala itu ter- jadi pemberontakan orang Messenia yang ingin melepaskan dari kekuasaan Sparta namun perang ini dapat ditumpas. Kekuatan Sparta menyebabkan kekuasaannya semakin meluas di wilayah Peloponessos kecuali Argois dan Achaea. Dalam keadaan seperti ini Sparta harus memperkuat dirinya dengan sistem pemerinta- han dan pertahanan yang kokoh dari serbuan para pemberontak. Dengan alasan tersebut maka seorang negarawan Sparta yang ber- nama Lycurgus menggariskan pembaharuan terhadap peraturan dan undang-undang yang mesti ditaati oleh setiap penduduk di wilayah Peloponessos. Di antaranya adalah peraturan wajib militer bagi setiap anak laki-laki yang sudah menginjak umur 7 hingga 60 tahun tahun, sedangkan anak perempuan tidak diberlakukan demikian. Sistem pemerintahan di Sparta memiliki corak seperti beri- kut. a Kepala pemerintahan sekaligus panglima militer adalah dua orang raja dengan kekuasaan tak terbatas dan dilanjutkan secara turun menurun kepada anaknya. b Ephor adalah dewan yang terdiri dari 5 orang, bertugas mem- bantu kepala pemerintahan. Pada kenyataanya Ephor yang menjadi kepala pemerintahan yang sebenarnya. c Apella adalah dewan yang berganggotakan semua warga ne- gara Sparta. d Dewan Penatua adalah 28 anggota dewan yang sudah berusia 60 tahun ke atas. Dalam sidang dewan, Dewan Penatua mengajukan usulan undang-undang kepada Apella, lalu Apella mempertimbangkan usulan, masukan dan memutuskan, namun Dewan Penatua dapat memveto keputusan Apella seandainya terjadi kejanggalan. Apabi- la tidak ditemukan titik temu maka Ephor yang memutuskan. 180 Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X

5. Athena a. Pemerintahan

Orang Athena adalah orang pendatang dari bangsa Ionia, mereka tinggal di Attica. Dibandingkan dengan Sparta, orang-orang Athena