Karya Sastra TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA SETELAH MENGENAL AKSARA
49
Bab 2 Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum dan Sesudah Mengenal Aksara.
adalah ketika mereka mempunyai para penulis keraton atau para pujangga yang bertugas mencatat beberapa peristiwa penting yang
berkaitan dengan kerajaannya. Misalnya, menyangkut sebuah peristiwa penting yang menyangkut bidang sosial, ekonomi, po-
litik maupun keagamaan, serta pembuatan silsilah kerajaan dan kebijakan-kebijakan raja.
Para pujangga istana menulis tentang hal-hal yang baik dan positif saja dari seorang raja, bersifat istanasentris dan mempu-
nyai tujuan untuk menunjukan kelebihan, keistimewaan, dan menjadi alat legitimasi dari seorang raja. Misalnya, ketika di
kerajaan Singosari Ken Arok membentuk wangsa Giridrawangsa untuk memberikan pemahaman kepada rakyat bahwa dia adalah
keturunan dewa.
Pada awalnya karya sastra ini ditulis di atas daun lontar yang bila rusak selalu diperbaiki. Sejalan dengan kemajuan teknologi
kemudian diubah menggunakan kertas. Karya sastra ini bisa berbentuk puisi, kakawin, maupun prosa. Berikut karya sastra
yang dimaksud antara lain: a Kitab
Kakawin Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh , pada masa pemerintahan Raja Jayabaya dari
Kediri. Kisah peperangan Pandawa dengan Kurawa yang secara implisit menggambarkan perang antara Jenggala dan
Kediri.
b Kitab Kakawin Hariwangsa
dan Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh.
c Kitab Smaradhana, karya Mpu Dharmaja. d Kitab Lubdaka dan Kitab Wrtasancaya, karya Mpu Tana-
kung.
e Kitab Kresnayana,
karya Mpu Triguna.
f Kitab Pararaton, isinya sebagian besar mitos tentang riwayat Ken Arok, Riwayat Raden Wijaya dan Kertanegara sampai
menjadi raja di Majapahit. g Kitab Sundayana, yang mengisahkan terjadinya peristiwa Bu-
bat, yaitu perkawinan yang berubah menjadi pertempuran.
h Negarakretagama, yang dikarang oleh Mpu Prapanca, mengi-
sahkan perjalanan Hayam Wuruk ke daerah-daerah kekua- saan Majapahit.
i Kitab Sutasoma, yang dikarang oleh Mpu Tantular, berisi
tentang riwayat Sutasoma, seorang anak raja yang menjadi pendeta Budha. Dalam kitab ini tergambar adanya keruku-
nan umat beragama di Majapahit antara umat Hindu dengan umat Budha. Dalam kitab ini terdapat ungkapan Bhinneka
Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa
. j Kitab
Ranggalawe, yang menceritakan pemberontakan Rang-
galawe.
Gambar. 2.18 Arca Buddha peninggalan Kerajaan Sriwijaya
yang ditemukan di Bukit Segun- tang, Palembang.
Sumber Indonesian Heritage: Sejarah Awal
50
Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X
k Kitab Sorandaka,
yang menceritakan pemberontakan Sora. l Kitab
Usana Jawa, yang menceritakan penaklukan Bali oleh
Gajah Mada dan Arya Damar.
Sedangkan tradisi tulisan peninggalan kerajaan-kerajaan Islam berupa karya sastra yang mendapat pengaruh dari Persia.
Namun pengaruh sastra Indonesia dan Hindu juga masih ada. Pada masa itu muncullah hikayat, yaitu karya sastra yang keba-
nyakan berisi dongeng belaka, ada pula yang berisi cerita sejarah; di pulau Jawa disebut babad biasa di Jawa berupa puisi tembang
di luar Jawa bisa berbentuk syair atau prosa. Beberapa contoh karya sastra antara lain:
1 Cerita
Panji
Mengisahkan perkawinan Panji Inu Kertapati, putra raja Kahuripan dengan Galuh Candra Kirana, putri raja Daha.
Perkawinan berlangsung setelah berhasil mengatasi berbagai kesulitan.
2 Cerita Amir Hamzah
Mengisahkan permusuhan antara Amir Hamzah dengan mertuanya, raja Nursewan dari Madayin, yang masih kafir.
3 Hikayat Bayan Budiman
Mengisahkan burung nuri yang pandai cerita sehingga Prabawati
yang ditinggal suaminya, Madasena, berlayar
terhindar dari perbuatan serong. 4
Hikayat Hang Tuah Mengisahkan perkawinan Hang Tuah, abdi raja Malaka yang
setia, gagah berani, lagi bijaksana. Setelah mengundurkan diri, kemudian Hang Tuah hidup sebagai pertapa dan hilang
secara gaib.
Hang Tuah adalah tokoh sejarah, yaitu laksamana ar- mada kerajaan Malaka waktu masa jayanya. Ia adalah prajurit
yang utama, berani serta pandai dan bijaksana, dan abdi sang raja yang taat dan setia. Bisa dikatakan dalam segala hal ia
adalah wakil sang raja dan duta kerajaannya.
Berkali-kali namanya kita jumpai dalam Sejarah Melayu, dan ia selalu dijadikan contoh teladan.
Dalam hikayat ini ia digambarkan sudah menjadi pahla- wan pada masa Gajah Mada sekitar tahun 1350, mengenal
kerajaan Wijayanagara di India pada puncak kejayaannya sekitar tahun 1500 dan mengalami pula jatuhnya Malaka
pada tahun 1511, bahkan juga direbutnya Malaka oleh Be- landa pada tahun 1641
Hang Tuah tidak meninggal melainkan gaib, setelah ia mengundurkan diri dari hidup kemasyarakatan dan menjadi
petapa. Sebagai keramat ia masih sering kali menampakkan diri kepada keturunannya. Demikianlah menurut ceritanya.
51
Bab 2 Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum dan Sesudah Mengenal Aksara.
5 Hikayat Raja-Raja Pasai
Kitab ini disusun sekitar abad ke −15 M. Isinya mengenai
riwayat raja-raja yang pernah memerintah Samudera Pasai. Hikayat Raja-raja Pasai.
Kitab babad ini dalam pokoknya
meriwayatkan kerajaan Pasai, sejak didirikan oleh Malik al-Saleh
wafat th. 1297 sampai ditaklukkan oleh Majapahit zaman Gajah Mada.
Angka tahun tidak ada didapatkan dalam kitab ini, dan uraian seluruhnya ditenun dalam dongeng-dongeng sehingga
jika tidak ada bahan-bahan sejarah untuk mencocokkan dan sebagai perbandingan maka tak dapatlah kita membedakan
mana fakta-fakta sejarahnya. Demikianlah misalnya, permula- annya berupa dongeng tentang seorang anak perempuan yang
dilahirkan dari sebatang bambu dan nantinya kawin dengan seorang putera bangsawan yang waktu kecilnya diasuh oleh
seekor gajah. Bagian yang mengisahkan raja-raja Pasai pun lebih berupa cerita roman daripada sejarah. Tentang sebab-
nya Pasai diserang Majapahit diceritakan sebagai berikut: Seorang puteri Maja pahit, Raden Galuh Gumarancang,
jatuh cinta kepada Tun Abd al-Jalil, putera Raja Pasai, dan datang sendiri di Pasai menjemput kekasihnya. Raja Pasai
tidak menyetujui perkawinan ini, dan menyuruh bunuh puteranya dan buang ke laut mayatnya. Ketika sang puteri
mengetahui hal ini, ia menenggelamkan diri bersama perahu- nya untuk bersatu dengan sang pangeran itu. Raja Majapahit
segera mengirimkan armadanya ke Pasai untuk menyatakan amarahnya.
Gambar 2.19 Salinan naskah Hikayat Raja-Raja Pasai.
Sumber Indonesian Heritage: Bahasa dan Sastra.
52
Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X
Sementara karya sastra babad adalah cerita sejarah yang bia- sanya lebih bersifat cerita daripada nilai sejarahnya. Karya-karya
babad yang berhasil terkumpul antara lain: 1 Babad Tanah Jawi
Isi kitab ini menceritakan kerajaan-kerajaan di Jawa, sejak kerajaan Hindu
−Buddha sampai kerajaan-kerajaan Islam. Babad Tanah Jawi.
Kitab ini menguraikan sejarah pulau
Jawa mulai dari Nabi Adam sampai 1647 tahun Jawa = 1722 Masehi. Adam ini ber-anak Nabi Sis, Sis beranak
Nurcahya , Nurcahya beranak Nurasa beranak Sang Hyang
Wenang beranak Sang Hyang Tunggal beranak Batara Guru.
Batara Guru yang bertakhta di Suralaya beranak 5 orang, di antaranya: Batara Wisnu. Wisnu inilah raja pertama di Jawa,
bergelar Prabu Set.
Jelaslah bahwa permulaannya sulit kita terima sebagai sejarah. Begitu pula lanjutannya, yang menguraikan berbagai
raja dan kerajaan seperti Pajajaran dan Majapahit. Mulai dari zaman Demak ada juga sedikit-sedikit sejarah, makin mende-
kat abad ke-18 makin banyak, akan tetapi uraian seluruhnya banyak yang lebih berupa cerita daripada sejarah.
Dalam hal ini fakta sejarahnya lebih banyak didapatkan di Sejarah Melayu, artinya lebih nyata dikemukakan. Seba-
liknya Babad Tanah Jawi memuat berbagai angka tahun, yang memberi kemungkinan untuk dicocokkan dengan
bahan-bahan sejarah lain.
2 Sejarah Melayu
Kitab ini ditulis oleh patih Kerajaan Johor bernama Ben- dahara Tun Muhammad. Isinya menceritakan kebesaran
Iskandar Zulkarnain
yang menurunkan raja −raja Melayu.
Sejarah Melayu, juga dinamakan Sulalat us-salatin. Kitab ini
betul-betul dimaksudkan sebagai sejarah. Meskipun banyak juga terdapatkan dongeng-dongeng di dalamnya, dalam
garis besarnya yang diuraikan adalah peristiwa-peristiwa yang sungguh terjadi. Penulisnya adalah Bendahara Tun
Muham mad, patih kerajaan Johor, atas perintah dari Raja ’Abdullah
, adik dari Sultan Ala’uddin Riayat Syah III. Kitab
ini dimulai dalam tahun 1612 dan selesai dalam tahun 1615, jadi ditulis waktu kerajaan Johor berulang kali mendapat
serangan dari Aceh.
Sejarah ini dimulai dengan riwayat Iskandar dari Ma- kadunia Iskandar dzu’l Karnain
. Seorang keturunannya tiba di Bukit Seguntang dekat Palembang dan menjadi raja.
Kerajaan ini nantinya pindah ke Singapura, dan kemudian ke Malaka. Mulai dari sini semakin banyaklah fakta-fakta
sejarah yang diceritakan.
53
Bab 2 Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum dan Sesudah Mengenal Aksara.
3 Babad Cirebon
Kitab ini memuat tentang daftar sejarah Cirebon. 4 Bustanul
Salatin
Kitab ini ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri. Isinya memuat intisari ajaran Islam, seperti penciptaan langit dan bumi,
riwayat nabi-nabi, dan riwayat para sultan yang pernah me- merintah Aceh kronik.
5 Babad Giyanti
Menceritakan pembagian kerajaan Mataram menjadi kera- jaan Yogyakarta dan Surakarta pada tahun 1755. Pada tahun
1757, berdiri kerajaan Mangkunegaran, sebagian dari kera- jaan Surakarta. Babad Giyanti, karangan Yasadipura. Isinya
meriwayatkan pecahnya kerajaan Mataram dalam tahun 1755 dan 1757 menjadi Surakarta di bawah pemerintahan Paku
Buwono III
, Yogyakarta dengan Hamengku Buwono I dan Mangkunegaran yang diperintah oleh Mangkunegoro I. Apa
yang diuraikan dalam kitab ini adalah betul-betul sejarah, meskipun banyak beberapa penambahan oleh penulisnya.
Karya sastra berupa syair peninggalan sejarah Islam di In- donesia antara lain:
1 Syair Abdul Muluk Syair ini menceritakan bahwa Raja Abdul Muluk mempunyai
dua orang istri, yaitu Siti Rahmah dan Siti Rafiah. Ketika kerajaan Barbar diserang oleh Kerajaan Hindustan, Siti
Rafiah dapat meloloskan diri. Kemudian berkat bantuan sahabatnya, ia dapat merebut kerajaannya kembali.
Gambar 2.20 Naskah Bustan al-Salatin.
Sumber Indonesian Heritage: Bahasa dan Sastra.
54
Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X
KEGIATAN 1.3
Cari dan teliti hikayat-hikayat yang lain yang berhubungan dengan tradisi tulisan yang berkem- bang di daerahmu Buatlah kesimpulannya
2 Gurindam Dua Belas Karya sastra ini ditulis oleh Ali Haji, yang berisi nasihat bagi
para pemimpin, pegawai, dan rakyat biasa menjadi terhormat dan disegani oleh sesama manusia.
3 Suluk Sukarsah
Isinya mengisahkan seseorang yang mencari ilmu untuk mendapatkan kesempurnaan.
4 Suluk Wijil
Isinya mengenai wejangan −wejangan Sunan Bonang kepada
Wijil. Wijil adalah seorang yang kerdil bekas abdi raja Ma- japahit.
5 Suluk Karya Hamzah Fansuri
a Syair Prahu
Manusia yang diibaratkan perahu yang mengarungi lautan zat Tuhan dengan menghadapi segala macam
marabahaya yang hanya dapat dihadapi oleh tauhid dan ma’rifat.
b Syair Si Burung Pingai Jiwa manusia disamakan dengan seekor burung, tetapi
bukan burung arti yang sebenarnya, melainkan zat Tuhan.
6 Suluk Malang Sumirang Isinya tentang seseorang yang telah mencapai kesem-
purnaan hidup.
Kata Kunci
historiografi, kolonial, tradisio- nal, belanda sentris