169
Bab 6 Peradaban Kuno di Asia, dan Afrika
d Dewa Horus, anak Dewa Osiris e Dewa Amon sebagai dewa bulan
Sebagai penguasa kehidupan politik dan keagamaan dipegang oleh firaun, Firaun Pharaoh ini diistimewakan karena
dianggap Dewa Horus, perantara manusia dengan dewa dan pemelihara Sungai Nil.
4. Pemerintahan
Sepanjang Lembah Sungai Nil terbagi dalam dua wilayah yaitu Sungai Nil Hulu dan Sungai Nil Hilir, pada masing-masing daerah
terbentuk kelompok yang terpisah. Kedua wilayah ini dapat dipersatukan oleh Menes dengan bentuk kerajaan dan beribukota
Memphis
pada tahun 3000 SM. Menes inilah yang menjadi raja Mesir Kuno.
a Mesir Tua Raja-raja Mesir diberi gelar Firaun atau Pharaoh. Firaun memiliki
hak yang tidak terbatas dengan tujuan memberi kedamaian dan kemakmuran bagi bangsanya. Kerajaan Mesir Tua beribukota
Memphis. Pada zaman Mesir Tua, sudah dibangun makam-makam raja dalam bentuk piramid dan patung dari batu. Piramid ini dibuat
oleh rakyat karena kepercayaan bahwa raja Mesir adalah titisan dewa.
Raja-raja yang termasyhur pada zaman ini di antaranya
Khufu , Kefre, dan Menkaure. Setelah raja-raja tersebut
meninggal, kondisi keamanan di Mesir menjadi lemah, hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kepercayaan rakyat bahwa raja
adalah keturunan dewa dan timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.
b Mesir Pertengahan Setelah terjadi perpecahan, Mesir kembali disatukan oleh raja
Sesotris III
dari Thebe. Bahkan Sesotris III mengembangkan wilayahnya dengan menguasai Nubia dan Palestina. Pada masa
pemerintahan Amenemhet III terjadi penambangan emas di Gurun Sinai dan mendirikan kelompok besar istana yang
dinamakan labyrinth. Setelah kematian Amenemhet III, muncul serangan dari bangsa Hykos yang berasal dari Palestina dan
mereka dapat menguasai Mesir. Kedatangan bangsa Hykos memperkenalkan teknologi peralatan dari perunggu, seperti
peralatan pertanian, senjata dan alat rumah tangga. Bangsa Hykos menetapkan Kota Awaris sebagai ibukota Mesir yang baru.
c Mesir Baru Bangsa Mesir dapat merebut kembali kekuasaannya dari bangsa
Hykos. Raja yang paling berjasa dalam perebutan kekuasaan dari bangsa Hykos adalah Firaun Ahmosis karena ia sendiri yang
memimpin serangan. Kekuasaan Mesir sempat meluas ke Babylonia, Assyria, Cicillia, Cyprus pada saat kekuasaan Tutmosis II.
Gambar 6.23 Raja Kefre yang disimbolkan sebagai anak
Dewa Ra.
Sumber: Encyclopedia Americana 10.
170
Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X
Antara tahun 1367-1350 SM pada masa pemerintahan
Amenhotep IV atau Akhenaton dan Nefertiti mengajarkan
monotheisme kepada bangsa Mesir dengan menganggap Dewa Matahari sebagai satu-satunya dewa. Akibat adanya pertentangan
dengan para pendeta agama Amon, Amenhotep IV memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amama. Setelah Amenhotep IV
meninggal, perselisihan tentang agama tidak terjadi lagi dan pendeta menunjuk Tut-Aankh-Amon atau Tutankhamon sebagai
firaun dan diharuskan tunduk kepada pendeta agama Amon. Kekuasaan Mesir akhirnya selalu digantikan oleh negara lain yang
menjatuhkannya. Ini terjadi sejak pemerintahan Raja Ramses III
1198-1167 SM berakhir.
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
a. Hieroglyph
Hieroglyph adalah nama huruf kebudayaan Mesir Kuno. Bentuk hurufnya dalah piktograf dimana setiap gambar mewakili satu
huruf. Hieroglyph ini ditulis pada sebuah media kertas dari papirus, tumbuhan, atau dipahat.
b. Astronomi
Kehidupan agraris banga Mesir memengaruhi terhadap pengetahuannya yang tinggi. Untuk mengetahui waktu bercocok
tanam, panen atau berdagang dilihat dari siklus musim yang datang setiap tahunnya.
c. Sistem pengawetan
Kepercayaan bahwa roh yang meninggal masih tetap berada pada jasadnya apabila tidak rusak. Dari kepercayaan ini timbul usaha
untuk mengawetkan orang yang sudah meninggal dengan menggunakan rempah-rempah atau ramuan lainnya supaya tidak
tercium bau busuk.
Gambar 6.26 Jasad dari Raja Ramses II yang diawetkan.
Sumber: Encyclopedia Americana.
Gambar 6.24 Nefertiti, istri Raja Amanhotep IV.
Sumber: Encyclopedia Americana 10.
Gambar 6.25 Raja Tutankhamon dan sang istri.
Sumber: Encyclopedia Americana 10.