74
Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X
peristiwa hingga akhir peristiwa. Misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak
Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.
Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa
asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku
yang bersangkutan. Fakta mental lainnya adalah rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya. Seorang mantan
tahanan politik yang pernah dipenjara di Pulau Buru oleh pemerintahan Soeharto karena dicurigai sebagai simpatisan PKI
yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965, akan cenderung membenci segala sesuatu yang berhubungan pemerintah Orde Baru.
Begitu pula, orang Irak yang saudara atau kerabatnya meninggal pada masa atau setelah agresi Amerika Serikat tahun
2003 atas Irak, akan mengalami guncagan batin sebagai akibatnya. Mereka akan selalu mengingat betapa mengerikannya akibat yang
ditimbulkan oleh peperangan. Selanjutnya, Amerika akan terus dicap sebagai bangsa penjajah oleh orang-orang Irak, meski tak
semua warga negara Amerika ikut perang dan menyetujui perang tersebut. Di samping kebencian terhadap Amerika, kekacauan
yang makin parah, dengan banyaknya bom bunuh diri, menggoncangkan secara psikologis rakyat Irak.
2. Fakta Sosial dalam Sejarah
Masalah sosial dalam masyarakat dapat memengaruhi peristiwa sejarah. Bahkan tak jarang, sebuah peristiwa sejarah bisa terjadi
karena suatu masalah sosial yang sebelumnya dianggap sepele.
Gambar 3.7 Pramoedya Ananta Toer sastrawan
Lembaga Kebudayaan Rakyat yang berada di bawah naungan
PKI, yang pernah mendekam di Pulau Buru sebagai tahanan
politik, begitu pesimis terhadap pemerintahan Orba.
Sumber: Tempo
75
Bab 3 Metode-Metode Penelitian Sejarah
Banyak fenomena sosial yang pada akhirnya menimbulkan peristiwa sejarah yang gemilang.
Munculnya pemberontakan rakyat etnis Cina terhadap Belanda pada tahun 1740 di Batavia, misalnya, disebabkan oleh
masalah sosial. Ketika itu masyarakat keturunan Cina di daerah Jakarta dan sekitarnya berhasil dalam bisnis dagangnya sehingga
membuat khawatir pihak Belanda. Belanda takut bahwa perekomomian di Batavia akan dikuasai bangsa Cina. Maka dari
itu, untuk membendung perkembangan ini banyak orang Cina yang dihabisi oleh tentara Belanda. Dan untuk selanjutnya,
meletuslah beberapa pemberontakan rakyat etnis Cina dan beberapa pribumi yang bergabung terhadap Belanda, meski
dalam skala yang kecil.
Masalah sosial pun sering muncul ke permukaan setelah peristiwa berlangsung. Peristiwa-peristiwa besar acap kali
menimbulkan masalah-masalah sosial yang rumit. Peperangan, misalnya, selalu saja meninggalkan masalah yang tak sedikit,
seperti banyaknya anak yang yatim, perempuan yang menjanda, bangunan fisik gedung, sekolah yang rusak, terbengkalainya
pendidikan dan tatanan ekonomi, dan masalah-masalah yang lainnya.
Contoh lain dari fakta sosial dalam sejarah, misalnya, bangunan berarsitektur Eropa di kota-kota di Indonesia. Ini
menandakan bahwa di kota bersangkutan pernah ditempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah atau gedung
dengan gaya arsitektur yang tak jauh beda dengan di negara asalnya.
Gambar 3.8 Ketidak adilan sosial sering kali menjadi
pemicu pemberontakan dalam sejarah
Sumber: www.dekolonisatie.com
C. JENIS-JENIS SEJARAH
KEGIATAN 1.3
Carilah buku Max Havelar karangan Douwes Dekker alias Multatuli, dari buku tersebut kamu akan menemukan hal-hal yang berhubungan dengan fakta sosial yang berkaitan dengan sistem
Tanam Paksa di Indonesia, analisa dan tuliskan fakta-fakta sosial dalam buku tersebut.
Majunya ilmu pengetahuan maka berimbas terhadap makin beraneka ragamnya kajian topik sejarah yang diteliti oleh para
ahli. Tema sejarah menjadi terbagi menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada objek yang dikaji, wilayah yang menjadi kajian,
dan aspek-aspek lain.
Jenis sejarah berdasarkan tema misalnya, menyangkut sejarah politik, sejarah perekonomian, sejarah sosial dan sejarah
Kata Kunci Sejarah dunia, sejarah lokal,
sejarah nusantara, sejarah kebudayaan, sejarah
perekonomian, sejarah politik, sejarah teknologi, sejarah sosial,
sejarah pendidikan.