Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis

170 yaitu mencapai nilai rata-rata 66,41. Aspek kerapian tulisan mencapai nilai rata- rata 72,66 dan berkategori baik. Pada siklus II ini, hasil menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker sudah menunjukkkan kategori baik dan sudah mencapai target maksimal pencapian nilai rata-rata kelas sebesar 70. Hal ini menunukkan bahwa terjadi peningkatan nilai dalam setiap siklus pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker dapat dikatakan bahwa penggunaan metode sugesti- imajinasi dengan media movie maker dengan tema ”Ibu” telah berhasil meningkatkan keterampilan siswa kelas X2 SMA Islam Sudirman Ambarawa dalam menulis paragraf narasi.

4.1.3.2 Hasil Data Nontes Siklus II

Hasil nontes pada siklus II diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran menulis paragraf narasi berlangsung, yaitu berupa deskripsi perilaku ekologis, catatan harian, sosiometri, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil nontes siklus II dijelaskan pada uraian berikut ini.

4.1.3.2.1 Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis

Deskripsi perilaku ekologis dilakukan untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker berlangsung. Dalam pelaksanaannya, pengambilan data deskripsi perilaku ekologis dilakukan oleh guru peneliti dan dibantu oleh tiga orang observer yang merupakan rekan 171 peneliti. Melalui deskripsi perilaku ekologis, dapat dideskripsikan beberapa perilaku siswa. Objek sasaran yang diamati terangkum dalam delapan pernyataan meliputi perilaku siswa baik yang positif maupun negatif yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II deskripsi perilaku ekologis yang dilakukan peneliti adalah dengan mendeskripsikan beberapa perilaku siswa selama pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker Berdasarkan data deskripsi perilaku ekologis yang dilakukan selama proses pembelajaran siklus II di kelas, guru merasakan ada perubahan perilaku pada siswa kelas X2. Hal ini diketahui dari siswa yang sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan baik, pada siklus II ini siswa mulai mengikuti pelalajaran dengan baik dan melaksanakan tes menulis narasi dengan serius dan sungguh-sungguh. Hasil deskripsi perilaku ekologis siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pada saat pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker akan dimulai, sebagian besar siswa telah siap mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari para siswa duduk dengan rapi dan tenang di bangku masing-masing dan lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menulis paragraf narasi dibandingkan pada siklus I Meskipun masih ada beberapa siswa yang duduk di bagian belakang yang kurang siap mengikuti pembelajaran. Siswa tersebut berbicara sendiri dan mengganggu teman sebangku. Namun, siswa yang belum siap mengikuti pelajaran tersebut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pembelajaran pada siklus I. 172 Pada saat guru memberikan penjelasan tentang materi, sebagian besar siswa mendengarkan penjelasan guru dengan penuh konsentrasi, suasana kelas pun tenang. Namun, masih ada beberapa siswa yang duduk di belakang masih asyik sendiri dengan dunianya, meskipun sudah diberi peringatan. Siswa yang melakukan perilaku negatif ini memang sulit untuk dikendalikan. Mereka selalu membuat suasana belajar gaduh dan mengganggu konsentrasi siswa lain yang sedang mengikuti pembelajaran. Meskipun demikian, pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Kesiapan dan perhatian siswa sudah menunjukkan ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa yang mau bertanya apabila menemukan kesulitan dalam materi yang disampaikan jumlahnya meningkat dibandingkan pembelajaran pada siklus I. Demikian juga saat memberikan tanggapan atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru. Peningkatan keaktivan siswa dalam bertanya dan memberikan tanggapan menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Namun, masih ada beberapa siswa yang enggan bertanya apabila menemukan kesulitan. Hal ini dikarenakan siswa merasa malu, takut salah, dan kurang percaya diri. Respon yang diberikan siswa pada saat guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi lebih baik daripada pada siklus I. Hampir semua siswa sudah melaksanakan tugas dengan baik dalam diskusi kelompoknya. Siswa tersebut berdiskusi dan saling bekerja sama antaranggota kelompoknya membahas tugas yang diberikan oleh guru. Hanya beberapa siswa yang terlihat pasif dan tidak mau 173 bekerja sama, tetapi guru dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cara mendekati dan menanyakan kesulitan yang dialami siswa. Pada saat guru memutarkan movie maker dengan tema “Ibu”, perhatian siswa meningkat dibandingkan pada siklus I. Hampir semua siswa memperhatikan tayangan dengan baik dan penuh konsentrasi. Semua siswa tampak menikmati tayangan tersebut, hal itu terlihat dari keseriusan siswa saat pemutaran movie maker dilakukan. Bahkan ada beberapa siswa yang terbawa suasana dengan meneteskan air mata setelah menyaksikan tayangan movie maker. “Bu, jadi kangen ibu, ingat kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat, yang menyakiti hati ibu”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa media dengan tema “Ibu” yang digunakan benar-benar dapat memengaruhi emosi siswa. Dengan demikian, akan memudahkan siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan narasi. Pada kegiatan ini, siswa yang melibatkan semua pancainderanya, yaitu indera penglihatan, pendengaran, dan perasaan meningkat dibandingkan siklus I. Hal ini terlihat dari perhatian penuh siswa saat pemutaran movie maker. Meskipun ada beberapa siswa yang hanya melibatkan indera penglihatan dan pendengaran saja, perasaan atau pikirannya berada di luar kelas. Hal tersebut disebabkan kurangnya konsentrasi siswa. Meskipun demikian, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tertarik pada media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti, yaitu movie maker. Hasil dari deskripsi perilaku ekologis kegiatan menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker adalah selama proses sugesti imajinasi berlangsung. Pada siklus II siswa yang melakukan proses 174 sugesti imajinasi dengan baik dan penuh konsentrasi mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I. Pada kegiatan tersebut, siswa menuangkan gagasan atau ide yang diperoleh siswa dalam sebuah catatan kecil yang selanjutnya akan dibuat paragraf narasi. Hanya beberapa siswa saja yang belum melakukan proses sugesti imajinasi dengan baik. Siswa tersebut melamun tampak kesulitan dalam berimajinasi, namun berkat bimbingan guru, siswa tersebut mampu menyesuaikan diri dan dapat melakukan proses imijinasi. Setelah pemutaran movie maker dan proses sugesti-imajinasi, guru memberikan pancingan sugesti pada siswa. Hal ini bertujuan untuk memancing siswa dalam berimajinasi tentang suatu kejadian berdasarkan tema movie maker atau dengan kata lain untuk memudahkan siswa menemukan ide atau gagasan untuk dituangkan dalam sebuah narasi. Pada saat kegiatan ini berlangsung, siswa terlihat serius mengingat-ingat kembali peristiwa yang pernah dialami tentang ibu. Bahkan ada yang langsung menuangkannya dalam sebuah paragraf. Hanya beberapa siswa yang belum melakukan proses sugesti imajinasi dengan baik. Siswa tersebut melamun dan kurang bersemangat. Saat guru mencoba mendekati dan bertanya, siswa tersebut mengaku tidak berkonsentrasi dan tidak memiliki gambaran apapun. “Saya dapat berimajinasi, tapi saya mengalami kesulitan untuk menuangkan hasil imajinasi saya ke dalam tulisan, Bu” Pernyataan siswa tersebut tidak membuat guru patah arang, guru dengan sabar memberikan pengarahan dan memberikan sugesti kembali kepada siswa tersebut. Saat proses sugesti selesai siswa tersebut mulai menulis sebuah paragraf di dalam lembar jawabnya. Pembelajaran berakhir dengan dengan baik dan tepat waktu. Siswa yang mengikuti pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti- 175 imajinasi dengan media movie maker dari awal sampai akhir pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan konsentrasi meningkat dibandingkan pada siklus I. Selain itu, siswa juga tampak senang dan tertarik dengan pemutaran movie maker sebagai media menulis paragraf narasi. ”Melaui sugesti-imajinasi dengan movie maker, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak tenang”. Para siswa juga mengaku, melalui metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker dapat memudahkan siswa memahami materi dan menulis paragraf narasi dengan baik. ”Melalui movie maker, menulis narasi menjadi lebih mudah, daripada hanya diberi penjelasan dan mencatat”. Berdasarkan deskripsi perilaku ekologis siswa pada siklus II ini dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa merasa senang, tertarik, dan dapat mengikuti pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti- imajinasi dengan media movie maker dari awal sampai akhir dengan baik. Selain itu, nilai siswa juga mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I. Meskipun ada beberapa siswa yang kurang antusias dan kurang berminat mengikuti pembelajaran, tetapi guru dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cara mendekati dan menanyakan kesulitan yang dialami siswa.

4.1.3.2.2 Catatan Harian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE SUGESTI IMAJINASI MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PATEMON 01 SEMARANG

1 12 231

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen berdasarkan Pengalaman Orang Lain dengan Metode Sugesti Imajinasi Melalui Media Lagu Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadyah 1 Demak Tahun Ajaran 2010 2011

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DUKUHTENGAH KABUPATEN BREBES

9 103 249

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALAUI METODE SUGESTI–IMAJINASI DENGAN Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Paragraf Deskripsi Melalui Metode Sugesti-Imajinasi dengan Media Tembang Macapat pada Siswa Kelas V SD Negeri Kara

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DUKUHTENGAH KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA MOVIE MAKER PADA SISWA KELAS X2 SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE SUGESTI-IMAJINASI MEDIA LAGU SISWA KELAS X MA SALAFIYAH KARANG TENGAH KABUPATEN PEMALANG.

0 13 192

(ABSTRAK) PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KERTAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA MELALUI PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA LAGU.

0 0 3

Peningkatan Kompetensi Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kertayasa Kabupaten Banjarnegara melalui Penerapan Metode Sugesti-Imajinasi dengan Media Lagu.

0 0 180

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA LIRIK TEMBANG CAMPURSARI DENGAN METODE SUGESTI-IMAJINASI PADA SISWA KELAS X AK1 SMK NEGERI 3 JEPARA.

0 5 171