Langkah-langkah Menulis Keterampilan Menulis

39 benar. Selain ciri tersebut, unsur lain yang perlu diperhatikan yaitu kecermatan, objektif, dan bersifat ekonomis, yaitu pembaca tidak akan merasa membuang waktu percuma setelah membaca tulisan tersebut.

2.2.1.5 Langkah-langkah Menulis

Sebelum melakukan kegiatan menulis, sebaiknya memperhatikan langkah-langkah atau perencanaan yang harus ditempuh agar informasi yang terdapat dalam tulisan sampai dengan tepat kepada pembaca. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Suriamiharja 1997:6-12 menulis merupakan proses berpikir. Sebelum membuat tulisan diperlukan perencanaan yang matang mengenai suatu topik yang akan ditulis, tujuan yang hendak disampaikan, dan pembahasan yang akan diuraikan. Perencanaan tersebut dapat dilakukan dengan enam langkah sebagai berikut. Pertama, pemilihan topik. Topik merupakan bahan pembicaraan atau pokok pembicaraan dalam karangan. Kedua, pembatasan topik. Setelah topik berhasil dipilih, maka topik tersebut harus dibatasi agar tidak terlalu luas. Ketiga, pemilihan judul. Topik yang sudah dipilih dinyatakan dengan judul. Keempat, tujuan penulisan. Tujuan adalah arah atau maksud yang hendak dicapai. Kelima, bahan penulisan. Keenam, membuat kerangka karangan. Penjelasan tentang langkah-langkah menulis berdasarkan pendapat Suriamiharja di atas adalah sebagai berikut. Pemilihan topik harus dilakukan pertama kali pada kegiatan prapenulisan karangan. Dalam pemilihan topik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu 1 topik bermanfaat dan layak dibahas; 2 topik harus menarik; 3 topik dikenal baik oleh penulis; 4 bahan 40 mudah diperoleh dan cukup memadai; dan 5 topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Langkah kedua yaitu pembatasan topik. Hal ini dilakukan agar topik tidak terlalu luas dan menyimpang dari tujuan penulisan semula. Setelah topik dibatasi, kemudian memilih judul. Dalam karangan ilmiah persyaratan untuk menentukan judul adalah 1 judul harus sesuai dengan topik; 2 judul dinyatakan dalam bentuk frasa bukan kalimat; 3 judul diusahakan sesingkat mungkin; dan 4 judul dinyatakan secara jelas. Langkah selanjutnya yaitu tujuan penulisa. Tujuan penulisan sangat penting dalam karangan. Oleh sebab itu, tujuan harus ditentukan lebih dahulu karena tujuan ini menjadi titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis. Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya yaitu menentukan bahan atau materi penulisan. Bahan penulisan merupakan salah satu syarat yang dipertimbangkan pada waktu pemilihan topik. Dengan kata lain, penulis memilih suatu topik tertentu, karena diperkirakan bahan untuk topik tersebut mudah didapat dan cukup memadai. Bahan penulisan dapat dikumpulkan pada tahap prapenulisan atau pada waktu penulisan berlangsung. Langkah terakhir yaitu membuat kerangka karangan. Kerangka karangan sering juga disebut outline. Kerangka karangan merupakan rencana kerja yang digunakan penulis dalam mengembangkan tulisannya. Kerangka ini memudahkan bagi penulis pemula dalam mengembangkan pemikiran dan gagasan mereka. Pendapat senada dikemukakan oleh Akhadiah 1998:6 menyatakan bahwa secara teoretis proses penulisan meliputi tiga tahap utama, yaitu tahap 41 prapenulisan, penulisan, dan revisi. Namun, ini tidak berarti bahwa kegiatan- kegiatan penulisan itu dapat dilakukan secara terpisah-pisah. Tahap-tahap yang dikemukakannya sebagai berikut. Pertama, tahap prapenulisan. Pada tahap prapenulisan kegiatan yang dilakukan membuat persiapan-persiapan yang akan digunakan pada tahap penulisan. Dengan kata lain, merencanakan karangan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a pemilihan topik; b pembatasan topik; c pemilihan judul; d tujuan penulisan; e bahan penulisan; dan f kerangka karangan. Kedua, tahap penulisan. Pada tahap ini membahas setiap topik yang ada di dalam kerangka karangan. Ketiga, tahap revisi. Jika seluruh tulisan telah selesai, maka tulisan tersebut perlu di baca kembali. Kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis karangan adalah menentukan topik. Dalam pemilihan topik perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu, 1 topik yang dipilih tersebut ada manfaatnya dan layak dibahas, 2 topik cukup menarik terutama untuk penulis, 3 topik yang dipilih dikenal baik, dalam arti mempunyai pengetahuan yang memadai tentang topik itu, 4 bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai, dan 5 topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Setelah memilih topik yang memenuhi syarat, maka langkah yang kedua adalah membatasi topik tersebut. Setelah diperoleh topik yang sesuai, maka topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul. Syarat-syarat penentuan judul antara lain adalah harus sesuai dengan topik atau isi karangan, judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase, judul diusahakan sesingkat mungkin, dan judul harus dinyatakan secara jelas. Setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dilakukannya. Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan harus 42 dilakukan terlebih dahulu karena dengan menentukan tujuan penulisan akan diketahui apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan, seperti bahan-bahan yang diperlukan ataupun sudut pandang yang akan dipilih. Jika tujuan penulisan sudah dirumuskan dengan tepat, selanjutnya dapat menentukan bahan atau materi penulisan. Yang dimaksud dengan bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Bahan penulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya gagasan atau pengalaman. Langkah terakhir dalam menulis tahap prapenulisan adalah mengorganisasikan karangan. Agar organisasi karangan dapat ditentukan, maka harus menyusun kerangka karangan. Menyusun kerangka karangan merupakan suatu cara untuk menyusun suatu rangkaian yang jelas dan struktur yang teratur dari karangan yang digarap. Penyusunan kerangka karangan dapat menghindarkan penulis dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu terjadi. Tahap selanjutnya yaitu tahap penulisan. Pada tahap ini membahas setiap topik yang ada di dalam kerangka karangan. Dalam mengembangkan karangan menjadi satu karangan yang utuh, diperlukan bahasa. Untuk itu harus menguasai kata-kata yang akan mendukung gagasan dan harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat, sehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengan tepat pula. Kata-kata tersebut dirangkai menjadi kalimat-kalimat yang efektif, lalu kalimat- kalimat harus disusun menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan. Tulisan juga harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan tanda baca yang tepat. 43 Tahap terakhir yaitu revisi. Jika seluruh tulisan telah selesai, tulisan tersebut perlu di baca kembali untuk mengetahui kesalahan-kesalahan. Pada tahap ini biasanya diteliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pembuatan catatan kaki, daftar pustaka, dan sebagainya. Dari pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah menulis meliputi tiga tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Adapun langkah-langkah dalam tahap prapenulisan adalah: 1 pemilihan topik, 2 pembatasan topik, 3 pemilihan judul, 4 tujuan penulisan, 5 bahan penelitian, dan 6 kerangka karangan. Pada tahap penulisan membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka yang disusun. Tahap revisi yaitu memperbaiki, mengurangi, memperluas karangan apabila terdapat kesalahan baik mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, dan lain sebagainya.

2.2.2 Karangan Narasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE SUGESTI IMAJINASI MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PATEMON 01 SEMARANG

1 12 231

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen berdasarkan Pengalaman Orang Lain dengan Metode Sugesti Imajinasi Melalui Media Lagu Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadyah 1 Demak Tahun Ajaran 2010 2011

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DUKUHTENGAH KABUPATEN BREBES

9 103 249

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALAUI METODE SUGESTI–IMAJINASI DENGAN Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Paragraf Deskripsi Melalui Metode Sugesti-Imajinasi dengan Media Tembang Macapat pada Siswa Kelas V SD Negeri Kara

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DUKUHTENGAH KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA MOVIE MAKER PADA SISWA KELAS X2 SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE SUGESTI-IMAJINASI MEDIA LAGU SISWA KELAS X MA SALAFIYAH KARANG TENGAH KABUPATEN PEMALANG.

0 13 192

(ABSTRAK) PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KERTAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA MELALUI PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA LAGU.

0 0 3

Peningkatan Kompetensi Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kertayasa Kabupaten Banjarnegara melalui Penerapan Metode Sugesti-Imajinasi dengan Media Lagu.

0 0 180

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA LIRIK TEMBANG CAMPURSARI DENGAN METODE SUGESTI-IMAJINASI PADA SISWA KELAS X AK1 SMK NEGERI 3 JEPARA.

0 5 171