69
Dalam kegiatan ini siswa juga diminta mengisi catatan harian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data nontes berupa kesan dan pesan siswa
terhadap pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan metode sugesti- imajinasi dengan media movie maker. Selain itu, siswa juga diminta mengisi
sosiometri, ini digunakan untuk mengetahui masing-masing anggota yang disukai dan tidak disukai, aktif dan tidak aktif selama proses diskusi berlangsung.
3.1.1.3 Observasi
Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan
metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker. Peneliti sebelumnya menyiapkan lembar observasi yang dijadikan pedoman dalam pembuatan data.
Lembar observasi yang digunakan peneliti, yaitu 1 deskripsi perilaku ekologis yang digunakan untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa selama proses
pembelajaran berlangsung; 2 catatan harian dilakukan setelah proses pembelajaran selesai untuk memperoleh data secara jujur dan objektif dari guru
dan siswa tentang kekurangan dan kelebihan materi, metode, dan media yang digunakan peneliti; 3 sosiometri yang digunakan untuk meneliti hubungan sosial
siswa dalam kelompok diskusi; 4 wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap materi, metode, dan media yang telah disampaikan
oleh peneliti; dan 5 dokumentasi foto yang memuat rekaman segala perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan penelitian, peneliti
dibantu oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan teman sejawat.
70
Proses observasi segera direkam dalam benak peneliti dengan membuat catatan-catatan khusus mengenai perilaku-perilaku yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil tulisan siswa dan perilaku positif atau perilaku negatif terhadap materi menulis karangan narasi
menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker.
3.1.1.4 Refleksi
Tahap ini merupakan evaluasi terhadap proses tindakan dari hasil menulis pada siklus I. Data-data yang terkumpul baik dari hasil tes dan nontes deskripsi
perilaku ekologis, catatan harian, sosiometri, wawancara, dan dokumentasi foto, kemudian di analisis. Analisis ini untuk mengetahui 1 kelebihan dan kekurangan
metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran; 2 tindakan-tindakan siswa selama proses pembelajaran; dan 3 tindakan-tindakan peneliti selama
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap
rencana selanjutnya atau terhadap rencana awal tes siklus II. Masalah-masalah yang timbul pada siklus I dicarikan jalan keluar atau alternatif untuk memecahkan
masalah pada siklus II. Kelebihan-kelebihan yang terjadi pada siklus I akan tetap dipertahankan pada siklus II.
Pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti- imajinasi dengan media movie maker yang dilakukan oleh guru mulai disukai oleh
sebagian besar siswa. Hal ini terlihat dari minat dan antusiasme siswa saat
71
mengikuti pembelajaran, sebagaimana pernyataan siswa berikut, “Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton”. Adanya minat pada diri siswa
mengikuti pembelajaran tersebut membuat keterampilan siswa dalam menulis paragraf narasi meningkat. Keterampilan siswa menulis paragraf narasi
berdasarkan hasil tes di akhir pembelajaran siklus I menunjukkan peningkatan dari prasiklus. Namun, pada siklus I masih ada 4 siswa yang nilainya masih dalam
kategori kurang dengan skor 0-54. Selain itu, dilihat dari nilai rata-rata kelas keterampilan menulis paragraf narasi dari seluruh aspek penilaian berdasarkan
hasil tes pada siklus I baru mencapai 68,52. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 16,31 dari prasiklus. Namun, rata-rata kelas ini belum
mencapai target nilai maksimal pencapaian nilai rata-rata kelas, yaitu 70. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, catatan harian, sosiometri,
wawancara, dan dokumentasi foto diperoleh hasil perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-
imajinasi dengan media movie maker masih tergolong cukup dan belum mengalami perubahan yang berarti.
Pada penelitian nontes siklus I dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap yang cukup baik dalam proses pembelajaran menulis paragraf
narasi. Siswa merasa lebih mudah untuk memahami materi paragraf narasi dan lebih mudah untuk mengukuti pembelajaran setelah diterapkan metode
pembelajaran metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker dengan tema “liburan”. Selain itu, siswa juga merasa senang setelah mengikuti pembelajaran
menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajiansi dengan media movie maker.
72
“Kita menjadi lebih mudah dalam berimajinasi sebelum kegiatan menulis dilakukan, karena kita diberi pancingan berupa tayangan movie maker. Selain itu,
guru juga memberikan sugesti setelah pemutaran movie maker dilakukan. Hal ini membuat siswa menjadi lebih mudah mendapatkan ide”. Demikian salah satu
pernyataan dari R24 saat diwawancarai. Siswa juga berpendapat bahwa kegiatan menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media
movie maker yang telah dilakukan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru tentang menulis paragraf narasi. Kegiatan mengamati tayangan movie maker
dan mencatat gagasan atau ide siswa dalam berimajinasi menjadikan siswa lebih mudah dalam menulis paragraf narasi. Hali ini dapat meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis paragraf narasi Meskipun demikian, beberapa siswa masih terlihat kurang bersemangat
dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker. Pada saat
pembelajaran berlangsung, masih ada beberapa siswa yang terlihat kurang siap mengikuti pembelajaran. Selain itu, ada beberapa siswa yang melakukan perilaku
negatif selama pembelajaran berlangsung, seperti berbicara atau bergurau dengan teman lainnya, melamun, dan beberapa siswa yang bermain-main benda yang
tidak berhubungan dengan materi pembelajaran menulis paragraf narasi. Hal ini disebabkan karena siswa kurang tertarik terhadap materi menulis karangan. Siswa
merasa malas jika diminta menulis karangan. Dalam upaya meningkatkan keaktivan siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi
73
dengan media movie maker pada siklus II, maka perlu direncanakan kegiatan pembelajaran yang lebih matang, yaitu mulai dari rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP yang lebih sistematis, menyiapkan contoh karangan narasi yang lebih menarik sebagai bahan diskusi kelompok, menjelaskan kembali materi
paragraf narasi, khususnya pada aspek yang dianggap paling sulit oleh siswa, dan penggunaan media movie maker yang lebih menarik dan lebih mudah dipahami
oleh siswa. Dengan demikian tindakan siklus II perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dan permasalahan-permasalahan pada siklus I.
3.1.2 Prosedur Penelitian Siklus II