86
3.4.2 Indikator Kualitatif
Indikator kualitatif untuk pembelajaran menulis paragraf narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker menunjukkan
perubahan perilaku ke arah positif. Hampir 50 siswa menjadi gemar menulis paragraf narasi setelah dilakukan pembelajaran menulis paragraf narasi
menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker. Selain itu, siswa menjadi aktif bertanya dan memberikan tanggapan, siswa juga penuh
semangat dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf narasi setelah menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker. Dengan
demikian, dapat disimpulkan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker dapat dikatakan berhasil meningkatkan pembelajaran menulis paragraf narasi.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berupa instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes
digunakan untuk mengungkapkan data tentang peningkatan keterampilan menulis narasi siswa. Instrumen nontes lembar deskripsi perilaku ekologis, catatan harian,
sosiometri, lembar wawancara, dan dokumentasi foto digunakan untuk mengungkapkan perubahan perilaku siswa.
3.5.1 Instrumen tes
Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis narasi. Tes ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui keterampilan
siswa dalam menulis narasi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media movie maker. Aspek yang dinilai adalah sebagai berikut.
87
Tabel 1. Skor Penilaian Menulis Paragraf Narasi
No. Aspek Penilaian
Bobot
A. B.
C. Pendeskripsian
1. Keterlibatan aspek pancaindera
2. Imajinasi
Organisasi Isi 1.
Kesesuaian judul dengan isi 2.
Tokoh atau pelaku 3.
Peristiwa 4.
Latar 5.
Alur 6.
Amanat Penggunaan Bahasa dan EYD
1. Pilihan kata diksi
2. Ejaan dan tanda baca
3. Kohesi dan koherensi
4. Kerapian tulisan
10 10
10 10
10 10
10 10
5 5
5 5
Jumlah 100
Aspek yang dinilai dengan skor dan kategori penilaian dapat dilihat pada tabel 2. berikut ini.
Tabel 2. Kriteria Penilaian Paragraf Narasi
Aspek Penilaian Skor
Kriteria Kategori
A. Pendeskripsian
1. Keterlibatan aspek
pancaindera 4
3 2
1 Melibatkan semua pancaindera
indera penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
Melibatkan dua indera indera penglihatan dan pendengaran.
Melibatkan satu indera indera penglihatan.
Tidak melibatkan indera. Sangat baik
Baik Cukup
Kurang 2.
Imajinasi 4
3
2 Pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, dan merasakan hal- hal yang ditulis siswa
berdasarkan imajinasinya. Pembaca dapat melihat dan
merasakan hal-hal yang ditulis siswa berdasarkan imajinasinya.
Pembaca dapat melihat hal-hal Sangat Baik
Baik
Cukup
88
Aspek Penilaian Skor
Kriteria Kategori
1 yang ditulis siswa berdasarkan
imajinasinya. Pembaca tidak terpengaruh dan
tidak merasakan apapun terhadap tulisan siswa.
Kurang
B. Organisasi Isi
1. Kesesuaian judul
dengan isi 4
3
2
1 Setelah melihat judul karangan,
pembaca memiliki gambaran secara nyata tentang isi
karangan. Setelah melihat judul karangan,
pembaca hanya memiliki sebagian gambaran tentang isi
karangan. Setelah melihat judul karangan,
pembaca merasa bingung dan tidak memiliki gambaran tentang
isi karangan. Setelah membaca judul
karangan, pembaca tidak mengerti sama sekali tentang isi
karangan. Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
2. Tokoh atau pelaku
4
3
2
1 Pembaca memahami karakter
tokoh dalam peristiwa yang diceritakan.
Pembaca memiliki gambaran tentang karakter tokoh dalam
peristiwa yang diceritakan. Pembaca mengerti karakter
tokoh dalam peristiwa yang diceritakan.
Pembaca tidak mengerti karakter tokoh dalam peristiwa yang
diceritakan. Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
3. Peristiwa
4
3 Pembaca seolah-olah terlibat
langsung dalam peristiwa yang diceritakan.
Pembaca merasakan apa yang Sangat Baik
Baik
89
Aspek Penilaian Skor
Kriteria Kategori
2 1
terjadi dalam peristiwa yang diceritakan.
Pembaca seolah-olah melihat peristiwa yang diceritakan.
Pembaca tidak mengerti tentang peristiwa yang diceritakan.
Cukup Kurang
4. Latar
4 3
2 1
Pembaca seolah-olah berada di tempat kejadian peristiwa.
Pembaca merasa di tempat kejadian peristiwa.
Pembaca seolah-olah melihat tempat kejadian peristiwa.
Pembaca tidak memiliki gambaran apapun tentang tempat
kejadian peristiwa. Sangat baik
Baik Cukup
Kurang
5. Alur
4 3
2 1
Pembaca dapat mengikuti jalannya cerita.
Pembaca dapat memahami jalannya cerita.
Pembaca dapat mengetahui jalannya cerita.
Pembaca tidak mengerti jalannya cerita.
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
6. Amanat
4 3
2 1
Terdapat tiga atau lebih amanat yang bisa dipetik.
Terdapat dua amanat yang bisa dipetik.
Terdapat satu amanat yang bisa dipetik.
Tidak ada amanat yang bisa dipetik.
Sangat baik
Baik Cukup
Kurang C.
Pengorganisasian Bahasa dan EYD
1. Pilihan kata diksi
4 Menggunakan kata-kata yang
tepat dalam suatu situasi, dapat Sangat baik
90
Aspek Penilaian Skor
Kriteria Kategori
3
2
1 membedakan secara tepat
nuansa makna dari suatu gagasan, mampu menemukan
bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang
dimiliki oleh kelompok masyarakat pembaca.
Mampu menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan
nilai rasa yang dimiliki oleh kelompok masyarakat pembaca
dan dapat membedakan secara tepat nuansa makna dari suatu
gagasan. Mampu menemukan bentuk
yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh
kelompok masyarakat pembaca. Tidak menggunakan kata-kata
yang tepat dalam suatu situasi, tidak dapat membedakan secara
tepat nuansa makna dari suatu gagasan, dan tidak mampu
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
yang dimiliki oleh kelompok masyarakat pembaca.
Baik
Cukup
Kurang
2. Ejaan dan tanda baca
4 3
2 1
Kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca 0-5.
Kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca 6-10.
Kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca 11-15.
Kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca di atas 16.
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
3. Kohesi dan koherensi
4 Kalimat yang digunakan
membentuk suatu pengertian atau pertautan makna kohesi
yang mendukung terjadinya keruntutan makna koherensi,
sehingga membentuk wacana Sangat Baik
91
Aspek Penilaian Skor
Kriteria Kategori
3
2
1 yang padu.
Kalimat yang digunakan kurang membentuk suatu pengertian
atau pertautan makna dan kalimat yang disusun masih acak
atau kurang runtut. Kalimat yang digunakan belum
membentuk suatu pengertian atau pertautan makna dan
kalimat yang disusun masih acak atau tidak urut.
Kalimat yang digunakan tidak membentuk suatu pengertian
atau pertautan makna dan kalimat yang disusun masih acak
atau tidak urut. Baik
Cukup
Kurang
4. Kerapian tulisan
4 3
2 1
Tulisan jelas terbaca dan tidak ada coretan.
Tulisan terbaca dan ada coretan. Tulisan sulit terbaca dan ada
coretan. Tulisan tidak dapat dibaca dan
penuh coretan. Sangat baik
Baik Cukup
Kurang
Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui keterampilan menulis paragraf narasi siswa berhasil mencapai kategori sangat
baik, baik, cukup, dan kurang. Penilaian keterampilan menulis karangan narasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Narasi
No. Kategori Skor
1. 2.
3. 4.
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
85-100 70-84
55-69 0-54
92
3.5.2 Instrumen Nontes