Hakikat Menulis Keterampilan Menulis

23 ciri tulisan yang baik, dan langkah-langkah menulis. Hal tersebut dapat dilihat pada uraian berikut ini.

2.2.1.1 Hakikat Menulis

Nurhadi 1995:343 mengemukakan pendapat tentang menulis yaitu suatu proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk laporan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa huruf. Pendapat senada dikemukakan oleh Suriamiharja, dkk 1997:1 menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dengan demikian, menulis dapat juga diartikan suatu kegiatan berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tersurat atau tertulis. Kemampuan menulis merupakan keterampilan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan Akhadiah, dkk. 1998:2. Untuk menulis sebuah karangan yang sederhana pun, secara teknis dituntut untuk memenuhi persyaratan dasar seperti menulis karangan yang rumit, yaitu harus memilih topik, membatasi topik, mengembangkan gagasan, menyajikannya dalam kalimat dan paragraf yang tersusun secara logis, dan sebagainya. Dengan demikian, untuk dapat menulis dengan baik dibutuhkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pendapat ini sejalan dengan Anwar 2001:9 yang mengemukakan menulis memerlukan keterampilan khusus. Tidak heran apabila orang yang memiliki keterampilan menulis sangat terbatas. Kenyataan ini seakan-akan 24 menjadi mitos, bahwa menulis atau mengarang hanya untuk orang yang memiliki bakat khusus. Pendapat di atas menegaskan bahwa kegiatan menulis bukan sekadar merangkai kata demi kata atau kalimat demi kalimat, melainkan harus memperhatikan tata bahasa, seperti ejaan, struktur, maupun tentang pemilihan kosakata. Hal ini disebabkan gagasan perlu dikomunikasikan dengan jelas, tepat, dan teratur, sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penulis dan pembacanya. Pendapat lain dikemukakan oleh Gie 2002:3 yang mengemukakan pengertian menulis sebagai berikut: menulis arti pertamanya semula ialah membuat huruf, angka, nama, dan suatu tanda kebahasaan apa pun dengan sesuatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Kini, dalam pengertiannya yang luas menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti yang sama dengan mengarang, yakni segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Berdasarkan pendapat Gie tersebut, menulis merupakan suatu kegiatan mencurahkan gagasan atau ide yang kemudian dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Hasil dari tulisan tersebut untuk dibaca orang lain agar gagasan atau ide yang disampaikan dapat diterima oleh pembaca. Dengan kata lain, penulis menuangkan gagasan melalui kegiatan menulis, sedangkan pembaca menampung gagasan tersebut dengan cara membaca. Menurut Wagiran dan Doyin 2005:2 menyimpulkan tentang pengertian menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. 25 Berdasarkan pendapat tersebut, kegiatan menulis bukan berarti pekerjaan yang sulit, tetapi juga bukan pekerjaan yang mudah. Untuk memulai kegiatan menulis, tidak harus menjadi seorang penulis yang terampil. Namun, bukan berarti pula berlatih menulis dilakukan dalam sekali atau dua kali latihan, karena menulis merupakan sebuah proses. Banyaknya frekuensi latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam kegiatan menulis. Beberapa pendapat di atas diperjelas oleh Subyantoro 2008:4 bahwa suatu tulisan harus memperhatikan variabel masyarakat pembacanya, misalnya usia, taraf pendidikan, dan profesi. Dalam mengemukakan informasi, tiap pengarang mempunyai karakteristik tulisan yang berbeda. Perbedaan tersebut bergantung dengan pilihan kata, struktur kalimat, dan teknik penyampaian. Pada umumnya tidak semua orang dapat mengungkapkan pikiran dan maksud secara lisan. Seseorang yang mengungkapkan perasaan dan maksudnya secara tertulis harus mampu menyusun tulisan dengan menarik. Penggunaan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami akan menarik perhatian pembaca untuk membaca tulisan secara runtut dan mengerti maksud dan tujuan tulisan tersebut. Dalam menulis juga memerlukan suatu ekspresi gagasan secara berkesinambungan dan mempunyai urutan yang logis dan sesuai dengan kaidah- kaidah bahasa yang digunakan, sehingga dapat menyampaikan informasi secara jelas. Berdasarkan beberapa uraian mengenai hakikat menulis tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan mengominikasikan atau menyampaiakan pesan, gagasan, pikiran, dan perasaan atau penuangan ide melalui 26 bahasa tulis kepada orang lain dengan memperhatikan ejaan, kosakata, struktur kata, serta keterpaduan anatarkalimat agar mudah dipahami oleh pembaca.

2.2.1.2 Tujuan Menulis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE SUGESTI IMAJINASI MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PATEMON 01 SEMARANG

1 12 231

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen berdasarkan Pengalaman Orang Lain dengan Metode Sugesti Imajinasi Melalui Media Lagu Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadyah 1 Demak Tahun Ajaran 2010 2011

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DUKUHTENGAH KABUPATEN BREBES

9 103 249

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALAUI METODE SUGESTI–IMAJINASI DENGAN Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Paragraf Deskripsi Melalui Metode Sugesti-Imajinasi dengan Media Tembang Macapat pada Siswa Kelas V SD Negeri Kara

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DUKUHTENGAH KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA MOVIE MAKER PADA SISWA KELAS X2 SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE SUGESTI-IMAJINASI MEDIA LAGU SISWA KELAS X MA SALAFIYAH KARANG TENGAH KABUPATEN PEMALANG.

0 13 192

(ABSTRAK) PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KERTAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA MELALUI PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA LAGU.

0 0 3

Peningkatan Kompetensi Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kertayasa Kabupaten Banjarnegara melalui Penerapan Metode Sugesti-Imajinasi dengan Media Lagu.

0 0 180

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA LIRIK TEMBANG CAMPURSARI DENGAN METODE SUGESTI-IMAJINASI PADA SISWA KELAS X AK1 SMK NEGERI 3 JEPARA.

0 5 171