kontrol dan kelompok eksperimen melakukan pretes, peneliti menganalisis data pretes dengan bantuan SPSS 16. Hasil dari skor pretes antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat dari skor rata- rata masing-masing kelompok.
Pada penelitian ini, hasil skor rata-rata pretes kelompok kontrol sebesar 27,51, sementara skor rata-rata pretes kelompok eksperimen
sebesar 27,96. Berdasarkan perolehan skor pretes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut dilakukan pengolahan data dengan rumus
uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kondisi awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis uji-t menunjukkan
thit sebesar 0,397 dengan df 60 dan nilai p sebesar 0.693. Nilai p lebih besar dari taraf signifikansi 0.05 0.693 0.05. Dengan demikian hasil
uji-t tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan memahami teks eksplanasi antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan. Dengan kata lain, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berangkat dari
kemampuan yang sama sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan strategi PSRT.
2. Perbedaan Kemampuan Membaca Pemahaman antara Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kondisi awal kedua kelompok dalam penelitian ini diketahui dengan melakukan pretes kemampuan membaca pemahaman. Pretes
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan
membaca pemahaman antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum keduanya mengikuti pembelajaran sesuai strategi yang telah
dirancang. Pretes dilaksanakan menggunakan instrumen penelitian berupa tes dengan empat pilihan jawaban sebanyak 40 butir soal. Skor tertinggi
yang dicapai pada kelompok kontrol sebesar 35 dan skor terendah sebesar 16. Skor rata-rata sebesar 27,52; modus sebesar 26; skor tengah sebesar
28; dan standar deviasi sebesar 4.18. Adapun skor tertinggi pada kelompok eksperimen adalah 36 dan skor terendah adalah 19. Skor rata-
rata sebesar 27,96; modus sebesar 31; skor tengah sebesar 29; dan standar deviasi sebesar 4,75.
Hasil penghitungan uji-t skor pretes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan nilai p sebesar 0,693 dengan t
hitung
sebesar 0,397 dan df sebesar 60. Nilai p lebih besar dari taraf signifikansi 5 0,6930,05. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan memahami teks eksplanasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Dengan kata lain, kemampuan membaca pemahaman kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada awal penelitian adalah setara.
Setelah diketahui bahwa kedua kelompok penelitian memiliki kemampuan memahami teks eksplanasi yang setara, kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen diberikan pembelajaran memahami teks eksplanasi. Kelompok kontrol diberikan pembelajaran memahami teks eksplanasi
menggunakan strategi yang biasa digunakan oleh guru pada pembelajaran
memahami teks eksplanasi. Kelompok eksperimen diberikan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi PSRT. Pemberian pembelajaran
yang berbeda bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan memahami teks eksplanasi antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen setelah dilakukan pembelajaran dengan masing-masing strategi. Pemberian pembelajaran memahami teks eksplanasi kedua
kelompok dilakukan sebanyak empat kali. PSRT Prepare-Structure-Read-Think adalah strategi membaca
pemahaman yang digunakan untuk pembelajaran memahami teks dengan menggunakan empat langkah Wiesendanger, 2001: 188. Strategi ini
didesain agar siswa melakukan kegiatan membaca melalui proses yang lengkap mulai dari tahap prabaca, membaca, sampai pascabaca dengan
proses pembelajaran yang lebih menarik yaitu dengan mengisi tabel pengetahuan awal dan pengetahuan setelah membaca. Wiesendanger
2001: 189 menyatakan, pelaksanaan strategi PSRT terdiri dari empat tahap sebagai berikut. Pertama, siswa memulai tahap awal yaitu prepare
dengan menggali pengetahuan awalnya tentang topik teks eksplanasi yang diberikan oleh guru. Kedua, siswa mendapatkan pengetahuan mengenai
struktur teks eksplanasi yang disebut dengan tahap structure. Tujuan dari tahap ini adalah agar siswa mampu menuangkan pengetahuan awal siswa
mengenai topik teks eksplanasi ke dalam tabel dengan urutan struktur yang baik. Ketiga, siswa mulai membaca teks eksplanasi yang diberikan
oleh guru sesuai dengan topik awal. Dalam tahap ini, siswa menggali
pengetahuan barunya melalui kegiatan membaca. Keempat, siswa menggabungkan
pengetahuan awal
sebelum membaca
dengan pengetahuan barunya setelah membaca yang disebut dengan tahap think.
Pengetahuan baru tersebut, siswa tuangkan ke dalam tabel bagian kedua. Kegiatan selanjutnya adalah siswa berdiskusi dengan teman sekelas dan
guru untuk mengambil kesimpulan. Kemudian, beberapa siswa membacakan hasil kesimpulannya di depan kelas untuk diperhatikan oleh
siswa lain.
Setelah kelompok
eksperimen mendapatkan
pembelajaran memahami teks eksplanasi dengan menggunakan strategi PSRT dan
kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran memahami teks eksplanasi tanpa menggunakan strategi PSRT, dilakukan postes pada kedua
kelompok. Pengambilan data postes ini bertujuan untuk pengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah tahap eksperimen. Postes dilaksanakan menggunakan tes dengan empat pilihan jawaban
sebanyak 40 butir soal. Data postes yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji-t menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0.
Hasil uji-t skor postes kemampuan membaca pemahaman kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan nilai p sebesar
0,000 dengan t
hitung
sebesar 5,762 dan df sebesar 60. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0,000 0,05. Berdasarkan hasil penghitungan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan