siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi PSRT dan yang tidak diajarkan menggunakan strategi tersebut pada siswa kelas XI di Madrasah
Aliyah Al Huda Al Ilahiyah Selain penelitian yang dilakukan oleh Romi Khusnita 2014,
Simons menulis jurnal penelitian tentang strategi PSRT sebagai strategi pembelajaran membaca pemahaman pada tahun 1989 berjudul “PSRT: A
Reading Comprehension Strategy ”. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa
pembelajaran memahami bacaan lebih ekfektif ketika siswa menggunakan strategi PSRT. Penelitian tersebut melibatkan guru bernama Pak Robert dan
siswa SMA yang diajar olehnya. Disebutkan bahwa sebanyak 50 siswa SMA hanya mampu membaca buku tanpa memahami bacaan di dalamnya.
Untuk itu, Simons mencoba memecahkan masalah tersebut dengan menerapkan strategi yang dia buat, yaitu strategi PSRT. Hasil yang Simons
dapatkan setelah melakukan penelitian selama 4 tahun adalah siswa SMA yang diajar oleh Pak Robert tidak lagi mengalami kesulitan dalam memahami
bacaan dari sebuah buku. Siswa juga lebih aktif dengan melakukan empat langkah dalam strategi PSRT, yaitu Prepare, Structure, Read, dan Think.
D. Kerangka Pikir
Membaca pemahaman merupakan sebuah proses komunikasi berupa pemerolehan makna dan informasi dari penulis oleh pembaca. Dalam
kegiatan membaca pemahaman tersebut, siswa dituntut untuk mampu memahami teks. Dengan membaca pemahaman, siswa dilatih untuk
memahami informasi yang ada di dalam teks sesuai dengan instrumen penilaian.
Strategi PSRT Prepare-Structure-Read-Think merupakan sebuah strategi
pembelajaran yang
dirancang untuk
membantu siswa
mengembangkan keterampilan persiapan sebelum kegiatan membaca dan keterampilan berpikir kritis setelah kegiatan membaca. Strategi PSRT
membantu siswa dalam memahami sebuah teks melalui empat langkah, yaitu prepare, structure, read, dan think. Langkah-langkah tersebut dapat
membantu siswa memahami teks dengan memunculkan pengetahuan awal dan pengetahuan setelah membaca. Selain itu, siswa menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran memahami teks. Penerapan strategi PSRT dalam pembelajaran dapat menolong siswa menggunakan pengetahuan yang
dimilikinya secara kritis. Hal tersebut dikarenakan siswa mempunyai keputusan sediri untuk mengetahui apa yang ingin ia ketahui dari bacaan
tersebut. Strategi PSRT memiliki empat tahapan pembelajaran. Pertama,
guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan memberikan topik permasalahan tertentu. Kedua, guru memberikan peta konsep kosong yang
harus diisi oleh siswa dengan pengetahuan awal yang dimiliki. Ketiga, siswa melakukan kegiatan membaca secara mandiri dan mencari pokok-pokok
pikiran dalam bacaan. Terakhir, siswa mengisi peta konsep yang masih kosong dengan menggabungkan pengetahuan awal dan pengetahuan setelah
melakukan kegiatan membaca. Kemudian, siswa dan guru berdiskusi tentang teks tersebut dan mencari kesimpulan.
Keberhasilan strategi PSRT dapat dilihat dari hasil pengukuran pada siswa berupa tes membaca pemahaman. Tes dilaksanakan dua kali, yaitu
pretes dan postes. Strategi PSRT dikatakan efektif apabila keberhasilan memahami teks kelas eksperimen mengalamai peningkatan.