Pelayanan Tabungan Tahapan Terminasi Pengakhiran Pelayanan

Menurut penulis, pelayanan inilah yang paling menarik dari beberapa pelayanan yang diberikan. Karena pelayanan ini jarang sekali ada di panti- panti manapun dan dengan adanya pelayanan ini sangat membantu anak-anak asuh untuk hidup lebih mandiri tidak tergantung oleh orang lain karena mereka sudah mempunyai bekal selama mereka tinggal di dalam panti.

11. Pelayanan Bimbingan Lanjut a. Resosialisasi

Resosialisasi merupakan tahapan dilaksanakannya hubungan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam penerimaan kembali eks WBS dengan membantu proses kesadaran dan tanggung jawab sosial, adaptasi sosial serta lapangan kerja yang layak bagi penerima manfaat sekembalinya dilingkungan masyarakat. Hubungan dengan masyarakat diwujudkan melalui berbagai kegiatan, antara lain kegiatan bakti sosial dan merayakan peringatan hari-hari besar bersama masyarakat dalam wilayah yang dirujuk oleh panti, Adapun kegiatan resosialisasi meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: 1 Bimbingan kesiapan kembali ke keluarga Bimbingan kesiapan kembali ke keluarga adalah kegiatan dimana anak-anak panti ini sudah akan selesai dalam pemberian pelayanan dan akan segera dikembalikan ke keluarga mereka kembali. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Reni Kuat Tiah sebagai berikut: “ada jadi sebelum mereka keluar semua orang tua dikumpulin kesini. Ada 2 tipe. Jadi pertama kadang kita yang nyamperin, tergantung keadaan keluarganya. Kita kasih tau bahwa anak ini sudah mau keluar. Kita kasih bekal bahwa mereka ini ada uang saku. Anak ini harus bekerja. Jangan sampai anak ini harus kerja dulu jangan langsung nikah karena kan udah disekolahin tinggi- tinggi, terus sama mereka yang dipanggil kesini, sekalian pengambilan ijazah atau apa gitu ” 55 2 Bimbingan Kerja Bimbingan kerja ialah kegiatan tuntutan praktek berusaha atau kerja untuk dapat menciptakan lapangan kerja yang layak, serta praktek mengelola usaha, menuju terciptanya kondisi usaha yang efektif dan efisien. “seperti contohnya waktu itu di Hanamasa terus disalon-salon yang kepunyaan Wulan Guritno. Kebetulan yang diutamakan yang hidupnya dari panti ke panti yang tidak punya siapa-siapa ya. Kan kasian juga ya Mba yaa. Jangan sampai dia keluar dari panti itu tidak punya kerjaan. Jadi kalau yang salon itu, anak- anak diajarkan dulu sebelum terjun ke salon karena kan sebelumnya disini ngga ada keterampilan salon. Jadi dia belajar dulu, jangan sampai dia ngga punya keahlian main terjun aja kan nanti ada yang complain. Kira-kira mereka diajarkan selama 3 bulanan. Lama juga lho Mba.” 56

b. Penyaluran

Penyaluran adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan pada anak untuk kembali ke orang tua, lingkungan atau tersalurkan pada perusahaan atau lembaga kerja. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menempatkan penerima pelayanan pada lapangan kerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dan perangkat yang tersedia. Adapun caranya adalah melalui pemantapan penempatan penyandang masalah sosial pada lapangan kerja. Hal ini dilakukan untuk mengetahui 55 Wawancara pribadi dengan Reni Kuat Tiah Jakarta, 11 Agustus 2014. 56 Wawancara pribadi dengan Reni Kuat Tiah Jakarta, 11 Agustus 2014. perkembangan potensi diri anak juga partisipasinya dalam masyarakat. Untuk menyalurkan ke lapangan pekerjaan juga harus disesuaikan dengan minat yang dimiliki anak. Tidak selalu anak ini disalurkan ke beberapa perusahaan yang memang sudah bekerjasama dengan panti. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Loren Siska Ginting, S.ST sebagai berikut: “ehm yaa.. tapi tergantung anaknya. Itu kan minat ya. Mereka ini kan maunya kadang kerja di kantoran, tapi kan sesuai dengan levelnya kan kadang susah juga ya masuk ke kantoran. Jadi semampu kita aja. Kita masuk dengan beberapa perusahaan yang sudah kerjasama seperti dengan hanamasa, terus salon apa gitu kalau mereka ada minat disitu ya kita coba bantu masukin.” 57

c. Bimbingan Lanjut

Bimbingan lanjut adalah serangkaian kegiatan bimbingan yang diarahkan kepada klien dan masyarakat guna lebih memantapkan, meningkatkan dan mengembangkan kemandirian klien dalam kehidupan serta penghidupan yang layak. Setelah Warga Binaan Sosial WBS selesai mengikuti pendidikan di PSAA PU 03 Tebet ini, tidak dilepas begitu saja oleh panti. Akan tetapi ada bimbingan lanjut yang diberikan oleh panti seperti dalam pemberian motivasi hidup mandiri dan pembinaan dalam rangka kelangsungan kerja eks WBS. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Reni Kuat Tiah sebagai berikut: “Jadi yang dimaksud begini Mba, selama dia dididik disini, jadi dalam arti anak disini harus punya motivasi. Kan selama mereka disini ya misalnya kita kasih keterampilan misalnya pembuatan tas atau keset. Jadi jangan sampai setelah mereka keluar darisini tidak punya keahliannya. Ya selama disini anak-anak harus belajar lah. 57 Wawancara pribadi dengan Loren Siska Ginting, S.ST, Jakarta 3 Juli 2014.