Baker, Dubois dan Miley menyatakan bahwa keberfungsian sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan
dasar diri dan keluarganya, serta dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Konsepsi ini mengedepankan nilai bahwa manusia
adalah subjek dari segenap proses dan aktivitas kehidupannya. Bahwa manusia memiliki kemampuan dan potensi yang dapat dikembangkan
dalam proses pertolongan. Bahwa manusia memiliki dan atau dapat menjangkau, memanfaatkan, dan memobilisasi aset dan sumber-sumber
yang ada di sekitar dirinya.
48
Menurut Achlis keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam
situasi sosial tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya.
49
Indikator peningkatan keberfungsian sosial dapat dilihat dari ciri-ciri seperti yang
diungkapkan Achlis sebagai berikut: 1. Individu mampu melaksanakan peran di masyarakat
2. Individu intens menekuni hobi serta minatnya 3. Individu memiliki sifat afeksi pada dirinya dan orang lain atau
lingkungannya.
48
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h. 146
49
Fanky Febryanto Banfatin, “ Identifikasi Peningkatan Keberfungsian Sosial dan Penurunan Risiko Bunuh Diri Bagi Penderita Gangguan Kesehatan Mental Bipolar Disorder
Di Kota Medan Melalui Terapi Pendampingan Psikososial,” jurna diakses pada tanggal 16 November 2014 dari
jurnal.usu.ac.idindex.phpwsarticledownload...262...
4. Individu menghargai dan menjaga persahabatan. 5. Individu mempunyai daya kasih sayang yang besar serta mampu
mendidik. 6. Individu semakin bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.
7. Individu memperjuangkan tujuan hidupnya. 8. Individu belajar untuk disiplin dan manajemen diri.
C. Kerangka Berfikir
Dibina Diberikan
pelayanan
Hal yang diharapkan Proses Pelayanan Kesejahteraan Sosial
1. Generalis Intervention Model GIM a. Engagement
b. Assesment casework: bimbingan
c. Planning konseling
d. Implementation e. Evaluation
f. Terminationgroupwork: support
g. Follow-upgroup, dinamika klmpk 2. Bentuk-Bentuk Pelayanan
- Pengasramaan
- Kebutuhan pangan -
Konseling - Kesehatan
- Pendidikan Formal
- Keterampilan -
Keagamaan - RekreasiHiburan
- Transportasi
- Tabungan Anak Terlantar
Panti Sosial Asuhan Anak PSAA Putra
Utama 03 Tebet
Keberfungsian Sosial
Indikator peningkatan keberfungsian sosial dapat dilihat dari ciri- ciri seperti yang diungkapkan Achlis sebagai berikut:
1. Individu dapatt melaksanakan peran di masyarakat 2. Individu intens menekuni hobi serta minatnya
3. Individu memiliki sifat afeksi pada dirinya dan orang lain atau lingkungannya.
4. Individu menghargai dan menjaga persahabatan. 5. Individu mempunyai daya kasih sayang yang besar serta
mampu mendidik. 6. Individu semakin bertanggung jawab terhadap tugas dan
kewajiban. 7. Individu memperjuangkan tujuan hidupnya.
8. Individu belajar untuk disiplin dan manajemen diri.
Anak terlantar adalah anak yang karena alasan tertentu orangtuanya melalaikan kewajibannya, sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan dengan wajar baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosialnya. Dengan tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut, mereka jadi putus sekolah, tumbuh kembang anak menjadi
terhambat, tingkah laku mereka tidak terkontrol, dan mereka jadi tidak mempunyai keterampilan yang mendukung mereka untuk lebih mandiri. Karena permasalahan ini
sebaiknya anak dirujuk oleh keluarga atau masyarakan untuk mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial di panti PSAA PU 03 Tebet yaitu panti yang memberikan
pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar. Anak dihadapkan dengan rangkaian proses pelayanan yang dilakukan secara
bertahap. Tahapan pelayanan kesejahteraan sosial yang dimaksud mulai dari langkah- langkah pelayanan kesejahteraan sosial seperti pendekatan awal, assessment, sampai
merencana intervensi yang akan diberikan, intervensi, proses resosialisasi, evaluasi dan terminasi. Kemudian bentuk-bentuk pelayanan kesejahteraan sosial dalam panti
mulai dari pelayanan pengasramaan, kebutuhan pangan, konseling, kesehatan, pendidikan, keagamaan, keterampilan, transportasi, tabungan, dan rekreasi atau
hiburan. Pelayanan tersebut diberikan agar anak kembali berfungsi sosial. Selama
proses pelayanan berlangsung, sebenarnya hak dan kebutuhan anak tetap terjamin. Tujuan akhir dari pelayanan kesejahteraan sosial ini adalah Individu dapatt
melaksanakan peran di masyarakat, menekuni hobi serta minatnya, memiliki sifat afeksi pada dirinya dan orang lain atau lingkungannya, menghargai dan menjaga
persahabatan, mempunyai daya kasih sayang yang besar serta mampu mendidik,
semakin bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban, memperjuangkan tujuan hidupnya, serta belajar untuk disiplin dan manajemen diri.
Pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial tidak terbatas pada aspek-aspek yang terkait dengan masalah kelembagaan dan pengelolaannya, namun juga penting
ditelusuri kondisi klien baik yang sedang maupun yang telah selesai menerima pelayanan. Akhirnya dapat diketahui bagaimana proses pelayanan yang diberikan
pada anak, yang akan berdampak pada keberfungsian sosial di keluarga maupun masyarakat.