Pengertian Anak Terlantar Definisi Anak dan Anak Terlantar 1. Pengertian Anak

sosialisasi dan proses perkembangan diri untuk menjadi dewasa akan berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap hidup dimasa yang akan datang. Bagi anak-anak terlantar, mereka mempunyai hak-hak mereka untuk mendapatkan suatu pelayanan kesejahteraan sosial melalui orangtua pengganti yang akan dapat memberikan hak-haknya. Hal ini untuk memberi perlindungan terhadap kesejahteraan anak. Pada dasarnya untuk melindungi kesejahteraan anak ada dua hal yang hendaknya diperhatikan, yaitu: 45 a. Menjaga agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar, baik lahir maupun batin dan bebas dari segala bentuk gangguan, hambatan dan ancaman. b. Mengupayakan suatu kondisi dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan baik jasmani, rohani, maupun sosial.

A. Ciri-ciri Anak Terlantar

Ciri-ciri yang menandai seorang anak dikategorikan terlantar adalah : 1.Mereka biasanya berusia 5-18 tahun, dan merupakan anak yatim, piatu, atau anak yatim piatu. 2.Anak yang terlantar sering disebut anak yang lahir dari hubungan seks di luar nikah dan kemudian mereka tidak ada yang mengurus karena orang tuanya tidak siap secara psikologis maupun ekonomi untuk memelihara anak yang dilahirkannya. 45 Andayani Listyawati, Penanganan Anak Terlantar Melalui Panti Asuhan Milik Perorangan. h. 14 3.Anak yang kelahirannya tidak direncanakan atau tidak diinginkan oleh kedua orangtuanya atau keluarga besarnya, sehingga cenderung rawan diperlakukan salah. 4.Meski kemiskinan bukan satu-satunya penyebab anak diterlantarkan dan tidak selalu pula keluarga miskin akan menelantarkan anaknya. Tetapi, bagaimanapun harus diakui bahwa tekanan kemiskinan dan kerentanan ekonomi keluarga akan menyebabkan kemampuan mereka memberikan fasilitas dan memenuhi hak anaknya menjadi sangat terbatas. 5.Anak yang berasal dari keluarga yang broken home, korban perceraian orang tuanya, anak yang hidup di tengah kondisi keluarga yang bermasalah. 46

B. Keberfungsian Sosial Anak Terlantar

Keberfungsian Sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalah. 47 Keberfungsian sosial mengacu pada cara yang dilakukan individu-individu atau kelompok dalam melaksanakan tugas kehidupan dan memenuhi kebutuhannya. Konsep ini pada intinya menunjuk pada kapabilitas individu, keluarga atau masyarakat dalam menjalankan peran-peran sosial di lingkungannya. 46 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. Cet ke-1, h. 216 47 Glosarium Kemensos RI, Keberfungsian Sosial . artikel diakses pada tanggal 3 September 2014 dari https:www.kemsos.go.idmodules.php?name=glosariumkesos Baker, Dubois dan Miley menyatakan bahwa keberfungsian sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar diri dan keluarganya, serta dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Konsepsi ini mengedepankan nilai bahwa manusia adalah subjek dari segenap proses dan aktivitas kehidupannya. Bahwa manusia memiliki kemampuan dan potensi yang dapat dikembangkan dalam proses pertolongan. Bahwa manusia memiliki dan atau dapat menjangkau, memanfaatkan, dan memobilisasi aset dan sumber-sumber yang ada di sekitar dirinya. 48 Menurut Achlis keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam situasi sosial tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya. 49 Indikator peningkatan keberfungsian sosial dapat dilihat dari ciri-ciri seperti yang diungkapkan Achlis sebagai berikut: 1. Individu mampu melaksanakan peran di masyarakat 2. Individu intens menekuni hobi serta minatnya 3. Individu memiliki sifat afeksi pada dirinya dan orang lain atau lingkungannya. 48 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h. 146 49 Fanky Febryanto Banfatin, “ Identifikasi Peningkatan Keberfungsian Sosial dan Penurunan Risiko Bunuh Diri Bagi Penderita Gangguan Kesehatan Mental Bipolar Disorder Di Kota Medan Melalui Terapi Pendampingan Psikososial,” jurna diakses pada tanggal 16 November 2014 dari jurnal.usu.ac.idindex.phpwsarticledownload...262...