Profil Klien A Klien A V
Di panti ketika awal mereka ditempatkan sampai pada saat mereka pindah ke panti PSAA PU 01 Klender, tidak ada catatan kasus yang berat
yang dihadapi oleh klien “V”. Karena klien “V’ masih kecil dan masih bisa menuruti apa yang dinasehati oleh pengasuhnya.
Saat diidentifikasi pekerja sosial, klien “V” mengungkapkan perasaannya selama tinggal di panti dan tidak ada orang tua yang
memberikan kasih sayangnya, klien “V” sedih karena harus tinggal di panti dan tidak mengatahui siapa orang tuanya, kadang perasaan iri
muncul melihat teman-teman mereka yang masih mempunyai orang tua. Mereka diberikan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan. Sedangkan
klien “V” tidak pernah merasakan hal tersebut. Sesekali sempat pernah merasakan ingin bertemu orang tuanya, tetapi harus cari kemana juga
tidak tahu, dan wajah orangtuanya seperti apa juga mereka tidak tahu karena belum pernah melihat.
Perasaan menyesal juga pasti kadang menghinggapi kehidupannya, menyesal karena harus menerima takdir seperti ini tidak mempunyai
orang tua yang benar-benar bisa memberikan perhatiannya yang tulus. Tetapi, mereka sadar bahwa ini semua memang takdir Allah yang harus
dijalani dengan keikhlasan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh klien “V” sebagai berikut:
“Terus tinggal disini ya ada senangnya ada sedihnya. Sedihnya pengen ngerasain gimana sih punya rumah dalam satu keluarga
terus berkumpul. Senangnya ya disini juga kan saya
mendapatkan pengasuh yang berperan sebagai orangtua saya disini. Jadi saya bisa tetap mendapatkan rasa sayang.
9
Hal serupa juga diungkapkan oleh Loren Siska Ginting, S.ST selaku pekerja sosial sebagai berikut:
“Kalau saya menanyakan, perasaan mereka gimana berada di panti, ya pasti jawabannya sedih karena mereka kan ingin
merasakan sama apa yang di rasain teman-teman mereka kumpul dan bercanda dengan keluarganya. Selain itu juga
mereka tuh punya perasaan kaya menyesal gitu, kenapa gitu mungkin dipikiran mereka. Kenapa harus mereka yang kaya
gini, tapi ya terus mereka mau apa juga kan ngga bisa mau menyalahkan siapa juga ngga tau. Jadi kita motivasi-motivasi
aja.
10
Pekerja sosial mulai mengidentifikasi klien selama tinggal di panti PSAA PU 03 Tebet Jakarta Selatan untuk mendapatkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi. Selama disini awalnya klien ini merupakan anak yang sangat patuh pada peraturan yang ada di panti, mereka
mengikuti semua kegiatan yang diberikan panti untuk membuat mereka lebih aktif dan merasa terampil, tetapi setelah mereka sudah cukup lama
disini sifat rajinnya mereka itu lama-lama hilang karena berbagai alasan. Klien “V” saat ini dia menjadi anggota OCIP Organisasi Citra Intra
Panti, walaupun dia terkadang malas mengikuti kegiatan keterampilan yang ada, tetapi juga dia terlihat aktif karena ingin menjadi bagian dari
OCIP. Klien “V” mempunyai teman yang banyak di panti, mereka selalu mengobrol, bercanda, saling berbagi cerita dan bermain bersama.
Hubungan klien “V” dengan petugas yang ada di panti juga cukup baik,
9
Wawancara pribadi dengan klien “V”, Jakarta, 7 Juli 2014.
10
Wawancara pribadi dengan Loren Siska Ginting, S.ST, Jakarta, 3 Juli 2014.