Semua yang didengar dan dilihat oleh peneliti sebagai aktivitas observasi ketika para informan melakukan kegiatan ini, diceritakan
kembali atau dicatat sehingga data atau informasi penelitian dapat
mendukung, melengkapi atau menambah informasi yang berasal dari hasil wawancara.
Pengamatan yang dilakukan peneliti adalah mendatangi langsung ke lokasi penelitian, kemudian mengamati proses kegiatan
intern panti di sekitar lokasi penelitian, khususnya kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana pelayanan kesejahteraan sosial anak yang
didapatkan di Panti Sosial Asuhan Anak PSAA.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat memperoleh
keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
interviewer dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilakukannya sambil bertatap muka
dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif
lama.
16
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan sebuah catatan peristiwa yang sudah berlalu dalam bentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari
16
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h.186
seseorang yang kemudian penulis pelajari dokumen-dokumen tersebut untuk mengambil data dan sebagai penambahan informasi. Studi
dokumentasi merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih cepat dipercaya
jika didukung oleh dokumen. Sumber ini terdiri dari data-data yang tertulis, baik berupa buku, jurnal ataupun yang lainnya dan juga
rekaman.
17
Teknik ini dilakukan dengan cara mengkategorisasi kemudian mempelajari bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan
masalah penelitian dan mengambil data atau informasi.
5. Teknik pemilihan informan atau wawancara
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive
sampling yaitu memilih informan yang dipilih secara sengaja yang
diambil karena ada pertimbangan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
18
Pertimbangan tertentu ini, saat penulis ingin mengambil informan WBS Warga Binaan Sosial penulis berdiskusi dengan pekerja sosial mengenai
siapa saja anak-anak yang bisa dijadikan informan, karena anak-anak disini sangat sulit untuk dijadikan informan. Hal ini disebabkan karena
panti tersebut sudah sering dijadikan tempat penelitian oleh beberapa mahasiswa. Sehingga ada titik kejenuhan yang dimiliki oleh WBS disana
ketika akan dijadikan sumber penelitian. Oleh karena itu, pekerja sosial merekomendasikan beberapa anak untuk peneliti melakukan pendekatan
17
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kuaitatif Teori dan Praktik Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013, h. 176
18
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h.52