Pengertian Belajar Hasil Belajar IPS

13 menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid- murid. Menurut Yatim Riyanto, “prinsip-prinsip belajar merupakan konsep-konsep ataupun asas yang harus diterapkan di dalam proses belajar mengajar, dan ini mengandung maksud bahwa pendidik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan prinsip- prinsip belajar.” 13 Prinsip-prinsip belajar menurut Kunandar adalah sebagai berikut bahwa dalam belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri pada siswa. Belajar senantiasa bertujuan dengan pengembangan perilaku siswa. Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi tertentu. Belajar dilaksanakan dengan latihan daya- daya, membentuk hubungan asosiasi dan melalui penguatan. Belajar bersifat keseluruhan yang menitikberatkan pemahaman, berpikir kritis, dan reorganisasi pengalaman. Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh guru maupun secara tak langsung melalui bantuan pengalaman pengganti. 14 Sedangkan prinsip-prinsip belajar menurut Slameto yaitu bahwa prasyarat yang diperlukan untuk belajar yaitu bahwa dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional, belajar harus dapat menimbulkan “reinforcement” dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. Dan juga belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.” 15 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar adalah dalam belajar, peserta didik harus terlibat aktif sehingga dapat memahami materi pelajaran sendiri. Adanya peningkatan minat, mempunyai landasan berpikir, landasan berpijak dan sumber motivasi bagi peserta didik, dengan harapan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan tumbuhnya proses belajar antara 13 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran …, h. 62. 14 Kunandar, Guru Profesional…, h. 302. 15 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran …, h. 63. 14 peserta didik dan pendidik menjadi dinamis dan terarah. Dalam belajar, perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. Belajar yang paling efektif adalah belajar yang berpikiran kritis, daripada hanya menghafal materi.

c. Teori-Teori Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Proses perubahan tingkah laku atau proses belajar yang terjadi pada diri individu itu merupakan proses internal psikologis yang tidak dapat diketahui secara nyata. Oleh karena terjadinya proses belajar itu tidak dapat diketahui secara jelas, maka timbullah perbedaan pendapat dikalangan para ahli psikologi, sehingga akibatnya terjadi bermacam-macam teori belajar. Berikut ini akan diuraikan tentang beberapa teori belajar, yaitu: 1 Teori Belajar Konstruktivisme Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide- ide. Menurut teori konstruktivis ini, guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. 2 Teori Perkembangan Kognitif Piaget Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Menurut Piaget, perkembangan kognitif seseorang melalui empat tingkatan, yaitu sensorimotor lahir sampai usia 2 tahun, praoperasional usia 2 sampai 7 tahun, operasi konkrit 7 sampai 15 11 tahun dan operasi formal usia 11 tahun sampai dewasa. 3 Teori Belajar Bermakna David Ausubel Belajar bermakna menurut teori Ausubel yaitu suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Berdasarkan teori Ausubel, dalam membantu siswa menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. 16 Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar di sekolah, teori- teori belajar tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa agar tujuan pendidikan sekolah dapat tercapai dengan baik dan juga agar siswa memiliki pemahaman dan penalaran serta memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa di sekolah. Menurut Zikri Neni Iska, faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar yaitu: faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang belajarfaktor internal dan juga faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang belajarfaktor eksternal. Faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang belajar yaitu fisiologi, yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indera. Dan juga psikologi, yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi. Sedangkan yang termasuk ke dalam faktor luar diri seseorang yang belajar yaitu lingkungan, yang terdiri dari alam dan sosial. Dan juga instrumental yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi dan manajemen. 17 Faktor lain yang mempengaruhi proses belajar yang berasal dari luar diri seseorang yang belajar adalah faktor keluarga. Menurut pandangan sosiologis, keluarga adalah “Lembaga sosial terkecil dari 16 Trianto, Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik , Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007, cet. 1, h. 26 17 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar..., h.85.