30
sosial social skill termasuk interpersonal skill. Model belajar cooperative learning merupakan suatu model
pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di
masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi,
produktivitas dan perolehan belajar. Model belajar cooperative learning juga mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain
dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi.
49
Menurut Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi “model pembelajaran kooperatif merupakan model pengajaran di mana siswa belajar dalam
kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota
saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.”
50
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang cukup berhasil pada kelompok-kelompok kecil, di mana pada tiap kelompok
tersebut terdiri dari siswa-siswa dari berbagai tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang
diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua siswa berusaha sampai
semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya.
51
Menurut Isjoni dan Mohd Arif Ismail “pembelajaran kooperatif
merupakan satu pendekatan mengajar di mana siswa bekerjasama di antara satu dengan yang lain dalam suatu kumpulan belajar yang kecil
49
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran …, h. 271.
50
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya, Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,
2010, cet. 1, h. 67.
51
http:edtech.kennesaw.eduintechcooperativelearning.htm, diakses pada tanggal 24 Februari 2011
31
untuk memenuhi kehendak tugasan individu atau kumpulan yang telah diberikan oleh guru.
”
52
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang dapat
membantu siswa
dalam mengembangkan
keterampilan dan
meningkatkan pemahaman mengenai konsep-konsep materi yang dipelajari dengan cara bekerja bersama-sama dan membentuk
kelompok-kelompok kecil.
c. Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat beberapa jenis atau variasi dalam model pembelajaran kooperatif. Setidaknya terdapat lima pendekatan yang seharusnya
merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, di antaranya yaitu:
1 Think-Shair-Pair Belajar dengan Teman
Strategi ini berguna untuk mendengarkan satu sama lain serta memiliki kesempatan waktu yang lebih banyak. Setelah
berdiskusi berpasangan, siswa diharapkan akan dapat belajar berbicara dan mendengarkan orang lain. Urutan strategi
pembelajaran kelompok Think-Share-Pair ini adalah sebagai berikut:
a
Siswa mendengarkan, sementara guru memberikan pertanyaan atau tugas.
b Siswa diberi waktu untuk memikirkan jawaban atau respon
secara individu. c
Siswa berpasangan dengan salah satu temannya dan membicarakan tanggapan mereka.
d Siswa kemudian diundang untuk berbagi tanggapan dengan
seluruh kelompok atau pasangan lain.
2 Numbered Heads Together NHT
Strategi ini berguna untuk memeriksa pemahaman, untuk meninjau, sebagai obat penawar untuk seluruh kelas menjawab
pertanyaan-format. Langkah:
Siswa membentuk suatu tim dari 3-5 siswa dan diberi nomor untuk tiap siswa. Kelompok merupakan percampuran yang
52
Isjoni dan Mohd. Arif Ismail, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, cet.1, h. 29
32
ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar.
a Guru mengajukan pertanyaan langsung atau melalui LKS
b Siswa mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan
semua anggota tahu jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang berfungsi mengecek jawaban dari masing-masing anggota.
c Guru memanggil siswa dengan menyebut nomor secara acak
dan siswa dengan nomor tersebut mengangkat tangan dan memberikan jawaban untuk disampaikan ke seluruh siswa di
kelas.
d Pada akhir sesi, guru bersama siswa menyimpulkan jawaban
akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.
3 STAD Student Teams Achievement Divisions
Secara umum, STAD dapat dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a Membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara
heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin atau suku.
b Guru menyajikan pelajaran
c Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang sudah memahami materi, diharapkan menjelaskan apa yang
sudah dimengertinya kepada anggota kelompok yang lain sampai setiap anggota kelompok tersebut memahami materi
yang dimaksud.
d Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa.
Pada saat mengerjakan kuis atau pertanyaan, siswa harus bekerja sendiri.
e Memberi evaluasi
f Kesimpulan
4 JIGSAW
Jigsaw dapat digunakan untuk mengembangkan konsep, menguasai materi, serta diskusi dan tugas kelompok.
Langkah-langkahnya sebagai berikut: a
Siswa dikelompokkan dalam tim. b
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi berbeda. c
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. d
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka. e
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim
mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota