32
ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar.
a Guru mengajukan pertanyaan langsung atau melalui LKS
b Siswa mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan
semua anggota tahu jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang berfungsi mengecek jawaban dari masing-masing anggota.
c Guru memanggil siswa dengan menyebut nomor secara acak
dan siswa dengan nomor tersebut mengangkat tangan dan memberikan jawaban untuk disampaikan ke seluruh siswa di
kelas.
d Pada akhir sesi, guru bersama siswa menyimpulkan jawaban
akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.
3 STAD Student Teams Achievement Divisions
Secara umum, STAD dapat dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a Membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara
heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin atau suku.
b Guru menyajikan pelajaran
c Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang sudah memahami materi, diharapkan menjelaskan apa yang
sudah dimengertinya kepada anggota kelompok yang lain sampai setiap anggota kelompok tersebut memahami materi
yang dimaksud.
d Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa.
Pada saat mengerjakan kuis atau pertanyaan, siswa harus bekerja sendiri.
e Memberi evaluasi
f Kesimpulan
4 JIGSAW
Jigsaw dapat digunakan untuk mengembangkan konsep, menguasai materi, serta diskusi dan tugas kelompok.
Langkah-langkahnya sebagai berikut: a
Siswa dikelompokkan dalam tim. b
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi berbeda. c
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. d
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka. e
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim
mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota
33
lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. f
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. g
Dilakukan tes untuk mengetahui apakah siswa telah memahami materi yang telah didiskusikan.
h Guru memberi evaluasi dan kesimpulan.
53
Jenis-jenis model pembelajaran kooperatif yang dipaparkan di atas masih sangat umum dan dapat dimodifikasi serta disesuaikan dengan
situasi dan kondisi.
d. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
Adapun unsur-unsur pembelajaran kooperatif yaitu: 1
Saling ketergantungan positif Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana
yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan antar sesama. Dengan saling membutuhkan antarsesama, maka mereka
saling ketergantungan satu sama lain. Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui saling ketergantungan pencapaian
tujuan, saling ketergantungan dalam menyelesaikan pekerjaan dan saling ketergantungan bahan atau sumber untuk menyelesaikan
pekerjaan serta saling ketergantungan peran.
2 Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan
dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. 3
Akuntabilitas individual Meskipun pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya
dalam belajar kelompok, tetapi penilaian dalam rangka mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu materi pelajaran dilakukan
secara individual. Hasil penilaian secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua
anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat
memberikan bantuan.
4 Keterampilan menjalin hubungan antarpribadi
Pembelajaran kooperatif akan menumbuhkan keterampilan menjalin hubungan antar pribadi. Hal ini terjadi karena dalam
pembelajaran kooperatif ditekankan aspek-aspek seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan
mengkritik orangnya, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat positif
53
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif …, h. 175-178.
34
lainnya.
54
Dari pengutaraan tentang unsur-unsur pembelajaran kooperatif di atas dapat disimpulkan bahwa sesuatu pembelajaran tersebut dikatakan
sebagai pembelajaran kooperatif bila mana pembelajaran tersebut mengandung unsur-unsur pembelajaran kooperatif.
e. Metode Pembelajaran Think Talk Write TTW
Untuk merealisasikan pembelajaran IPS yang melibatkan siswa secara aktif, dewasa ini telah dikembangkan berbagai strategi
pembelajaran IPS baik yang melibatkan penggunaan alat bantu seperti multimedia ataupun tidak. Salah satunya adalah metode pembelajaran
Think Talk Write. Think Talk Write adalah salah satu model dalam pembelajaran
kooperatif yang diperkenalkan oleh Huinker Laughlin 1996. Pembelajaran ini dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan
menyimak, mengkritisi, dan alternatif solusi, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian
membuat laporan hasil presentasi.
55
Metode Think Talk Write merupakan metode pembelajaran berbasis komunikasi. Metode ini termasuk ke dalam pendekatan
cooperative learning, karena aktivitas pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil.
Dalam kamus Inggris-Indonesia, Think artinya ”1. memikirkan, 2.
pikir.”
56
Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia Terbaru pikir artinya menggunakan akal budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
57
Berpikir think merupakan kegiatan mental yang dilakukan untuk mengambil
keputusan misalnya merumuskan pengertian, menyintesis, dan menarik
54
Kunandar, Guru Profesional…, h. 337-338.
55
http:www.salamiah.co.cc201102model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html, diakses
pada tanggal 24 Februari 2011
56
Sam. S. Warib, Kamus Lengkap 2 Milyar Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, Jakarta: Sandro Jaya, 2004, cet.1, h. 231
57
Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, Surabaya: Amelia, 2003, cet. 1, h. 325