66
b Uji Homogenitas Data Postest
Hasil perhitungan uji homogenitas data postest diperoleh sebesar 1,21. Jika dikonsultasikan dengan
pada taraf signifikansi 0,05 dengan db penyebut 40 dan db pembilang 39 diperoleh
sebesar 1,69. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data postest berasal dari
populasi yang homogen, karena .
C. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Think Talk Write dan Numbered
Head Together, maka dilakukan uji t uji beda. Kriteria uji hipotesis data adalah
diterima jika , atau
ditolak jika .
Dengan ditolaknya Ho berarti data dalam penelitian terbukti bahwa hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Think Talk Write
TTW dan Numbered Head Together NHT adalah berbeda secara signifikan. Dengan diterimanya Ho berarti data dalam penelitian terbukti bahwa hasil
belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Think Talk Write TTW dan Numbered Head Together NHT adalah tidak berbeda secara
signifikan. Dari hasil perhitungan diperoleh
sebesar 0,46. Jika dikonsultasikan dengan
pada taraf signifikansi 95 dan db = 79 41+40-2 diperoleh sebesar 1,66. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada
perbedaan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Think Talk Write TTW dan Numbered Head Together NHT.
67
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas VIII-2 yang menggunakan metode pembelajaran Think Talk Write TTW
adalah 54,62 dan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas VIII-3 yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Head Together NHT adalah
68,07 dengan nilai dan nilai
hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan
metode pembelajaran Think Talk Write TTW dan Numbered Head Together NHT. Hal ini dimungkinkan karena pendekatan kedua metode tersebut lebih
banyak menekankan kepada tanggung jawab pribadi sebagai kelompok yang harus memahami materi dan menyelesaikan suatu tugas secara bersama-sama.
Sebagaimana dipaparkan dalam teori, bahwa kedua metode pembelajaran kooperatif tersebut dapat merangsang siswa terlibat secara aktif untuk
bekerjasama, berdiskusi dan saling membantu antar anggota kelompok dalam belajar sehingga mereka dapat membangun sendiri pemahaman secara
bersama-sama. Walaupun, masih terdapat siswa yang masih enggan terlibat aktif dalam pembelajaran karena kedua metode ini masih baru bagi para siswa
tersebut, mereka pun belum terbiasa dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.
Dalam kedua metode pembelajaran tersebut, siswa yang biasanya belajar secara individu, tanpa kompetisi dan penghargaan dicoba dikondisikan dengan
adanya kompetisi dan penghargaan yang menjadi motivasi bagi keberhasilan belajar mereka, serta suasana pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan
bervariasi. Kedua metode pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa tidak cepat merasa bosan
dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena siswa dilatih untuk berpendapat, menghargai perbedaan dan termotivasi untuk
meningkatkan prestasinya. Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain, hasil belajar IPS siswa yang
menggunakan metode pembelajaran Numbered Head Together NHT mean gainnya sebesar 0,56 lebih baik daripada mean gain kelompok yang