Hasil Belajar Hasil Belajar IPS

19 bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang. 24 Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri seseorang siswa adalah kelelahan, kondisi siswa yang sudah lelah dan tidak bertenaga dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa tersebut. 25 2 Faktor Eksternal a Faktor Lingkungan Keluarga Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya, maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. b Faktor Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten. c Faktor Lingkungan Masyarakat Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah, lembaga-lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain. 26 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal, yakni faktor yang berasal dari dalam diri individu, dan faktor ekstern yakni faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor internal dalam hal ini adalah kesehatan fisik, intelegensi, kemauan, bakat, kecerdasan dan juga 24 http:indramunawar.blogspot.com200906faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html, diakses pada tanggal 10 Maret 2011. 25 http:harminingsih.blogspot.com200808faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html, diakses tanggal 3 Juli 2011. 26 http:indramunawar.blogspot.com200906faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html, diakses pada tanggal 10 Maret 2011. 20 kelelahan. Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal dalam hal ini adalah keadaan keluarga, lingkungan sekolah dan juga lingkungan masyarakat.

g. Hakikat IPS Ilmu Pengetahuan Sosial

1 Pengertian IPS Sesuai dengan kurikulum 2006, bahwa IPS itu merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai SMP, di mana IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS terdapat beberapa istilah yang kadang-kadang sering diartikan secara tumpang-tindih antara satu dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial social studies, ilmu-ilmu sosial social sciences dan ilmu pengetahuan sosial IPS. Meskipun pada masing-masing istilah itu sama-sama terdapat kata- kata “social”, tetapi dalam pengertian dan maknanya ada perbedaan. Studi sosial merupakan program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial, yang dalam mengkaji gejala- gejala dan masalah-masalah sosial yang bersangkut paut dengan kehidupan manusia, studi sosial biasanya menggunakan bidang keilmuan yang termasuk ke dalam lingkup disiplin ilmu-ilmu social social sciences. Menurut Dadang Supardan, ilmu sosial adalah disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi. Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf, seorang ahli sosiologi Jerman dan penulis buku Class and Class Conflict in Industrial Society yang dikenal sebagai pencetus Teori Konflik Non-Marxis, merupakan suatu konsep yang ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin akademik yang member perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Bentuk tunggal ilmu sosial menunjukkan sebuah komunitas dan pendekatan yang saat 21 ini hanya dikalim oleh beberapa orang saja, sedangkan bentuk jamaknya, ilmu-ilmu social. Ilmu-ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi sosial, politik, bahkan sejarah walaupun disatu sisi ia termasuk ilmu humaniora. 27 Pengertian IPS Menurut Syafruddin Nurdin, yaitu IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke pendidikan menengah. Bahkan pada sebagian Pergurua Tinggi, ada juga dikembangkan IPS ini sebagai salah satu mata kuliah, yang sasaran utamanya adalah pengembangan aspek teoritis, seperti yang menjadi penekanan social sciences. Pada jenjang pendidikan dasar, pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada di sekitar mereka. 28 M enurut Enok Maryani, “IPS adalah bahan kajian yang terpadu interdisipliner yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari konsep-konsep dan keterampilan disiplin ilmu sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi yang diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pembelajaran.” 29 Menurut Sardjiyo, “IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.” 30 Menurut Sapriya “pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara 27 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Ed. 1, cet. 2, h. 30. 28 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat: Quantum Teaching, 2005, cet. 1, h. 22. 29 Enok Maryani, Kajian Ilmu Sosial Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ciputat: FITK Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta, 2007, h. 34. 30 Sardjiyo, Pendidikan IPS di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011, Cet. 9, Ed. 2, h. 1.32.