Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian

11 Selanjutnya menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, ”belajar adalah suatu proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”. 2 S edangkan menurut Oemar Hamalik, ”belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami ”. 3 Pengertian belajar menurut Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti yaitu: belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Dalam perspektif psikologi pendidikan, belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. 4 Menurut S. Nasution ”belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan. ” 5 Menurut Sarlito Wirawan Sarwono ”belajar adalah suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi rangsang yang terjadi ”. 6 Menurut Alisuf Sabri ” belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar ”. 7 Menurut Syaiful Bahri Djamarah, ”belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dari pengalaman individu dalam 2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, cet. 3, h. 10. 3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, cet. 2, h. 27. 4 Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, cet. 1, h. 117. 5 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Ed. 2, Cet. 1, h. 35 6 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi , Jakarta: PT Bulan Bintang, 2000, cet. 8, h. 45. 7 M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. 2, h. 54 12 interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor”. 8 Menurut Abu Ahmadi, ”belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan ”. 9 Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno , ”belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu”. 10 Pengertian belajar lain menurut Masitoh dan Laksmi Dewi, ”belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat suatu perubahan perilaku yang berbentuk kognitif, afektif dan psikomotor”. 11 Menurut Yatim Riyanto men definisikan bahwa ”belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi ”. 12 Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari pengalaman dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang vital. Dalam uraian terdahulu telah ditegaskan, bahwa mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan 8 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, ed. 2, h. 13. 9 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2005, h. 17. 10 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, 2009, h. 6. 11 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam DEPAG RI, 2009, h. 3. 12 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2009, Ed. 1, cet. 1, h. 6. 13 menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid- murid. Menurut Yatim Riyanto, “prinsip-prinsip belajar merupakan konsep-konsep ataupun asas yang harus diterapkan di dalam proses belajar mengajar, dan ini mengandung maksud bahwa pendidik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan prinsip- prinsip belajar.” 13 Prinsip-prinsip belajar menurut Kunandar adalah sebagai berikut bahwa dalam belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri pada siswa. Belajar senantiasa bertujuan dengan pengembangan perilaku siswa. Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi tertentu. Belajar dilaksanakan dengan latihan daya- daya, membentuk hubungan asosiasi dan melalui penguatan. Belajar bersifat keseluruhan yang menitikberatkan pemahaman, berpikir kritis, dan reorganisasi pengalaman. Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh guru maupun secara tak langsung melalui bantuan pengalaman pengganti. 14 Sedangkan prinsip-prinsip belajar menurut Slameto yaitu bahwa prasyarat yang diperlukan untuk belajar yaitu bahwa dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional, belajar harus dapat menimbulkan “reinforcement” dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. Dan juga belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.” 15 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar adalah dalam belajar, peserta didik harus terlibat aktif sehingga dapat memahami materi pelajaran sendiri. Adanya peningkatan minat, mempunyai landasan berpikir, landasan berpijak dan sumber motivasi bagi peserta didik, dengan harapan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan tumbuhnya proses belajar antara 13 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran …, h. 62. 14 Kunandar, Guru Profesional…, h. 302. 15 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran …, h. 63.