laki sehingga respon imun pada perempuan lebih baik daripada laki-laki Kusumawardani dan Achmadi, 2012.
2. Karakteristik Tempat
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa Incidence Rate IR tertinggi berdasarkan tempat
dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu, Rengas, Pondok Benda dan Kranggan. Angka
kejadian DBD yang tinggi pada ke-empat Puskesmas ini bisa terjadi berkaitan dengan masih ditemukan tempat-tempat yang berpotensi
sebagai habitat perkembangbiakan vektor nyamuk Aedes aegypti dan juga banyak ditemukannya jentik. Angka Bebas Jentik ABJ dalam
rencana strategi renstra Kementerian Kesehatan untuk ABJ secara nasional adalah sebesar ≥ 95 Kemenkes RI, 2015. Rata-rata angka
bebas jentik di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir diperoleh masih berada di bawah indikator nasional,
yaitu sebesar 93 lampiran 1. Setelah ditelusuri lebih dalam pada salah satu Puskesmas dari ke-
empat Puskemas tersebut diketahui bahwa lingkungan tempat tinggal penderita DBD masih ditemukan adanya jentik pada ban bekas di luar
rumah, dispenser dan pot bunga. Angka bebas jentik yang masih rendah mengartikan bahwa masyarakat masih kurang perhatian terhadap
pemeliharaan kebersihan lingkungan seperti tempat penampungan air, tempat penimbunan sampah dan lainnya. Masyarakat juga masih kurang
partisipasi dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN-DBD. Kegiatan PSN-DBD yang kurang
optimal dapat mengakibatkan masih rendahnya ABJ banyak ditemukan jentik dan tingginya angka kejadian DBD. Menurut Yuli 2008,
program pemberantasan vektor nyamuk DBD ditekankan pada pembersihan jentik nyamuk perlu keterlibatan seluruh masyarakat di
tempat agar
pemberantasan nyamuk
dapat bersifat
lebih berkesinambungan sehingga lingkungan dapat terjaga dan bebas dari
vektor nyamuk Aedes aegypti. Angka bebas jentik merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui
kepadatan vektor jentik nyamuk Aedes aegypti sehingga dapat memberikan gambaran besar perkembangan vektor penyakit Demam
Berdarah Dengue DBD tersebut pada suatu wilayah. Semakin tinggi perkembangbiakan vektor nyamuk Aedes aegypti hingga banyak
ditemukan jentik, maka semakin tinggi risiko terjangkit penyakit DBD Setyaningsih dan Setyawan, 2014. Angka bebas jentik juga
merupakan salah indikator keberhasilan dan sebagai tolak ukur partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD melalui gerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN dengan 3M Plus. Wilayah dengan rata-rata ABJ yang masih dibawah indikator nasional
mengartikan bahwa partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD dengan cara 3M Plus di lingkungan sekitarnya belum optimal sehingga
kasus DBD masih sering terjadi.