Definisi DBD Etiologi DBD

aegypti dengan Aedes albopictus dapat dibedakan yaitu pada bagian torak keduanya. Torak pada nyamuk Aedes aegypti terdapat warna putih dan berbentuk bulat, sedangkan torak pada nyamuk Aedes albopictus berbentuk garis lurus Kemenkes RI, 2013. Gambar 2.1 Vektor nyamuk Aedes aegypti Sumber: Kemenkes RI, 2013 Nyamuk jantan menghisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan nyamuk betina mengisap darah. Nyamuk betina ini lebih menyukai darah manusia daripada binatang. Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada siang hari. Aktivitas menggigit biasanya pagi pukul 9.00-10.00 sampai petang hari 16.00-17.00. Aedes aegypti mempunyai kebiasan mengisap darah berulang kali untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk ini sangat infektif sebagai penular penyakit Gama Betty, 2010.

b. Tempat berkembangbiak nyamuk vektor DBD

Tempat perindukan yang disenangi nyamuk Aedes aegypti adalah tempat-tempat yang dapat menampung air di dalam, di luar atau sekitar rumah serta tempat-tempat umum. Nyamuk ini tidak dapat berkembangbiak di selokan atau got atau kolam yang berhubunagn langsung dengan tanah Nisa, 2007. Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti tersebar luas, baik di kota maupun di desa kecuali di wilayah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut Suroso dan Umar, 2004. Tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti dibedakan menjadi Kemenkes RI, 2013: 1 Tempat penampuangan air TPA untuk keperluan sehari- hari, seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi atau WC dan ember. 2 Tempat penampuangan air TPA bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti tempat minum burung, vas bunga, kulkas atau dispenser, barang-barang bekas contoh, botol, plastik, ban, kaleng, dll. 3 Tempat penampungan air alamiah, seperti lubang pohon, tempurung kelapa, pelepah pisang, potongan bambu dan lain-lain.