Distribusi Kejadian DBD Menurut Tempat

Target dalam upaya keberhasilan penurunan kasus DBD secara nasional adalah angka kesakitan Incidence Rate kurang dari atau sama dengan 51 per 100.000 penduduk. Pada peta 5.1 terlihat bahwa wilayah kerja Puskesmas yang memiliki IR DBD tinggi 51 per 100.000 penduduk ditandai dengan warna merah, sedangkan wilayah kerja Puskesmas yang memiliki IR DBD rendah ≤ 51 per 100.000 penduduk ditandai dengan warna hijau. Secara keseluruhan, secara spasial terlihat bahwa sebaran kasus DBD yang tinggi lebih banyak ditemukan di Kota bagian Selatan. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah Puskesmas Rengas, Puskesmas Rawa Buntu, Puskesmas Kranggan dan Puskesmas Pondok Benda. Sedangkan secara temporal, sebaran kasus 2015 DBD yang tinggi di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013-2015 cenderung semakin berkurang. Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi, yaitu sebanyak 11 dari 25 Puskesmas dimana sebaran kasusnya terlihat lebih banyak di wilayah bagian Utara. Pada tahun 2014, jumlah Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi masih sama seperti tahun sebelumnya, namun perbedaannya terletak pada sebaran kasusnya yaitu terlihat lebih banyak di wilayah bagian Selatan. Pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dibanding 2 dua tahun sebelumnya walaupun pengurangan tersebut hanya dua angka, yaitu dari 11 menjadi 9 Puskesmas. Sedangkan, sebaran kasusnya terlihat sama dengan tahun 2014, yaitu lebih banyak di wilayah bagian Selatan.

3. Distribusi Kejadian DBD Menurut Waktu

a. Tahun

Distribusi kasus DBD berdasarkan waktu tahun bertujuan untuk mengetahui kecenderungan peningkatan, penurunan, atau tetap dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan. Dalam Rencana Strategi renstra Kementerian Kesehatan untuk angka kesakitan IR DBD secara nasional adalah sebesar ≤ 51 per 100.000 penduduk Kemenkes RI, 2015. Berikut grafik: 48.5 47.0 46.5 45.5 46.0 46.5 47.0 47.5 48.0 48.5 49.0 2013 2014 2015 IR DBD Per 10

0. 000

Pendudu k Tahun Grafik 5.4 Distribusi Kasus DBD Menurut Tahun di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Sumber: Data Kasus DBD Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Pada grafik 5.4 menunjukkan bahwa kasus DBD di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan yaitu 48,5 per 100.000 penduduk menjadi 46,5 per 100.000 penduduk. Dari grafik tersebut juga menunjukkan bahwa IR DBD dalam kurun waktu 3 tiga terakhir di Kota Tangerang Selatan telah mencapai target indikator nasional. b. Bulan Distribusi kasus DBD berdasarkan waktu bulan bertujuan untuk mengetahui kecenderungan pola penularan DBD di saat musim hujan maupun musim kemarau. Berikut ini distribusi 10 9 10 10 9 11 8 7 9 6 8 3 12 12 11 11 7 9 10 11 9 3 2 2 12 13 11 9 16 8 9 3 2 8 8 3 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Persenta se Ka sus DBD Bulan 2013 2014 2015 kasus DBD berdasarkan bulan di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 Grafik 5.5 Distribusi Kasus DBD Menurut Bulan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Sumber: Data Kasus DBD Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Pada grafik 5.5 menunjukkan bahwa kasus DBD di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013-2015 terjadi tidak hanya saat musim hujan saja melainkan terjadi pada saat musim kemarau juga sehingga bisa terjadi kapan saja. Puncak kasus DBD pada tahun 2013 terjadi di bulan Juni, September dan November, tahun 2014 bulan Januari dan tahun 2015 bulan Januari, Mei dan Oktober.

B. Distribusi Angka Bebas Jentik ABJ Menurut Wilayah Kerja

Puskesmas Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh angka bebas jentik di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013- 2015. Dalam rencana strategi renstra Kementerian Kesehatan untuk ABJ secara nasional adalah sebesar ≥ 95 Kemenkes RI, 2015. Berikut ini distribusi ABJ tahun 2013-2015 di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan: Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi ABJ di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Tahun Angka Bebas Jentik ABJ Kota Tangerang Selatan Min Puskesmas Maks Puskesmas 2013 95 77 Ciputat 99 Pondok Jagung 2014 93 67 Ciputat Timur 100 Pondok Jagung 2015 90 75 Ciputat Timur 98 Pondok Jagung Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa ABJ rata-rata di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir semakin menurun. Pada tahun 2013 persentase ABJ terendah berdasarkan wilayah kerja Puskesmas di Kota Tangerang Selatan adalah Puskesmas Ciputat 77. Pada tahun 2014 adalah Puskesmas Ciputat Timur 67 dimana saat itu merupakan ABJ terendah yang terjadi di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir. Pada tahun 2015 adalah Puskesmas yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu Puskesmas Ciputat Timur 75.