Distribusi Angka Bebas Jentik ABJ Menurut Wilayah Kerja
2015
Target dalam upaya keberhasilan bebas jentik secara nasional adalah angka bebas jentik lebih dari atau sama dengan 95. Pada peta 5.2 terlihat
bahwa wilayah kerja Puskesmas yang memiliki ABJ rendah 95 ditandai dengan warna merah, sedangkan wilayah kerja Puskesmas yang memiliki
ABJ tinggi ≥ 95 ditandai dengan warna hijau. Secara keseluruhan,
berdasarkan analisis spasial terlihat bahwa sebaran kasus DBD yang tinggi lebih banyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas dengan ABJ yang
termasuk tinggi dan persebarannya lebih banyak di wilayah bagian Selatan. Hal ini berarti kasus DBD yang tinggi di Kota Tangerang Selatan tidak selalu
terjadi pada wilayah kerja Puskesmas dengan ABJ yang rendah. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan ABJ yang tinggi dalam kurun
waktu 3 tiga Tahun terakhir adalah Puskesmas Rengas. Sedangkan,
berdasarkan analisis temporal sebaran jentik di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 terlihat cenderung semakin bertambah.
Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas dengan ABJ yang rendah, yaitu sebanyak 11 dari 25 Puskesmas dimana persebarannya terlihat di wilayah
bagian Utara dan Selatan. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan ABJ yang rendah adalah sebesar 29 2 dari 7 Puskesmas, yaitu
Puskesmas Pondok Pucung dan Puskesmas Perigi. Sebaran kasus DBD yang tinggi dan ABJ yang rendah pada kedua Puskesmas tersebut terlihat di
wilayah bagian Utara. Sedangkan, Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan ABJ yang tinggi adalah sebesar 50 9 dari 18 Puskesmas, yaitu
Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Benda Baru, Puskesmas Sawah, Puskesmas Ciputat Timur, Puskesmas Rengas, Puskesmas Paku Alam,
Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Rawa Buntu dan Puskesmas Kranggan. Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas dengan ABJ yang rendah berkurang
dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun pengurangan tersebut hanya satu angka, yaitu dari 11 menjadi 10 Puskesmas dimana persebarannya terlihat di
wilayah bagian Utara, Timur, Selatan dan Barat Daya. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan ABJ yang rendah adalah sebesar 60 6 dari
10 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Ciputat, Puskesmas Pondok Pucung, Puskesmas Serpong 1, Puskesmas Setu dan
Puskesmas Kranggan. Sebaran kasus DBD yang tinggi dan ABJ yang rendah pada keenam Puskesmas tersebut terlihat lebih banyak di wilayah bagian
Barat Daya. Sedangkan, Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi
dan ABJ yang tinggi adalah sebesar 33 5 dari 15 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pamulang, Puskesmas Pondok Ranji, Puskesmas Rengas,
Puskesmas Rawa Buntu dan Puskesmas Baktijaya. Pada tahun 2015 jumlah Puskesmas dengan ABJ yang rendah bertambah
dan menjadi lebih banyak dibandingkan 2 dua tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 17 Puskesmas dan persebarannya terlihat hampir di seluruh wilayah
kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan ABJ yang rendah adalah sebesar 35 6 dari 17
Puskesmas, yaitu Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Perigi, Puskesmas Serpong 1, Puskesmas Rawa buntu, Puskesmas Kranggan dan Puskesmas
Baktijaya. Sebaran kasus DBD yang tinggi dan ABJ yang rendah pada keenam Puskesmas tersebut terlihat lebih banyak di wilayah bagian Selatan.
Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan ABJ yang tinggi adalah sebesar 38 3 dari 8 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pamulang, Puskesmas
Rengas dan Puskesmas Setu.