Gambaran Suhu Udara di Kota Tangerang Selatan

bulan Maret. Sedangkan, kecepatan angin terendah, yaitu pada tahun 2013 sebesar 1 knot bulan Juni. Trend peningkatan kecepatan angin dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan November sampai Januari. Sedangkan, trend penurunan curah hujan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan Maret sampai Juni. Tabel 5.7 Distribusi Kecepatan Angin di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Tahun Mean Median Std. Deviasi Min-Maks 2013-2015 4 4 1 1-8 Pada tabel 5.7 diketahui bahwa rata-rata kecepatan angin di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 4 knot dan median 4 knot dengan standar deviasi 1 knot. Kecepatan angin minimal di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 1 knot dan nilai maksimal adalah 8 knot.

F. Korelasi Kejadian Penyakit DBD dengan Faktor Iklim di Kota

Tangerang Selatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data iklim suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin dan data kasus DBD tahun 2013-2015 di Kota Tangerang Selatan. Berikut ini hasil korelasi antara suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015.

1. Korelasi Kejadian Penyakit DBD dengan Suhu Udara di Kota

Tangerang Selatan Berdasarkan grafik 5.13 lampiran 4, kasus DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa puncak kasus DBD pada tahun 2013 terjadi bulan Juni dengan suhu udara rata-rata sebesar 28°C, pada tahun 2014 terjadi bulan Januari dengan suhu udara rata-rata sebesar 26°C dan pada tahun 2015 terjadi bulan Mei tahun 2015 dengan suhu udara rata-rata sebesar 28,3°C. Dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir, kasus DBD tertinggi terjadi pada tahun 2015 bulan Mei dan saat itu suhu udara rata-rata adalah sebesar 28,3°C. Sedangkan, kasus DBD terendah terjadi pada tahun 2014 bulan Desember dan saat itu suhu udara rata-rata adalah sebesar 27,7°C. Dengan demikian, berdasarkan grafik tren kasus DBD dengan suhu udara di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa kasus DBD paling banyak terjadi pada suhu udara rata- rata sebesar ≥ 28°C. Tabel 5.8 Hasil Analisis Korelasi Suhu Udara dengan Kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Variabel Demam Berdarah Dengue r p N Keterangan Suhu Udara 2013-2015 -0,404 0,015 36 Korelasi negatif, kekuatan sedang dan bermakna Suhu Udara 2013 0.069 0,832 12 Korelasi positif, tidak ada hubungan Suhu Udara 2014 -0,487 0,109 12 Korelasi negatif, kekuatan sedang dan tidak bermakna Suhu Udara 2015 -0,423 0,171 12 Korelasi negatif, kekuatan sedang dan tidak bermakna