Gambaran Kelembaban Udara di Kota Tangerang Selatan

1. Korelasi Kejadian Penyakit DBD dengan Suhu Udara di Kota

Tangerang Selatan Berdasarkan grafik 5.13 lampiran 4, kasus DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa puncak kasus DBD pada tahun 2013 terjadi bulan Juni dengan suhu udara rata-rata sebesar 28°C, pada tahun 2014 terjadi bulan Januari dengan suhu udara rata-rata sebesar 26°C dan pada tahun 2015 terjadi bulan Mei tahun 2015 dengan suhu udara rata-rata sebesar 28,3°C. Dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir, kasus DBD tertinggi terjadi pada tahun 2015 bulan Mei dan saat itu suhu udara rata-rata adalah sebesar 28,3°C. Sedangkan, kasus DBD terendah terjadi pada tahun 2014 bulan Desember dan saat itu suhu udara rata-rata adalah sebesar 27,7°C. Dengan demikian, berdasarkan grafik tren kasus DBD dengan suhu udara di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa kasus DBD paling banyak terjadi pada suhu udara rata- rata sebesar ≥ 28°C. Tabel 5.8 Hasil Analisis Korelasi Suhu Udara dengan Kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Variabel Demam Berdarah Dengue r p N Keterangan Suhu Udara 2013-2015 -0,404 0,015 36 Korelasi negatif, kekuatan sedang dan bermakna Suhu Udara 2013 0.069 0,832 12 Korelasi positif, tidak ada hubungan Suhu Udara 2014 -0,487 0,109 12 Korelasi negatif, kekuatan sedang dan tidak bermakna Suhu Udara 2015 -0,423 0,171 12 Korelasi negatif, kekuatan sedang dan tidak bermakna Pada tabel 5.8 didapatkan nilai r sebagai berikut: pada tahun 2013- 2015 nilai r = -0,404 arah negatif, tahun 2013 nilai r = 0,069 arah positif, tahun 2014 nilai r = -0,487 arah negatif dan tahun 2015 nilai r = -0,423 arah negatif. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir terdapat hubungan dengan kekuatan sedang dan signifikan antara suhu udara dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2014 dan 2015 terdapat hubungan antara suhu udara dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan tetapi tidak siginifikan. Nilai r pada tahun 2013-2015 menunjukkan nilai negatif yang artinya jika suhu udara tinggi, maka kasus DBD rendah atau sebaliknya. Begitu juga dengan nilai r pada tahun 2014 dan 2015 menunjukkan nilai negatif yang artinya jika suhu udara tinggi, maka kasus DBD rendah atau sebaliknya. Sedangkan, pada tahun 2013 menunjukkan nilai positif yang artinya jika suhu udara tinggi, maka kasus DBD juga tinggi.

2. Korelasi Kejadian Penyakit DBD dengan Kelembaban Udara di

Kota Tangerang Selatan Berdasarkan grafik 5.14 lampiran 4, kasus DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa puncak kasus DBD pada tahun 2013 terjadi bulan Juni dengan kelembaban udara rata- rata sebesar 79, pada tahun 2014 terjadi bulan dengan kelembaban udara rata-rata sebesar 88 dan pada tahun 2015 terjadi bulan Mei dengan kelembaban udara rata-rata sebesar 78. Dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir, kasus DBD tertinggi terjadi pada tahun 2015 bulan