Korelasi Kejadian Penyakit DBD dengan Suhu Udara di Kota

yang kuat dan signifikan antara kelembaban udara dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan, pada tahun 2013 dan 2015 terdapat hubungan dengan kekuatan sedang antara kelembaban udara dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan tetapi tidak signifikan. Secara keseluruhan, nilai r menunjukkan nilai positif yang artinya jika kelembaban udara tinggi, maka kasus DBD juga tinggi. 3. Korelasi Kejadian Penyakit DBD dengan Curah Hujan di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan grafik 5.15 lampiran 4, kasus DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa puncak kasus DBD pada tahun 2013 terjadi bulan Juni dengan curah hujan rata-rata 82,7 mm, pada tahun 2014 terjadi bulan Januari dengan curah hujan rata-rata 681,3 mm dan pada tahun 2015 terjadi bulan Mei dengan curah hujan rata-rata 129,9 mm. Dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir, kasus DBD tertinggi terjadi pada tahun 2015 bulan Mei dan saat itu curah hujan rata-rata adalah 129,9 mm. Sedangkan, kasus DBD terendah terjadi pada tahun 2014 bulan Desember tahun 2014 dan saat itu curah hujan rata-rata adalah 105,5 mm. Dengan demikian, berdasarkan grafik tren kasus DBD dengan curah hujan di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa kasus DBD paling banyak terjadi curah hujan rata- rata sebesar ≥ 105,5mm. Tabel 5.10 Hasil Analisis Korelasi Curah Hujan dengan Kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Variabel Demam Berdarah Dengue r p N Keterangan Curah Hujan 2013-2015 0,409 0,013 36 Korelasi positif, kekuatan sedang dan bermakna Curah Hujan 2013 -0.112 0,730 12 Korelasi negatif, tidak ada hubungan Curah Hujan 2014 0,453 0,140 12 Korelasi positif, kekuatan sedang dan tidak bermakna Curah Hujan 2015 0,609 0,036 12 Korelasi positif, kekuatan kuat dan bermakna Pada tabel 5.10 didapatkan nilai r sebagai berikut: pada tahun 2013-2015 nilai r = 0,409 arah positif, tahun 2013 nilai r = -0,112 arah negatif, tahun 2014 nilai r = 0,453 arah positif dan pada tahun 2015 nilai r = 0,609 arah positif. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa dalam kurun 3 tiga tahun terakhir terdapat hubungan dengan kekuatan sedang dan signifikan dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2015 terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara curah hujan dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan, pada tahun 2014 terdapat hubungan dengan kekuatan sedang antara curah hujan dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan tetapi tidak signifikan. Nilai r pada tahun 2013-2015 menunjukkan nilai positif yang artinya jika curah hujan tinggi, maka kasus DBD juga tinggi. Begitu juga nilai r pada tahun 2014 dan 2015 men\unjukkan nilai positif yang