Kelembaban Udara Distribusi Kejadian Penyakit DBD Berdasarkan Lingkungan Fisik
dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan. Hasil uji statitik curah hujan pada tahun 2015 menunjukkan hubungan yang kuat dan
signifikan antara curah hujan dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan. Nilai r menunjukkan arah positif yang artinya jika curah hujan
tinggi, maka kasus DBD juga tinggi. Hal ini terlihat terjadi pada musim hujan, yaitu bulan September hingga Desember grafik 5.15 lampiran 4.
Curah hujan memiliki hubungan yang kuat dan signifikan mengartikan bahwa curah hujan di Kota Tangerang Selatan
memberikan dampak terhadap meningkatnya jumlah vektor nyamuk Aedes aegypti sehingga potensi penularan DBD di musim hujan juga
tinggi. Curah hujan secara langsung dapat mengurangi atau meningkatkan jumlah populasi vektor nyamuk karena banyaknya
genangan air sehingga menjadi tempat perindukan nyamuk. Biasanya tempat perindukan nyamuk ditemui di sampah-sampah kering, seperti
botol bekas, kaleng, potongan bambu juga daun-daun yang mungkin dapat menampung air sehingga menjadi tempat perindukan nyamuk.
Menurut Sukowati 2004 tempat perkembangbiakan vektor nyamuk DBD di Indonesia dipengaruhi oleh musim penghujan dan tersedianya
air di pemukiman. Curah hujan yang tinggi dapat menimbulkan genangan air di
tempat penampungan air sekitar rumah atau lainnya yang merupakan tempat perkembangbiakan larva hinga menjadi nyamuk. Genangan air
tersebut meningkatkan breeding place nyamuk Hidayati, 2008. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustazahid 2013 menunjukkan bahwa terdapat hubungan dan signifikan antara
curah hujan dengan kejadian DBD di Kota Semarang tahun 2006-2011 r = 0,403; P value = 0,001.
Nilai r curah hujan pada tahun 2014 menunjukkan berbanding lurus yang artinya jika curah hujan tinggi, maka kasus DBD juga meningkat.
Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara curah hujan dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan, tetapi tidak
signifikan. Hal ini berarti jika curah hujan tinggi, maka kasus DBD tidak selalu meningkat, sebagaimana terlihat pada bulan November
grafik 5.15 lampiran 4. Perubahan curah hujan yang tidak sejalan dengan perubahan kasus DBD menurut data per bulan menyebabkan
hubungan curah hujan tidak signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gustina dkk 2014
menunjukkan terdapat hubungan yang kuat tetapi tidak signifikan antara curah hujan dengan kejadian DBD di Kota Malang periode tahun 2002-
2011 r = 0,525; Pvalue = 0,080.