Distribusi Rumah Sehat Menurut Wilayah Kerja Puskesmas

Peta 5.3 Distribusi Spatialtemporal Incidence Rate DBD dengan Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 2014 2013 Target pencapaian rumah sehat secara nasional adalah lebih dari atau sama dengan 80. Pada peta 5.3 terlihat bahwa wilayah kerja Puskesmas yang memiliki persentase rumah sehat rendah 80 ditandai dengan warna merah, sedangakan wilayah kerja Puskesmas yang memiliki persentase rumah sehat tinggi ≥ 80 ditandai dengan warna hijau. Secara keseluruhan, berdasarkan analisis spasial terlihat bahwa kasus DBD yang tinggi lebih banyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas dengan persentase rumah sehat yang termasuk tinggi dan persebarannya terlihat lebih banyak di wilayah bagian Selatan. Hal ini berarti kasus DBD yang tinggi di Kota Tangerang Selatan tidak selalu terjadi pada wilayah kerja Puskesmas dengan persentase rumah sehat yang rendah. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan persentase rumah sehat yang tinggi dalam kurun waktu 3 2015 tiga tahun terakhir adalah Pondok Benda, Rengas dan Rawa Buntu. Sedangkan, berdasarkan analisis temporal sebaran persentase rumah sehat yang rendah di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2013- 2015 terlihat cenderung semakin berkurang. Pada tahun 2013, jumlah Puskesmas dengan persentase rumah sehat yang rendah hanya 3 dari 25 Puskesmas dimana persebarannya terlihat di wilayah bagian Utara, Tenggara dan Barat Daya. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan persentase rumah sehat yang rendah adalah sebesar 67 2 dari 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas Sawah dan Puskesmas Kranggan. Sebaran kasus DBD yang tinggi dan persentase rumah sehat yang rendah pada kedua Puskesmas tersebut terlihat di wilayah bagian Utara dan Barat Daya. Sedangkan, Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan persentase rumah sehat yang tinggi adalah sebesar 41 9 dari 22 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Benda Baru, Puskesmas Ciputat Timur, Puskesmas Rengas, Puskesmas Paku Alam, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Pondok Pucung, Puskesmas Perigi dan Puskesmas Rawa Buntu. Pada tahun 2014 jumlah puskesmas dengan persentase rumah sehat yang rendah berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun pengurangan tersebut hanya satu angka, yaitu dari 3 menjadi 2 Puskesmas dan persebarannya terlihat di wilayah bagian Utara. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan persentase rumah sehat yang rendah adalah sebesar 50 1 dari 2 Puskesmas, yaitu Puskesmas Rengas dan persebarannya terlihat di Kota bagian Timur Laut. Sedangkan, Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan persentase rumah sehat yang tinggi adalah sebesar 43 10 dari 23 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pamulang, Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Ciputat, Puskesmas Rengas, Puskesmas Pondok Pucung, Puskesmas Serpong 1, Puskesmas Rawa Buntu, Puskesmas Setu, Puskesmas Kranggan dan Puskesmas Baktijaya. Pada tahun 2015 jumlah puskesmas dengan persentase rumah sehat yang rendah semakin berkurang dibandingkan 2 dua tahun sebelumnya, walaupun pengurangan tersebut hanya dua angka, yaitu dari 3 menjadi 1 Puskesmas. Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Kranggan dengan IR DBD yang termasuk tinggi dimana persebarannya terlihat di wilayah bagian Barat Daya.

D. Distribusi Kepadatan Penduduk Menurut Wilayah Kerja Puskesmas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data kepadatan penduduk tahun 2013-2015 di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan. Dalam Standar Nasional Indonesia SNI 03-1733-2004 tentang tatacara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, kepadatan penduduk di suatu wilayah diklasifikasi menjadi 4 empat kategori, yaitu suatu wilayah dikatakan memiliki kepadatan rendah jika 150 jiwaha, kepadatan sedang jika 151-200 jiwaha, kepadatan tinggi jika 201-400 jiwaha dan kepadatan sangat padat penduduknya jika 400 jiwaha. Berikut ini kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan: Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Tahun Kepadatan Penduduk JiwaHa Kota Tangerang Selatan Min Puskesmas Maks Puskesmas 2013 225 63,6 Setu 513,6 Pondok Jagung 2014 232 66,8 Setu 543,6 Pondok Jagung 2015 240 70,1 Setu 574,9 Pondok Jagung Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 Pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa kepadatan penduduk terendah dan tertinggi di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013-2015, yaitu Puskesmas Setu dan Puskesmas Pondok Jagung. Dari tabel tersebut juga menunjukkan bahwa kepadatan penduduk rata-rata cenderung meningkat. Pada tahun 2015 merupakan kepadatan penduduk tertinggi di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir. 2 4 6 8 10 12 14 16 2013 2014 2015 8 7 6 4 3 3 13 15 16 Ju ml ah Puskesma s Tahun Rendah, jika 150 JiwaHa Sedang, jika 150-200 JiwaHa Tinggi, jika 200 JiwaHa Grafik 5.8 Jumlah Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Kepadatan Penduduk Tahun 2013-2015 Sumber: Data Kepadatan Penduduk BPS Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Pada grafik 5.8 menunjukkan bahwa jumlah Puskesmas dengan kepadatan penduduk yang termasuk tinggi di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir mengalami peningkatan sebanyak 13 Puskesmas pada tahun 2013 menjadi 16 Puskesmas pada tahun 2015. Sebaran Puskesmas secara spatialtemporal dapat dilihat melalui peta berikut ini: Kepadatan penduduk: Peta 5.4 Distribusi Spatialtemporal Incidence Rate DBD dengan Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 2013 2014