Simpul 3: Perilaku Pemajanan Behavioral Exposure Simpul 4: Kejadian Penyakit
3 Curah hujan Dalam Permenkes No.35 Tahun 2012, curah hujan
dapat mempengaruhi umur vektor nyamuk. Curah hujan tinggi dan terus menerus dapat mengakibatkan lingkungan
menjadi banjir yang menyebabkan breeding places hanyut. Hal ini dapat membantu mengurangi populasi nyamuk.
Akan tetapi, curah hujan yang sedang dalam waktu panjang akan menambah breeding places sehingga berisiko terhadap
meningkatnya populasi vektor nyamuk Kemenkes RI, 2012.
Penelitian yang dilakukan oleh Sintorini 2007 di DKI Jakarta menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna
antara curah hujan dengan DBD. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mu-Jean Chen et al
2012 di Taiwan tahun 1994-2008 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara curah hujan dengan
penyakit Dengue P
t-test
= 0,0212; CI 1,53-2,52. 4 Kecepatan angin
Kecepatan angin adalah rata-rata laju pergerakan angin yang merupakan gerakan horizontal udara terhadap
permukaan bumi suatu waktu yang diperolehdari hasil pengukuran harian dan dirata-ratakan setiap bulan dan
memiliki satuan knot. Satuan yang biasa digunakan dalam
menentukan kecepatan angin adalah kmjam atau knot 1 knot = 0,5148mdet = 1,854 kmjam Neiburger, 1995
dalam Ernyasih, 2012. Kecepatan angin secara tidak langsung dapat
mempengaruhi suhu udara dan kelembaban. Sedangkan, secara langsung dapat mempengaruhi kemampuan terbang
vektor nyamuk. Menurut Brown 1983 nyamuk Aedes aegypti mempunyai jarak terbang sejauh 50-100 mil atau
81-161 km Fitriyani, 2007. Kecepatan angin 11-14 mdetik dapat menghambat aktivitas terbang nyamuk
sehingga menyebabkan penyebaran vektor juga terbatas Vanleeuwen, 1999.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Poorwo dalam Purba 2006 angin sangat mempengaruhi arah terbang
nyamuk dan nyamuk melakukan perkawinan di udara. Andriani dalam Dini 2010 menyatakan bahwa semakin
tinggi kecepatan angin, maka semakin sulit nyamuk untuk terbang. Sebab, tubuh nyamuk yang kecil mengakibatkan
mudah terbawa angin. Oleh karena itu, nyamuk sulit untuk berpindah-pindah tempat dengan jarak yang jauh, sehingga
kemungkinan penularan akibat nyamuk menjadi kecil. Penelitian oleh Dini 2010 menyatakan tidak ada hubungan
bermakna antara kecepatan angin dengan insiden DBD.