Distribusi Kepadatan Penduduk Menurut Wilayah Kerja Puskesmas

Peta 5.4 Distribusi Spatialtemporal Incidence Rate DBD dengan Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 2013 2014 Pada peta 5.3 terlihat bahwa wilayah kerja Puskesmas yang memiliki kepadatan penduduk rendah 200 jiwaHa ditandai dengan warna merah, sedangkan wilayah kerja Puskesmas yang memiliki kepadatan penduduk sedang 150-200 jiwaHa ditandai dengan warna kuning dan wilayah kerja Puskesmas yang memiliki kepadatan penduduk rendah 150 jiwaHa ditandai dengan warna hijau. Secara keseluruhan, berdasarkan analisis spasial terlihat bahwa kasus DBD yang tinggi lebih banyak ditemukan di Puskesmas dengan kepadatan penduduk yang termasuk tinggi dimana persebarannya terlihat lebih banyak di wilayah bagian Utara dan Timur. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang tinggi adalah Puskesmas Rawa Buntu. Sedangkan, berdasarkan analisis temporal sebaran kepadatan penduduk yang tinggi di wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015 terlihat cenderung semakin berkurang. 2015 Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas dengan kepadatan penduduk yang tinggi, yaitu sebanyak 13 dari 25 Puskesmas. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang tinggi adalah sebesar 38 5 dari 13 Puskesmas, yaitu Puskesmas Benda Baru, Puskesmas Sawah, Puskesmas Ciputat Timur, Puskesmas Pondok Aaren dan Puskesmas Rawa Buntu. Sebaran kasus DBD yang tinggi dan kepadatan penduduk yang tinggi pada ke-lima Puskesmas tersebut terlihat lebih banyak di wilayah bagian Utara. Sedangkan, Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang sedang sebesar 25 2 dari 8 Puskesmas, yaitu Puskesmas Rengas dan Puskesmas Paku Alam. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang rendah sebesar 100 4 dari 4 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Pondok Pucung, Puskesmas Perigi dan Puskesmas Kranggan. Pada tahun 2014 jumlah puskesmas dengan kepadatan penduduk tinggi bertambah dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun hanya dua angka, yaitu dari 13 menjadi 15 Puskesmas dimana persebarannya hampir seluruh Puskesmas di Kota Tangerang Selatan. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang tinggi adalah sebesar 33 5 dari 15 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pamulang, Puskesmas Ciputat, Puskesmas Pondok Ranji, Puskesmas Serpong 1 dan Puskesmas Rawa Buntu. Sebaran kasus DBD yang tinggi dan kepadatan penduduk yang tinggi pada ke-lima Puskesmas tersebut terlihat lebih banyak di wilayah bagian Timur. Sedangkan, Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang sedang sebesar 67 2 dari 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas Rengas dan Puskesmas Kranggan. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk dan rendah sebesar 57 4 dari 7 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Pondok Pucung, Puskesmas Setu dan Puskesmas Baktijaya. Pada tahun 2015 jumlah puskesmas dengan kepadatan penduduk tinggi bertambah dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun hanya satu angka, yaitu dari 15 menjadi 16 Puskesmas dimana persebarannya sama seperti pada tahun sebelumnya hampir seluruh Puskesmas di Kota Tangerang Selatan. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang tinggi adalah sebesar 19 3 dari 16 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pamulang, Puskemas Serpong 1 dan Puskesmas Rawa Buntu. Sebaran kasus DBD yang tinggi dan kepadatan penduduk yang tinggi pada ke-tiga Puskesmas tersebut terlihat di kota bagian tenggara dan barat daya. Sedangkan, Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang sedang sebesar 67 2 dari 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas Rengas dan Puskesmas Kranggan. Puskesmas dengan IR DBD yang termasuk tinggi dan kepadatan penduduk yang rendah sebesar 67 4 dari 6 Puskesmas, yaitu Puskesmas Pondok Benda, Puskesmas Perigi, Puskesmas Setu dan Puskesmas Baktijaya.

E. Gambaran Faktor Iklim di Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data iklim suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin tahun 2013-2015 di Kota Tangerang Selatan. Berikut ini gambaran suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015:

1. Gambaran Suhu Udara di Kota Tangerang Selatan

Gambaran suhu udara di Kota Tangerang Selatan grafik 5.9 lampiran 3 terlihat bahwa suhu udara tertinggi dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah pada tahun 2015 sebesar 29,5 C bulan Oktober, sedangkan suhu udara terendah adalah pada tahun 2014 sebesar 26 C bulan Januari. Trend penurunan suhu udara dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu bulan Oktober sampai Desember. Sedangkan, trend peningkatan suhu udara dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu bulan Januari sampai Maret. Tabel 5.4 Distribusi Suhu Udara di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Tahun Mean Median Std. Deviasi Min-Maks 2013-2015 27,7 27,9 0,8 26-29,5 Pada tabel 5.4 diketahui bahwa rata-rata suhu udara di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 27,7°C dan median 27,9°C dengan standar deviasi 0,8°C. Suhu udara minimal di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 26°C dan nilai maksimal adalah 29,5°C.

2. Gambaran Kelembaban Udara di Kota Tangerang Selatan

Gambaran kelembaban udara di Kota Tangerang Selatan grafik 5.10 lampiran 3 terlihat bahwa kelembaban udara tertinggi dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah pada tahun 2015 sebesar 93 bulan April tahun 2015. Sedangkan, kelembaban udara terendah adalah pada tahun 2014 sebesar 67 bulan Oktober. Trend peningkatan kelembaban udara dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan Oktober sampai Januari dan bulan Desember sampai Februari. Sedangkan, trend penurunan kelembaban udara dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan Mei sampai Oktober. Tabel 5.5 Distribusi Kelembaban Udara di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Tahun Mean Median Std. Deviasi Min-Maks 2013-2015 80 81 7 67-93 Pada tabel 5.5 diketahui bahwa rata-rata kelembaban udara di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 80 dan median 81 dengan standar deviasi 7. Kelembaban udara minimal di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 67 dan nilai maksimal adalah 93.

3. Gambaran Curah Hujan di Kota Tangerang Selatan

Gambaran curah hujan di Kota Tangerang Selatan grafik 5.11 lampiran 3 terlihat bahwa curah hujan tertinggi dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 681,3 mm terjadi pada bulan Januari tahun 2014. Di Kota Tangerang Selatan pernah tidak hujan dalam satu hari penuh atau curah hujan terendah, yaitu pada tahun 2015 bulan Juli. Trend peningkatan curah hujan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan Desember sampai Januari. Sedangkan, trend penurunan curah hujan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan Januari sampai April. Tabel 5.6 Distribusi Curah Hujan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Tahun Mean Median Std. Deviasi Min-Maks 2013-2015 189.9 138 1,6 0-681,3 Pada tabel 5.6 diketahui bahwa rata-rata curah hujan di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 189,9 mm dan median 138 mm dengan standar deviasi 1,6 mm. Curah hujan minimal di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 0 mm dan nilai maksimal adalah 681,3 mm.

4. Gambaran Kecepatan Angin di Kota Tangerang Selatan

Gambaran kecepatan angin di Kota Tangerang Selatan grafik 5.12 lampiran 3, diketahui bahwa kecepatan angin tertinggi dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah pada tahun 2013 sebesar 8 knot bulan Maret. Sedangkan, kecepatan angin terendah, yaitu pada tahun 2013 sebesar 1 knot bulan Juni. Trend peningkatan kecepatan angin dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan November sampai Januari. Sedangkan, trend penurunan curah hujan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir di Kota Tangerang Selatan, yaitu pada bulan Maret sampai Juni. Tabel 5.7 Distribusi Kecepatan Angin di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015 Tahun Mean Median Std. Deviasi Min-Maks 2013-2015 4 4 1 1-8 Pada tabel 5.7 diketahui bahwa rata-rata kecepatan angin di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 4 knot dan median 4 knot dengan standar deviasi 1 knot. Kecepatan angin minimal di Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir adalah 1 knot dan nilai maksimal adalah 8 knot.

F. Korelasi Kejadian Penyakit DBD dengan Faktor Iklim di Kota

Tangerang Selatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data iklim suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin dan data kasus DBD tahun 2013-2015 di Kota Tangerang Selatan. Berikut ini hasil korelasi antara suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015.