37
menyederhanakannya ke dalam pembagian tiga level karakteristik sehingga lebih memudahkan untuk dijadikan acuan. Dan dari ketigabelas faktor yang telah
diuraikan di atas, penelitian ini akan lebih mengacu kepada delapan faktor saja, yaitu group cohesiveness, personality-job fit, kepuasan kerja, usia, jenis kelamin,
status marital, pendidikan, dan masa kerja. Adapun penjelasan yang lebih lanjut tentang kedelapan faktor tersebut akan peneliti jelaskan pada subbab berikutnya.
2.1.4 Proses Intensi Turnover
Adapun gambaran proses intensi turnover yang telah disimpulkan oleh Robbins 2001 adalah seperti berikut ini:
Gambar 1. Explaining and Predicting Turnover Sumber : Robbins, 1986 Organizational-level
characteristics
Struktur organisasi Job design
Stres kerja Reward pension
plans Performance
evaluation system
Group-level characteristics
Kelompok demografik
Group cohesiveness
Individual-level characteristics
Usia
Masa kerja
Marital status
Kepuasan kerja
Personality-job fit
Intention to search for
alternative Intention to
turnover Turnover
Economic and market
conditions Available
informatio n about
alternative jobs
38
Berdasarkan gambaran bagan di atas, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi turnover dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu
organizational-level characteristics, group-level characteristics, individual-level characteristics. Dari masing-masing level tersebut pada akhirnya akan
mempengaruhi intensi seseorang untuk mulai mencari-cari alternatif pekerjaan. Intensi tersebut belum diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Ada hal-hal lain yang turut mendorong intensi seseorang dalam mencari alternatif pekerjaan. Faktor lain yang turut mendorong intensi seseorang dalam
mencari alternatif pekerjaan, berasal dari keadaan ekonomi dan tuntutan perkembangan pasar. Selain itu, banyaknya informasi yang diterima mengenai
pekerjaan-pekerjaan yang menawarkan penghasilan dan fasilitas lebih baik, dapat mendorong seseorang untuk berkeinginan keluar dari perusahaan. Namun, jika
tuntutan-tuntutan tersebut terus menekan karyawan, sedangkan karyawan tidak memiliki motivasi yang cukup kuat untuk melawannya, maka tidak tertutup
kemungkinan bahwa pada akhirnya karyawan tersebut akan keluar dari perusahaan yang lama dan beralih ke perusahaan baru.
2.1.5 Penelitian Intensi Turnover
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan alat ukur ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun ringkasan hasil penelitian terdahulu sebagai berikut :