Analisis Regresi Variabel Penelitian
103
Berdasarkan koefisien regresi pada Tabel 4.8. Tabel koefisien IV dapat disampaikan bahwa persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Dari Tabel 4.8 di atas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, cukup melihat pada nilai signifikan pada kolom ke-6. Jika
signifikan 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan dan signifikan juga pengaruhnya terhadap intensi turnover, begitupun sebaliknya. Dari hasil tabel di
atas, tidak ada independent variabel yang signifikan terhadap intensi turnover. Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-
masing IV adalah sebagai berikut :
Intensi Turnover = 73.967 – 0.113group cohesiveness - 0.042personality job - fit + 0.076agreeableness + 0.155conscientiousness +
0.121extraversion – 0.019intellect – 0.107neuroticism – 0.651kepuasan kerja – 0.181pay + 0.129promotion +
0.024supervision +
0.014fringe benefit
– 0.160contingent rewards + 0.072operating procedures +
0.233coworker –
0.001nature of
work –
0.021communication – 0.110usia – 0.013masa kerja - 0.170pendidikan - 2.784jenis kelamin
104
Uji Hipotesis Ha
1
:
Variabel Group Cohesiveness Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.113 dan signifikan sebesar 0.276,
yang berarti bahwa variabel group cohesiveness secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi group cohesiveness
maka semakin rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan group cohesiveness tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
turnover.
Uji Hipotesis Ha
2
:
Variabel Personality Job-Fit Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.042 dan signifikan sebesar 0.902, yang
berarti bahwa variabel personality job-fit secara positif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi personality job-fit maka
semakin tinggi pula intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan personality job-fit tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
turnover. Masing-masing dimensi personality job-fit yang diuji hipotesisnya, hasilnya sebagai berikut :
Uji Hipotesis Ha
2a
:
Dimensi Mampu Bersepakat Agreeableness Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.076 dan signifikan sebesar 0.677, yang
berarti bahwa dimensi agreeableness secara positif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi agreeableness maka semakin
105
tinggi pula intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan agreeableness tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover
Uji Hipotesis Ha
2b
:
Dimensi Mendengarkan Kata Hati Conscientiousness Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.155 dan signifikan sebesar 0.040, yang
berarti bahwa dimensi conscientiousness secara positif mempengaruhi intensi turnoverdan signifikan. Jadi, semakin tinggi conscientiousness maka semakin
tinggi pula intensi turnover. Dalam hal ini secara statistik signifikan conscientiousness berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
2c
:
Dimensi Ekstraversi Extraversion Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.121 dan signifikan sebesar 0.293, yang
berarti bahwa dimensi extraversion secara positif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi extraversion maka semakin tinggi pula
intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan extraversion tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
2d
:
Dimensi Kecerdasan Intellect Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.019 dan signifikan sebesar 0.786,
yang berarti bahwa dimensi intellect secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi intellect maka semakin
rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan intellect tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
106
Uji Hipotesis Ha
2e
:
Dimensi Kemantapan Emosional Neuroticism Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.107 dan signifikan sebesar 0.156,
yang berarti bahwa dimensi neuroticism secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi neuroticism maka semakin
rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan neuroticism tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
3
:
Variabel Kepuasan Kerja Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.651 dan signifikan sebesar 0.115,
yang berarti bahwa variabel kepuasan kerja secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi kepuasan kerja maka
semakin rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
turnover. Masing-masing dimensi kepuasan kerja yang diuji hipotesisnya, hasilnya sebagai berikut :
Uji Hipotesis Ha
3a
:
Dimensi Gaji Pay Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.181 dan signifikan sebesar 0.003,
yang berarti bahwa dimensi gaji secara negatif mempengaruhi intensi turnoverdan signifikan. Jadi, semakin tinggi gaji maka semakin rendah intensi turnover. Dan
dalam hal ini secara statistik signifikan gaji berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
107
Uji Hipotesis Ha
3b
:
Dimensi Promosi Promotion Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.129 dan signifikan sebesar 0.032, yang
berarti bahwa dimensi promosi secara positif mempengaruhi intensi turnover dan signifikan. Jadi, semakin tinggi promosi maka semakin tinggi pula intensi
turnover. Dalam hal ini secara statistik signifikan promosi berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
3c
:
Dimensi Supervisi Supervision Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.024 dan signifikan sebesar 0.877, yang
berarti bahwa dimensi supervisi secara positif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi supervisi maka semakin tinggi pula
intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan supervisi tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
3d
:
Dimensi Tunjangan Fringe Benefit Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar - 0.014 dan signifikan sebesar 0.887,
yang berarti bahwa dimensi tunjangan secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi tunjangan maka rendah
intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan tunjangan tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
108
Uji Hipotesis Ha
3e
:
Dimensi Penghargaan Contingent Rewards Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.160 dan signifikan sebesar 0.227,
yang berarti bahwa dimensi penghargaan secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi penghargaan maka semakin
rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan penghargaan tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
3f
:
Dimensi Prosedur Operasional Operating Procedures Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.072 dan signifikan sebesar 0.473, yang
berarti bahwa dimensi prosedur operasional secara positif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi prosedur operasional maka
semakin tinggi pula intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan prosedur operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi
turnover
Uji Hipotesis Ha
3g
:
Dimensi Rekan Kerja Coworker Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.233 dan signifikan sebesar 0.063, yang
berarti bahwa dimensi rekan kerja secara positif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi hubungan antar rekan kerja maka
semakin tinggi pula intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan rekan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
109
Uji Hipotesis Ha
3h
:
Dimensi Sifat Pekerjaan Nature of Work Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.001 dan signifikan sebesar 0.994,
yang berarti bahwa dimensi sifat pekerjaan secara negatif mempengaruhi intensi turnovertetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi sifat pekerjaan maka semakin
rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan sifat pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
3i
:
Dimensi Komunikasi Communication Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.021 dan signifikan sebesar 0.887,
yang berarti bahwa dimensi komunikasi secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi komunikasi maka semakin
rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
4
:
Variabel Usia Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.110 dan signifikan sebesar 0.383,
yang berarti bahwa variabel usia secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tua usia responden maka semakin rendah
intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan usia tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
110
Uji Hipotesis Ha
5
:
Variabel Jenis Kelamin Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar - 2.784 dan signifikan sebesar 0.071,
yang berarti bahwa variabel jenis kelamin secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, berdasarkan mayoritas angket yang telah
diisi dimana mayoritas jenis kelamin responden adalah laki-laki maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi karyawan berjenis kelamin laki-laki maka
semakin rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
6
:
Variabel Status Marital Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.713 dan signifikan sebesar 0.749,
yang berarti bahwa variabel status marital secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, berdasarkan mayoritas angket yang telah
diisi dimana mayoritas status marital responden adalah menikah maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi karyawan yang berstatus menikah maka
semakin rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan status marital tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
7
:
Variabel Pendidikan Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar - 0.170 dan signifikan sebesar 0.747,
yang berarti bahwa variabel pendidikan secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan maka
111
semakin rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.
Uji Hipotesis Ha
8
:
Variabel Masa Kerja Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.013 dan signifikan sebesar 0.941,
yang berarti bahwa variabel masa kerja secara negatif mempengaruhi intensi turnover tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi masa kerja maka semakin
rendah intensi turnover. Walaupun dalam hal ini secara statistik tidak signifikan masa kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover.