Personality-job fit Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Turnover

25 8. Nature of work, kepuasan akan jenis pekerjaan yang dilakukan, yaitu karakteristik dari pekerjaan itu sendiri yang akan dilaksanakan oleh seorang karyawan sesuai dan menyenangkan. 9. Communication, kepuasan akan komunikasi di dalam sebuah perusahaan. Pada penelitian ini, untuk mengukur kepuasan kerja peneliti akan mengadaptasi alat ukur baku JSS Job Satisfaction Survey dari Spector 1994 yang terdiri dari 36 item. JSS Spector itu sendiri di dalamnya terdiri dari sembilan dimensi yang telah diuraikan di atas. Dari kesembilan dimensi yang telah disebutkan di atas, peneliti ingin mengetahui dimensi mana yang lebih mempengaruhi intensi turnover.

3. Group Cohesiveness

Menurut Chaplin 2008, group cohesiveness diungkapkan sebagai suatu kualitas kebergantungan satu sama lain, atau kualitas saling tarik menarik. Istilah kohesi dapat ditekankan pada kelompok sosial, gejala perseptual pengenalan, atau pada item-item kegiatan belajar. Sedangkan menurut Robbins 2001, group cohesiveness yang dimaksud adalah suatu tingkatan dimana anggota kelompok saling berinteraksi dan termotivasi untuk berada di dalam kelompoknya. Sebuah studi secara konsisten memperlihatkan hubungan antara kohesifitas dengan produktivitas karyawan. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa jika kohesifitasnya rendah namun kinerjanya tinggi, produktivitas yang dihasilkan justru cenderung rendah 26 karena kurangnya dukungan dari lingkungan kerjanya Robbins, 2001. Setiap kelompok kerja memiliki sasaran yang harus dicapai. Sasaran tersebut dapat dicapai karena adanya kerja sama dan saling menerima antar anggota yang satu dengan yang lainnya. Tinggi rendahnya kesepakatan dan penerimaan antar anggota terhadap sasaran kelompok, dapat menunjukkan adanya derajad kelekatan, yang disebut dengan group cohesiveness. Adapun faktor-faktor yang ikut menentukan group cohesiveness, menurut Robbins dalam Munandar, 2006 antara lain : 1. Lamanya waktu berada bersama dalam kelompok. 2. Parahnya masa awal; makin sulit seseorang diterima dalam kelompoknya, maka makin lekatlah kelompoknya. 3. Besarnya kelompok; makin banyak anggota di dalam kelompok, maka makin kurang kelekatan antar anggotanya. 4. Ancaman dari luar; banyak penelitian yang menemukan bahwa adanya group cohesiveness membuat mereka berjuang untuk menghadapi musuh dan tantangan secara bersamaan. 5. Keberhasilan dimasa lalu; jika di dalam satu kelompok kerja memiliki sejarah yang gemilang, maka terbentuklah esprit de crops semangat kesatuan yang menarik anggota-anggota baru sehingga kelekatan di dalam kelompok tetap tinggi. 27

4. Persepsi tentang Struktur Organisasi

Persepsi merupakan konsep yang menjelaskan tentang proses dimana individu menyeleksi, mengatur dan menerjemahkan stimulus menjadi sesuatu yang berarti dan sesuai dengan keadaan Schiffman dan Kanuk, 2000. Schiffman dan Kanuk 2000 menyatakan bahwa prinsip dasar dari persepsi adalah ketika stimulus yang datang input tidak dapat dengan sendirinya menghasilkan atau menjelaskan gambaran yang sesuai dengan keadaan lingkungan, persepsi individu secara tidak sadar unconsciously adalah menterjemahkan apa yang didapat dari stimulus-stimulus itu untuk gambaran pribadi dari individu tersebut. Sedangkan struktur organisasi didefinisikan sebagai suatu pola formal yang menggelompokkan orang dengan pekerjaan secara bersamaan dalam suatu organisasi perusahaan. Struktur organisasi terdiri dari dua aspek, yaitu desain pekerjaan dan desain organisasi Gibson, 2004. Struktur organisasi yang dimaksud adalah gambaran struktur organisasi yang ada di sebuah perusahaan. Dari struktur tersebut akan dicari tahu apakah struktur yang yang ada dalam sebuah perusahaan turut mempengaruhi intensitas karyawan untuk meninggalkan perusahaan atau tidak. Berdasarkan definisi persepsi dan struktur organisasi yang telah diuraikan di atas, maka definisi persepsi tentang struktur organisai adalah suatu proses dimana individu menyeleksi, mengatur dan menerjemahkan stimulus menjadi sesuatu yang berarti dan sesuai dengan keadaan terhadap suatu pola formal yang menggelompokkan orang dengan pekerjaan secara bersamaan dalam suatu organisasi perusahaan.