higiene, teknologi dan ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, di dalam perkembangan dan prakteknya bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, khususnya dalam rangka mencegah munculnya cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban
mental dan fisik serta mempromosikan kepuasan kerja. 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan memperbaiki kualitas kontak
sosial dan bagaimana mengorganisasikan kerja sebaik-baiknya. 3. Meningkatkan efisiensi sistem manusiamesin melalui kontribusi rasional
antara aspek teknis, ekonomi, antropologi dan budaya.
3. Program Ergonomi
Program ergonomi telah menjadi kegiatan nyata sejak akhir Pelita II, Repelita III dan seterusnya, sedangkan pengembangan penerapan ergonomi sendiri mulai
meluas sejak diselenggarakannya Lokakarya Ergonomi di Cibogo, Bogor pada tanggal 13-
16 Juli 1978 Suma’mur, 1989. Untuk memperoleh manfaat dalam upaya pembangunan tersebut di atas,
diperlukan suatu program yang dapat menggerakkan, baik masyarakat industri maupun masyarakat tradisional, sehingga ergonomi dapat diterapkan lebih luas.
Dala m hal ini, Suma’mur juga menyatakan bahwa program ergonomi tersebut
meliputi kegiatan-kegiatan berikut: a. Kegiatan penyuluhan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok yang
penerapan ergonominya adalah khusus. Penyuluhan pada kelompok- kelompok ini dilakukan dengan kursus-kursus jangka pendek yang
keberhasilannya diukur dari sejauh mana teknik-teknik ergonomi diterapkan.
Untuk penyuluhan ini perlu dikembangkan brosur-brosur, poster-poster, slaid, dan alat-alat audiovisual lainnya.
b. Evaluasi dan koreksi keadaan ergonomi di tempat-tempat kerja melalui kunjungan-kunjungan perusahaan oleh Tim-tim Teknis. Tim ini melakukan
penilaian, menganalisis keadaan ergonomi dan mencarikan alternatif- alternatif penerapan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Evaluasi dan
analisis dilakukan melalui pengujian-pengujian secara ergonomik. Tim-tim yang bersangkutan harus lebih dahulu dipersiapkan melalui pelatihan,
diberikan kelengkapan formulir-formulir dan perengakapan pengujian. Perlu didahulukan perusahaan-perusahaan yang kurang mampu dan keadaannya
rawan. Untuk kegiatan ini, diperlukan pula buku pedoman pelaksanaan. c. Standarisasi dalam ergonomi atas dasar data-data yang diperoleh khususnya
dari evaluasi dan perbaikan. Untuk keperluan ini perlu kegiatan pengumpulan dan analisis data yang ada secara statistik. Standar-standar selanjutnya dapat
dituangkan sebagai kelengkapan standar kesehatan kerja dalam rangka mendukung produktivitas.
Kegiatan-kegiatan tersebut ditingkatkan dari tahun ke tahun secara bertahap dalam program jangka pendek dan jangka menengah. Dengan terciptanya
program ini, bagian terpenting program jangka pendek telah terselesaikan. Setelah program jangka menengah dilalui, pembudayaan ergonomi lebih lanjut
dapat diselenggarakan antara lain melalui pendidikan masyarakat dan pendidikan formal. Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI 2004 menyatakan bahwa upaya yang
dilakukan dalam bidang ergonomi antara lain berupa menyesuaikan ukuran