Sikap Kerja Duduk Konsep Kursi Ergonomis

dengan kursi dan sandaran punggung yang tepat. Dengan sikap demikian, otot- otot punggung akan terasa enak. Untuk mengetahui tepat tidaknya kursi, perlu dipelajari keluhan-keluhan yang dirasakan seperti: keluhan pada kepala, leher dan bahu, pinggang, pantat, lengan dan tungkai, lutut dan kaki, dan paha.

F. Kerangka Teori

berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan kerangka teori penelitian ini adalah sebagai berikut. Kenyamanan Posisi Duduk Karakteristik Tempat Duduk: 1. Dimensi KursiTempat Duduk 2. Sudut Dudukan 3. Bentuk KursiTempat Duduk 4. Bahan Pelapis atau Bantalan KursiTempat Duduk Karakteristik Individu: 1. Dimensi Tubuh Termasuk Tinggi Badan 2. Kondisi Tubuh 3. Sirkulasi atau Peredaran Darah 4. Kondisi Pikiran atau Tingkat Stres 5. Usia 6. Indeks Massa Tubuh IMT Karakteristik Pekerjaan: 1. Durasi 2. Beban Visual 3. Beban Fisik a. Ukuran Objek Massa, Bentuk, dan Posisi b. Penggunaan Tenaga c. Postur d. Pergerakan 4. Beban Mental dan Sosial 5. Kondisi Lingkungan 6. Waktu Istirahat 7. Aktivitas pada Waktu Istirahat Persepsi terhadap Kenyamanan Posisi Duduk Bagan 2.2 Kerangka Teori Kumar, 1999; Pheasant, 2003; Ramadhani, 2003 dalam Rusdjijati dan Widodo, 2008; dan Puswiartika, 2008 66

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan kursi ergonomis terhadap kenyamanan posisi duduk ibu menyusui bayi usia sampai enam bulan dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain karakteristik individu, karakteristik pekerjaan atau aktivitas menyusui, dan karakteristik lingkungan. Adapun data karakteristik tempat duduk kursi ergonomis penelitian ini yang meliputi dimensi kursi, sudut dudukan, bentuk, dan bantalan kursi yang digunakan dimana deskripsinya tercantum dalam Lampiran V. Sedangkan faktor karakteristik individu yang akan diukur yaitu usia ibu, dan Indeks Massa Tubuh IMT ibu. Untuk karakteristik pekerjaan yang akan diukur yaitu durasi, ukuran objek, dan postur. Sementara karakteristik lingkungan yang diukur meliputi tingkat kebisingan, suhu, dan tingkat pencahayaan. Adapun faktor dimensi tubuh atau ukuran antropometri ibu tidak diukur karena kursi ergonomis pada penelitian ini telah dirancang sesuai ukuran antropometri. Faktor kondisi tubuh, sirkulasi atau peredaran darah, kondisi pikiran atau tingkat stres, dan faktor beban mental dan sosial tidak diukur karena keterbatasan peneliti. Faktor-faktor tersebut secara teori dapat mempengaruhi kenyamanan. Kondisi lingkungan yang diukur hanya lingkungan fisik yang meliputi kebisingan, suhu, dan pencahayaan. Kondisi lingkungan kimia dan biologi tidak diukur karena mempertimbangkan keterbatasan peneliti, dimana untuk mengukur