Masa Kerja Frekuensi dan Durasi Menyusui Beban Kerja Ibu Berat Badan Bayi

dan nilai tengah 6,26 kg. Adapun berat badan bayi paling rendah adalah 3,88 kg dan paling tinggi 8,10 kg. Sedangkan pada uji korelasi menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara berat badan bayi dengan ketidaknyamanan posisi duduk. Padahal, seiring dengan berjalannya masa menyusui, berat badan bayi akan cenderung bertambah. Sehingga, saat menyusui ada penekanan yang lebih terutama pada bagian tubuh di paha ibu dan tangan yang menopang bayi. Namun, dari hasil wawancara menurut ibu hal ini menjadi salah satu proses alamiah juga dalam proses menyusui, dan ibu sudah mengantisipasi untuk menyesuaikan perkembangan tersebut.

5. Tingkat Kebisingan Lingkungan Ibu Menyusui

Hasil menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kebisingan lingkungan ibu menyusui adalah sebesar 63,581 dB dengan standar deviasi 7,0826 dB dan nilai tengah 65,250 dB. Adapun tingkat kebisingan terendah yaitu sebesar 47,2 dB dan tingkat kebisingan tertingginya sebesar 74 dB. Artinya, tingkat kebisingan di lingkungan ketika ibu menyusui berada di atas ambang batas yang telah ditentukan oleh KepMen LH No.481996 tentang Baku Mutu Kebisingan. Tingginya tingkat kebisingan didukung oleh situasi dan kondisi di sekitar rumah responden yang sebagian besar terletak dekat dengan jalanan umum dengan lalu lalang kendaraan yang melintas setiap waktunya. Namun, dari hasil uji korelasi menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat kebisingan di tempat ibu menyusui dengan ketidaknyamanan posisi duduk. Artinya, ibu cenderung dapat lebih fokus dan mengabaikan keadaan sekitar ketika sedang menyusui. Sejalan dengan hasil wawancara bahwa menyusui hendaknya dilakukan dengan senang dan bahagia, dalam kondisi tenang dan tidak mengkhawatirkan apapun karena baginya hal ini akan mempengaruhi bayi. Hal inilah yang membuat ibu lebih sering untuk selalu melihat bayinya ketika menyusui daripada memilih menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi.

6. Suhu Lingkungan Ibu Menyusui

Hasil menunjukkan rata-rata suhu di lingkungan ibu menyusui adalah 32,750 C dengan standar deviasi sebesar 1,8515 C dan nilai tengah 32,5 C. Sedangkan suhu terendah adalah 30 C dan suhu tertingginya sebesar 36 C. Menurut Permenkes Nomor 1077 tahun 2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah, kadar suhu lingkungan tempat ibu menyusui melebihi dari kadar yang ditentukan. Hal ini dikarenakan ketika pengukuran saat pengumpulan data kondisi di Indonesia khususnya di sekitar Jakarta sedang memasuki masa akhir musim kemarau. Sedangkan pada uji korelasi menunjukkan tidak adanya hubungan antara suhu di tempat ibu menyusui dengan ketidaknyamanan posisi duduk. Padahal, menurut Purnomo Rizal 2000, pada lingkungan yang panas, keseimbangan panas tubuh dapat diperoleh dengan meningkatkan aliran darah menuju kulit atau melalui pengeluaran keringat. Pengeluaran keringat sendiri dapat menimbulkan ketidaknyamanan apalagi jika intensitasnya lebih sering. Dari hasil observasi ketika ibu melakukan aktivitas menyusui, terdapat ibu yang sering mengelap keringat pada dahinya dan pada dahi bayinya atau mengipaskan jari-jari tangannya. Hal ini menunjukkan adanya ketidaknyamanan.