Pendekatan Kuantitatif Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1 Editing, tahap ini merupakan kegiatan penyutingan data yang telah terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan data dan kesalahan pengisian instrumen penelitian untuk memastikan data yang diperoleh telah lengkap dapat dibaca dengan baik, relevan, dan konsisten. 2 Coding, melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden sebelum diolah dengan komputer untuk memudahkan dalam analisa data. Pengkodean data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a Adanya ketidaknyamanan pada bagian tubuh : 0. Tidak 1. Ya 1 Dengan frekuensi : 1. Kadang-kadang 2. Sering 3. Selalu 2 Dengan Intensitas : 1. Tidak nyaman 2. Sakit 3. Sangat Sakit b Skor analisis RULA berdasarkan level risiko : 1. Minimum: Skor 1-2 2. Kecil: Skor 3-4 3. Sedang: Skor 5-6 4. Tinggi: Skor 7 c Indeks Massa Tubuh IMT : 1. Kurus: 17,0 atau 17,0-18,5 2. Normal: 18,5-25,0 3. Gemuk: 25,0-27,0 atau 27,0 d Durasi menyusui : 1. 10 menit 2. 10-15 menit 3. 20-30 menit 4. 30 menit e Kebisingan : 1. 55 dB 2. 55 dB f Suhu : 1. 18-30 o C 2. 18 o C 3. 30 o C g Pencahayaan : 1. 60 lux 2. 60 lux 3 Data structure, dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang digunakan. 4 Entry data, tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam komputer untuk kemudian diolah dengan bantuan perangkat lunak komputer. 5 Cleaning, proses pengecekan kembali dan pemeriksaan kesalahan pada data yang telah di-entry untuk diperbaiki dan disesuaikan dengan data yang telah dikumpulkan. b. Analisis Data Setelah data diolah, kemudian dilakukan analisis data dengan perhitungan statistik yang meliputi: 1 Analisis univariat, dilakukan terhadap setiap variabel pada penelitian ini yang menyajikan data secara deskriptif dengan menghitung distribusi dari: skor kenyamanan sebelum dan setelah menggunakan kursi ergonomis, skor kenyamanan sebelum dan setelah pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol, karakteristik individu usia, dan Indeks Massa TubuhIMT, karakteristik aktivitas menyusui frekuensi menyusui, durasilama menyusui, berat badan bayi, dan postur menyusui, dan faktor lingkungan kebisingan, suhu, dan pencahayaan. 2 Analisis bivariat, dilakukan melalui tiga uji statistik. a Untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor ketidaknyamanan sebelum dan setelah pre dan post masing-masing pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. Teknik statistik yang digunakan t-test dependent atau uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk data yang tidak berdistribusi normal. Adapun keputusan diambil jika p-value 0,05 artinya Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika p-value 0,05 Ho ditolak atau Ha diterima. b U ntuk mennguji hipotesis bahwa “Ada perbedaan rata-rata skor ketidaknyamanan antara Kelompok Kontrol dengan Kelompok Eksperimen.” Dengan kalimat lain, penggunaan kursi ergonomis akan meningkatkan kenyamanan posisi duduk pada ibu menyusui bayi usia sampai enam bulan di Kelurahan Pisangan. Teknik statistik yang digunakan adalah t-test independent atau uji Wilcoxon Mann-Whitney Test untuk data yang tidak berdistribusi normal. Adapun keputusan diambil jika p-value 0,05 artinya Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika p-value 0,05 Ho ditolak atau Ha diterima. c Analisis bivariat untuk faktor-faktor selain kursi ergonomis yang diduga sebagai confounding dimana masing-masing faktor tersebut dihubungkan dengan kenyamanan posisi duduk. Jika diperoleh hasil yang berhubungan, maka analisa dapat dilanjutkan pada analisis multivariat. 3 Analisis multivariat, dilakukan karena penelitian ini ingin mengetahui hubungan penggunaan kursi ergonomis terhadap kenyamanan posisi duduk ibu menyusui. Sedangkan masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi kenyamanan posisi duduk ibu menyusui, antara lain: usia ibu, IMT ibu, frekuensi dan lama ibu menyusui, berat badan bayi, tingkat kebisingan, suhu, dan tingkat pencahayaan. Jika faktor-faktor tersebut terbukti berhubungan dalam analisis bivariat, maka dapat dilakukan uji statistik lebih lanjut, yaitu menggunakan analisis Regresi Logistik Berganda Model Faktor Risiko. 4 Pendekatan Kualitatif Model analisa data yang digunakan yaitu model Miles dan Huberman 1984. Dalam Sugiyono 2008, model ini mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus- menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Langkah-langkah dalam analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. a. Reduksi Data Data Reduction Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Maka, perlu dilakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini, data kualitatif yang akan diperoleh antara lain berupa hasil wawancara mendalam, hasil observasi, dan dokumentasi. Hasil wawancara mendalam yang telah direkam kemudian dibuat transkrip wawancara. Selanjutnya keseluruhan data tersebut dikumpulkan dan direduksi sesuai dengan tujuan penelitian. b. Penyajian Data Data Display Dengan menyajikan data, akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Dalam menyajikan data, selain menggunakan teks naratif, juga disarankan dengan grafik, matriks, network jejaring kerja dan chart. Dalam penelitian ini, hasil wawancara disajikan dalam bentuk teks naratif. c. Penarikan Kesimpulan Conclusion DrawingVerification Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Dalam penelitian ini, hasil wawancara dan observasi kemudian disimpulkan untuk mendukung data kuantitatif yang diharapkan dapat menjawab rumusan masalah penelitian ini.

G. Validitas Data

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang valid pada data kuantitatif dilakukan melalui uji kuesioner. Sedangkan pada data kualitatif dilakukan triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Triangulasi teknik merupakan uji validitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda Sugiyono, 2008. Dalam penelitian ini, triangulasi teknik dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara triangulasi waktu dilakukan dengan pengisian ulang Lembar Body Part Discomfort Scale kepada responden Kelompok Eksperimen untuk konsistensi pengukuran yang dilakukan pada hari ke-3 dan ke-6 saat menggunakan kursi ergonomis. Diharapkan dengan triangulasi waktu ini dapat mengurangi bias informasi dari responden.

H. Etika Penelitian

Etika penelitian ini meliputi: 1. Informed Consent, merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden yang dapat berupa lembar persetujuan. Dalam penelitian ini, ketika pengukuran pretest persetujuan yang dilakukan antara peneliti dengan responden berbentuk lisan. Sedangkan ketika akan dilakukan pengukuran posttest, khusus untuk Kelompok Eksperimen, persetujuan antara peneliti dengan responden berbentuk lembaran bermaterai yang berisi judul penelitian penulis, data dan informasi yang akan diminta peneliti kepada responden yang bersangkutan termasuk di dalamnya kesanggupan responden untuk menggunakan kursi ergonomis selama penelitian berlangsung. 2. Confidentiality, yaitu bahwa data dan informasi yang telah dikumpulkan dari responden akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.