Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat
bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk
menurunkan stress yang akan dihadapi.
2. Tujuan Ergonomi
Rijanto 2011 mengemukakan tujuan dari adanya program ergonomi adalah untuk merancang suatu sistem di mana letak lokasi kerja, metoda kerja, peralatan
dan mesin-mesin, dan lingkungan kerja seperti bunyi dan pencahayaan sesuai dengan keterbatasan fisik dan sifat-sifat pekerja. Ia menambahkan, semakin
sesuai akan semakin tinggi tingkat keamanan dan efisiensi kerjanya. Sementara Sanders dan Mc Cormick 1992 dalam Sarimurni dan Murtopo
2004, mengemukakan bahwa ergonomi memiliki dua tujuan utama, yaitu: meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan mana pekerjaan dan aktivitas lain
dilakukan, seperti misalnya meningkatkan kemudahan penggunaan peralatan, mengurangi kesalahan dan meningkatkan produktivitas, meningkatkan nilai-nilai
kemanusiaan yang diinginkan, termasuk didalamnya memperbaiki keselamatan kerja,
mengurangi kelelahan
dan stres,
meningkatkan kenyamanan,
meningkatkan penerimaan pengguna, meningkatkan kepuasan kerja, dan memperbaiki kualitas kehidupan.
Sundari 2010 mengemukakan ergonomi sebagai disiplin ilmu yang bersifat multidisipliner dimana terintegrasi elemen-elemen fisiologi, psikologi, anatomi,
higiene, teknologi dan ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, di dalam perkembangan dan prakteknya bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, khususnya dalam rangka mencegah munculnya cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban
mental dan fisik serta mempromosikan kepuasan kerja. 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan memperbaiki kualitas kontak
sosial dan bagaimana mengorganisasikan kerja sebaik-baiknya. 3. Meningkatkan efisiensi sistem manusiamesin melalui kontribusi rasional
antara aspek teknis, ekonomi, antropologi dan budaya.
3. Program Ergonomi
Program ergonomi telah menjadi kegiatan nyata sejak akhir Pelita II, Repelita III dan seterusnya, sedangkan pengembangan penerapan ergonomi sendiri mulai
meluas sejak diselenggarakannya Lokakarya Ergonomi di Cibogo, Bogor pada tanggal 13-
16 Juli 1978 Suma’mur, 1989. Untuk memperoleh manfaat dalam upaya pembangunan tersebut di atas,
diperlukan suatu program yang dapat menggerakkan, baik masyarakat industri maupun masyarakat tradisional, sehingga ergonomi dapat diterapkan lebih luas.
Dala m hal ini, Suma’mur juga menyatakan bahwa program ergonomi tersebut
meliputi kegiatan-kegiatan berikut: a. Kegiatan penyuluhan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok yang
penerapan ergonominya adalah khusus. Penyuluhan pada kelompok- kelompok ini dilakukan dengan kursus-kursus jangka pendek yang
keberhasilannya diukur dari sejauh mana teknik-teknik ergonomi diterapkan.